Purwakarta, Jawa Barat (ANTARA) -
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan bahwa penguatan permintaan terhadap produk industri dalam negeri melalui peningkatan pembelian berkontribusi kepada meningkatnya Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia. "Demand (permintaan) itu menjadi penting untuk (PMI Manufaktur) supaya naik," kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (Dirjen IKFT), Kemenperin Taufiek Bawazier ditemui di Purwakarta, Jawa Barat, pada Kamis.
Lebih lanjut, dia mengajak masyarakat untuk membeli produk lokal guna mempertahankan tingkat permintaan sekaligus indeks PMI Manufaktur mengingat besarnya jumlah penduduk Indonesia. "Menjaganya (PMI Manufaktur) itu melalui menjaga demand juga karena kita penduduk 270 juta. Semua (masyarakat) bukan hanya cinta produk dalam negeri tapi beli produk dalam negeri," ujar Taufiek.
Selain itu, Taufiek menyebutkan indeks PMI Manufaktur juga dapat ditingkatkan melalui alokasi pengeluaran pemerintah dengan membeli produk-produk dalam negeri untuk kebutuhan proyek pemerintah maupun badan usaha milik negara (BUMN). "TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) itu harus diperkuat untuk semua belanja pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN itu harus belanja produk dalam negeri," imbuhnya.
Menarik investasi ke Indonesia, kata Taufiek, juga dapat meningkatkan indeks PMI Manufaktur karena Indonesia merupakan negara yang menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya. "Makanya kita perkuat agar investasinya juga mengarah ke supply chain (rantai pasok) yang masih kurang kita arahkan ke situ," sambungnya.
Baca juga: ASEAN berpotensi jadi hub manufaktur panel surya global
Baca juga: Jatim mampu pulihkan kondisi ekonomi
Baca juga: ASEAN berpotensi jadi hub manufaktur panel surya global
Baca juga: Jatim mampu pulihkan kondisi ekonomi
Sebagai informasi, indeks PMI Manufaktur Indonesia masih mencatatkan ekspansi pada level 53,9 poin per Agustus 2023. Angka tersebut meningkat dibandingkan bulan Juni 2023 yang tercatat pada level 52,5 poin. Selain Indonesia, negara lain seperti India, Rusia, Meksiko dan Arab Saudi juga memiliki indeks PMI Manufaktur ekspansif di mana India mencatatkan PMI Manufaktur tertinggi pada level 58,6.