Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu saat ini tengah menyiapkan stok beras untuk penyaluran bantuan pangan dalam program cadangan beras pemerintah (CBP) tahap kedua untuk wilayah Kabupaten Rejang Lebong 187,4 ton.
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Rejang Lebong Guslindawati saat dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu mengatakan pendistribusian beras bantuan CBP tahap II tersebut secara simbolis sudah mulai disalurkan sejak 11 September 2023 kemarin namun baru untuk satu kecamatan yakni Kecamatan Curup Timur 9.920 kg .
"Untuk Kabupaten Rejang Lebong jumlah beras bantuan pangan yang akan disalurkan sebanyak 187.460 kg, saat ini yang sudah disalurkan baru satu kecamatan yakni Kecamatan Curup Timur," kata dia.
Dia menjelaskan sesuai dengan data yang mereka terima dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) beras bantuan tersebut akan disalurkan kepada 18.746 keluarga penerima manfaat (KPM) tersebar dalam 15 kecamatan. Masing-masing KPM menerima bantuan beras sebanyak 10 kg.
Pada pelaksanaan program bantuan pangan CBP ini pihaknya, kata dia, hanya mendistribusikan jenis bantuan berupa beras dan pengirimannya ke setiap kecamatan dilakukan oleh pihak ketiga (transporter).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Rejang Lebong Taman menjelaskan, bantuan pangan CBP yang akan diterima masyarakat Rejang Lebong ini adalah bantuan tahap kedua untuk penyaluran bulan Oktober, November dan Desember. Bantuan ini lanjutan dari program serupa pada tahap satu yang disalurkan Maret hingga Mei 2023 lalu.
"Bantuan pangan ini seyogyanya akan disalurkan untuk bulan Oktober, November dan Desember, karena adanya pengaruh dampak el nino saat ini sehingga dilakukan percepatan menjadi September, Oktober dan November," terangnya.
Baca juga: Bulog Sumut terus perluas jaringan distribusi beras SPHP
Baca juga: Rejang Lebong jamin ketersediaan beras tiga kabupaten
Sejauh ini jumlah penerima bantuan pangan ini, kata Taman, tidak jauh berbeda dengan penyaluran sebelumnya kendati ada beberapa kecamatan yang mengalami pengurangan namun tidak terlalu banyak, karena berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kemensos.
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Rejang Lebong Guslindawati saat dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu mengatakan pendistribusian beras bantuan CBP tahap II tersebut secara simbolis sudah mulai disalurkan sejak 11 September 2023 kemarin namun baru untuk satu kecamatan yakni Kecamatan Curup Timur 9.920 kg .
"Untuk Kabupaten Rejang Lebong jumlah beras bantuan pangan yang akan disalurkan sebanyak 187.460 kg, saat ini yang sudah disalurkan baru satu kecamatan yakni Kecamatan Curup Timur," kata dia.
Dia menjelaskan sesuai dengan data yang mereka terima dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) beras bantuan tersebut akan disalurkan kepada 18.746 keluarga penerima manfaat (KPM) tersebar dalam 15 kecamatan. Masing-masing KPM menerima bantuan beras sebanyak 10 kg.
Pada pelaksanaan program bantuan pangan CBP ini pihaknya, kata dia, hanya mendistribusikan jenis bantuan berupa beras dan pengirimannya ke setiap kecamatan dilakukan oleh pihak ketiga (transporter).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Rejang Lebong Taman menjelaskan, bantuan pangan CBP yang akan diterima masyarakat Rejang Lebong ini adalah bantuan tahap kedua untuk penyaluran bulan Oktober, November dan Desember. Bantuan ini lanjutan dari program serupa pada tahap satu yang disalurkan Maret hingga Mei 2023 lalu.
"Bantuan pangan ini seyogyanya akan disalurkan untuk bulan Oktober, November dan Desember, karena adanya pengaruh dampak el nino saat ini sehingga dilakukan percepatan menjadi September, Oktober dan November," terangnya.
Baca juga: Bulog Sumut terus perluas jaringan distribusi beras SPHP
Baca juga: Rejang Lebong jamin ketersediaan beras tiga kabupaten
Sejauh ini jumlah penerima bantuan pangan ini, kata Taman, tidak jauh berbeda dengan penyaluran sebelumnya kendati ada beberapa kecamatan yang mengalami pengurangan namun tidak terlalu banyak, karena berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kemensos.