Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membangun danau buatan di areal "green belt" atau sabuk hijau Jalan Udayana sebagai ruang publik pusat rekreasi sekaligus edukasi warga.
Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwansyah di Mataram, Jumat, mengatakan, danau buatan itu dibangun berukuran 25x150 meter persegi dengan anggaran Rp200 juta.
"Konsep danau buatan ini memang tidak memiliki ciri tertentu atau kearifan lokal sebab bentuk kolam disesuaikan dengan kondisi di lapangan," katanya.
Irwansyah yang didampingi Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) Agus mengatakan, pembangunan danau buatan itu ditargetkan rampung akhir tahun 2023.
Dengan anggaran Rp200 juta itu yang akan dikerjakan khusus untuk bangunan inti kolam dan vegetasi di areal danau buatan. Sedangkan fasilitas pendukung dilanjutkan tahun 2024.
"Fasilitas pendukung seperti tempat duduk-duduk, taman, lampu penerang dan lainnya akan diusulkan tahun depan. Semoga kita dapat," katanya.
Menurutnya, danau buatan ini merupakan danau pasif hanya untuk fasilitas taman bukan untuk kolam bermain atau untuk mandi.
Karenanya, sebagai upaya antisipasi penyalahgunaan danau buatan seperti kolam-kolam di fasilitas publik yang ada seperti di Pajang dan Tanah Haji, DLH akan menempatkan petugas.
"Kami akan tempatkan petugas yang siaga untuk mengawasi pengunjung agar danau tersebut tidak disalahgunakan," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi menyambut baik pembangunan danau buatan tersebut sebagai salah satu pusat kolam rekreasi masyarakat dan wisatawan.
Pembangunan danau buatan ini terintegrasi dengan pembangunan ruang kreatif Udayana yang saat ini sedang dibangun berupa gelanggang pertunjukan seni dan budaya.
Baca juga: Danau buatan di RTH Pagutan Mataram dibangun seperti peta Kota Mataram
Baca juga: Pemkot Mataram selesai menggali pembangunan danau buatan di RTH Pagutan
"Jadi satu lokasi, masyarakat memiliki banyak alternatif untuk rekreasi di kawasan Udayana," katanya menambahkan.
Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwansyah di Mataram, Jumat, mengatakan, danau buatan itu dibangun berukuran 25x150 meter persegi dengan anggaran Rp200 juta.
"Konsep danau buatan ini memang tidak memiliki ciri tertentu atau kearifan lokal sebab bentuk kolam disesuaikan dengan kondisi di lapangan," katanya.
Irwansyah yang didampingi Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) Agus mengatakan, pembangunan danau buatan itu ditargetkan rampung akhir tahun 2023.
Dengan anggaran Rp200 juta itu yang akan dikerjakan khusus untuk bangunan inti kolam dan vegetasi di areal danau buatan. Sedangkan fasilitas pendukung dilanjutkan tahun 2024.
"Fasilitas pendukung seperti tempat duduk-duduk, taman, lampu penerang dan lainnya akan diusulkan tahun depan. Semoga kita dapat," katanya.
Menurutnya, danau buatan ini merupakan danau pasif hanya untuk fasilitas taman bukan untuk kolam bermain atau untuk mandi.
Karenanya, sebagai upaya antisipasi penyalahgunaan danau buatan seperti kolam-kolam di fasilitas publik yang ada seperti di Pajang dan Tanah Haji, DLH akan menempatkan petugas.
"Kami akan tempatkan petugas yang siaga untuk mengawasi pengunjung agar danau tersebut tidak disalahgunakan," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi menyambut baik pembangunan danau buatan tersebut sebagai salah satu pusat kolam rekreasi masyarakat dan wisatawan.
Pembangunan danau buatan ini terintegrasi dengan pembangunan ruang kreatif Udayana yang saat ini sedang dibangun berupa gelanggang pertunjukan seni dan budaya.
Baca juga: Danau buatan di RTH Pagutan Mataram dibangun seperti peta Kota Mataram
Baca juga: Pemkot Mataram selesai menggali pembangunan danau buatan di RTH Pagutan
"Jadi satu lokasi, masyarakat memiliki banyak alternatif untuk rekreasi di kawasan Udayana," katanya menambahkan.