Jakarta (ANTARA) -
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut bakal calon presiden (Bacapres) PDIP Ganjar Pranowo sebagai pemimpin yang sangat peduli dengan rakyat miskin. Hal itu disampaikan Hasto saat memberikan arahan dalam Rapat Konsolidasi PDIP se-Kepulauan Nias di Kabupaten Gunungsitoli, Sabtu.
 
"Ganjar Pranowo tidak membuat proyek mercusuar sebagai suatu ikon, tetapi proyek sesungguhnya adalah memberikan harapan bagi orang miskin, bagi orang yang tidak berpendidikan, orang yang tidak mendapatkan pekerjaan agar semuanya dapat hidup dengan layak dan menatap masa depan dengan lebih percaya diri," kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
 
Hasto menerangkan bahwa PDIP kerap melahirkan pemimpin yang memang lahir dari perut kalangan Marhaen. Dengan begitu, pemimpin dari PDIP mengetahui langsung masalah dan penderitaan rakyat.
 
Politisi asal Yogyakarta ini menerangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lahir dari kalangan biasa, sama halnya dengan Ganjar. "Pak Ganjar Pranowo yang sekarang kita perjuangkan sebagai capres adalah sama, dari kalangan rakyat biasa maka inilah partai yang punya spirit keberpihakan pada kaum marhaen. Kitalah partai yang membuktikan bahwa rakyat biasa di tangan kepemimpinan Bu Megawati dan PDI Perjuangan bisa menjadi presiden," ujarnya.
 
Hasto menerangkan kader PDIP sudah seharusnya memenangkan Ganjar Pranowo seusai dengan keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Oleh karena itu, Hasto mendorong lima DPC yang ada di Kepulauan Nias bergotong royong memenangkan Ganjar Pranowo sebagai presiden dan PDIP tiga kali berturut-turut. "Maka dengan rapat konsolidasi ini mari setiap hari ketuk pintu-pintu rakyat sambil memenangkan Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto.
 
Dosen Universitas Pertahanan RI ini juga mengapresiasi banyaknya dorongan masyarakat dari Kepulauan Nias melihat dari masifnya keberadaan spanduk dan baliho Ganjar Pranowo. Hasto sepanjang perjalanan dari Bandar Udara Binaka, Nias ke Kabupaten Gunungsitoli hingga menuju Kabupaten Nias Selatan, banyak melihat foto Ganjar. "Ini bukti Ganjar ini sosok yang humble, rendah hati, tidak pernah menjaga jarak dengan rakyat," ujarnya.
 
Hasto juga menegaskan bahwa hanya Ganjar yang bisa meneruskan estafet kepemimpinan Presiden Jokowi. "Kita tahu secara historis, ideologis, secara kultural, emosional bonding, Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi, Pak Ganjar Pranowo, adalah satu kesatuan kepemimpinan untuk Indonesia Raya," pungkasnya.
 
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
  Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Baca juga: Siapapun cawapres-nya PPP tetap perjuangkan Ganjar presiden
Baca juga: Capres Prabowo terus godok bakal cawapres dengan musyawarah mufakat
 
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
 
 


 
 
 

Pewarta : Fianda Sjofjan Rassat
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024