Mataram (ANTARA) - Sebanyak 436 rumah ibadah di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan bantuan program gratis tagihan air bersih dari PT Air Minum Giri Menang (Perseroda) selama satu tahun.
Penyerahan program gratis tagihan air bersih itu dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Mataram H Mohan Rolisakana didampingi Direktur Utama (Dirut) PT Air Minum Giri Menang (Perseroda) H Lalu Ahmad Zaini di aula Kantor Wali Kota Mataram di Mataram, Rabu.
Dirut PT Air Minum Giri Menang Perseroda mengatakan sebanyak 436 rumah ibadah yang mendapatkan bantuan program gratis tagihan air bersih meliputi 307 masjid dan mushalla, 12 gereja, 87 pura, dan 30 wihara, serta banjar di Kota Mataram.
"Tagihan air bersih terhadap 436 rumah ibadah itu kita gratiskan selama satu tahun dengan total alokasi bantuan sekitar Rp600 juta hingga Rp700," katanya.
Menurutnya, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan sebelum pemberian bantuan penggunaan air bersih ke 436 rumah ibadah itu, rata-rata mencapai sekitar Rp60 juta sampai Rp70 juta per bulan.
Karenanya, dengan telah dialokasikan bantuan sesuai dengan besaran penggunaan rata-rata per bulan di setiap rumah ibadah, diharapkan ke depan penggunaan air bersih tetap stabil.
"Jangan sampai karena gratis, air digunakan berlebihan. Meski gratis, tagihan airnya kami tetap bayar sebagai bagian dari fungsi sosial dari PT Air Minum Giri Menang Perseroda," ujarnya.
Zaini menambahkan program gratis tagihan air bersih untuk rumah ibadah ini sekaligus sebagai kontribusi PT Air Minum Giri Menang Perseroda ke Pemerintah Kota Mataram dalam rangka HUT ke-30 Kota Mataram pada 31 Agustus 2023.
"Harapan kita, program ini bisa terus berlanjut tidak hanya satu tahun. Untuk tahun berikutnya, akan kita evaluasi sesuai ketersediaan anggaran," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengingatkan kepada pengurus rumah ibadah yang menerima bantuan harus bersyukur dengan lebih bijak dan efektif dalam menggunakan air.
"Meski gratis, kita harus tetap efektif dan efisien dalam pemanfaatan air. Jangan sampai karena gratis air digunakan berlebih, sehingga sia-sia," katanya.
Apalagi, dalam kondisi saat ini, El Nino memberikan dampak perubahan iklim yang luar biasa, termasuk di Kota Mataram. Namun, perlu disyukuri Mataram berada di hilir dengan kemarau saat ini kebutuhan air masih tersedia.
"Di kabupaten/kota lainnya sudah mengalami dampak kemarau, bahkan sampai dilakukan pendistribusian air bersih. Karena itu, harapan kami masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan air," katanya.
Penyerahan program gratis tagihan air bersih itu dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Mataram H Mohan Rolisakana didampingi Direktur Utama (Dirut) PT Air Minum Giri Menang (Perseroda) H Lalu Ahmad Zaini di aula Kantor Wali Kota Mataram di Mataram, Rabu.
Dirut PT Air Minum Giri Menang Perseroda mengatakan sebanyak 436 rumah ibadah yang mendapatkan bantuan program gratis tagihan air bersih meliputi 307 masjid dan mushalla, 12 gereja, 87 pura, dan 30 wihara, serta banjar di Kota Mataram.
"Tagihan air bersih terhadap 436 rumah ibadah itu kita gratiskan selama satu tahun dengan total alokasi bantuan sekitar Rp600 juta hingga Rp700," katanya.
Menurutnya, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan sebelum pemberian bantuan penggunaan air bersih ke 436 rumah ibadah itu, rata-rata mencapai sekitar Rp60 juta sampai Rp70 juta per bulan.
Karenanya, dengan telah dialokasikan bantuan sesuai dengan besaran penggunaan rata-rata per bulan di setiap rumah ibadah, diharapkan ke depan penggunaan air bersih tetap stabil.
"Jangan sampai karena gratis, air digunakan berlebihan. Meski gratis, tagihan airnya kami tetap bayar sebagai bagian dari fungsi sosial dari PT Air Minum Giri Menang Perseroda," ujarnya.
Zaini menambahkan program gratis tagihan air bersih untuk rumah ibadah ini sekaligus sebagai kontribusi PT Air Minum Giri Menang Perseroda ke Pemerintah Kota Mataram dalam rangka HUT ke-30 Kota Mataram pada 31 Agustus 2023.
"Harapan kita, program ini bisa terus berlanjut tidak hanya satu tahun. Untuk tahun berikutnya, akan kita evaluasi sesuai ketersediaan anggaran," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengingatkan kepada pengurus rumah ibadah yang menerima bantuan harus bersyukur dengan lebih bijak dan efektif dalam menggunakan air.
"Meski gratis, kita harus tetap efektif dan efisien dalam pemanfaatan air. Jangan sampai karena gratis air digunakan berlebih, sehingga sia-sia," katanya.
Apalagi, dalam kondisi saat ini, El Nino memberikan dampak perubahan iklim yang luar biasa, termasuk di Kota Mataram. Namun, perlu disyukuri Mataram berada di hilir dengan kemarau saat ini kebutuhan air masih tersedia.
"Di kabupaten/kota lainnya sudah mengalami dampak kemarau, bahkan sampai dilakukan pendistribusian air bersih. Karena itu, harapan kami masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan air," katanya.