Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai melakukan uji coba pemasangan jaring sampah di aliran sungai untuk mencegah sampah masuk ke muara pantai dengan menggunakan sistem jaring dengan pipa dan pelampung dari pipa PVC.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Rabu, mengatakan, uji coba penanganan sampah sungai menggunakan sistem jaring dengan pipa dan pelampung dari pipa PVC baru dilakukan di dua sungai.
"Dua sungai yang kami uji coba adalah Sungai Jangkuk Ampenan, kami pasang di bawah Jembatan Ampenan dan Sungai Unus menuju muara Pantai Loang Baloq," katanya.
Ia mengatakan penerapan jaring sampah menggunakan sistem jaring dengan pipa dan pelampung dari pipa PVC itu menjadi salah satu inovasi yang dilakukan untuk solusi penanganan sampah sungai yang selama ini menjadi masalah di wilayah hilir, sekaligus untuk menangani kebersihan objek wisata pantai yang menjadi muara sungai.
Kegiatan uji coba tersebut, lanjutnya, baru mulai dilaksanakan Selasa (17/10) dan hari ini masih dipersiapkan juga untuk pemasangan dudukan beton pengikat jaring.
"Selama uji coba di dua lokasi itu, kami akan dilakukan evaluasi secara berkala dan jika dinilai efektif maka sistem itu akan kita digunakan pada sungai lainnya," katanya.
Menurutnya, sistem jaring dengan pipa dan pelampung dari pipa PVC dapat menjaring sampah sungai dari hulu dan dengan desain yang digunakan dapat memudahkan petugas ketika mengangkat sampah.
Untuk mengangkat sampah, kata dia, petugas tinggal menarik jaring pipa ke pinggir sungai, kemudian diangkat ke sempadan sungai dan didiamkan seharian untuk mengurangi kadar air.
"Setelah air sampah menyusut, barulah petugas mengangkat sampah ke dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir," katanya.
Lebih jauh Miftahurrahman mengatakan untuk pembuatan dua jaring sampah sungai tersebut menggunakan anggaran sekitar Rp90 juta.
"Anggaran tersebut termasuk untuk pekerjaan tiang beton tempat dudukan pengikat jaring dan tali pengikat jaring," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Rabu, mengatakan, uji coba penanganan sampah sungai menggunakan sistem jaring dengan pipa dan pelampung dari pipa PVC baru dilakukan di dua sungai.
"Dua sungai yang kami uji coba adalah Sungai Jangkuk Ampenan, kami pasang di bawah Jembatan Ampenan dan Sungai Unus menuju muara Pantai Loang Baloq," katanya.
Ia mengatakan penerapan jaring sampah menggunakan sistem jaring dengan pipa dan pelampung dari pipa PVC itu menjadi salah satu inovasi yang dilakukan untuk solusi penanganan sampah sungai yang selama ini menjadi masalah di wilayah hilir, sekaligus untuk menangani kebersihan objek wisata pantai yang menjadi muara sungai.
Kegiatan uji coba tersebut, lanjutnya, baru mulai dilaksanakan Selasa (17/10) dan hari ini masih dipersiapkan juga untuk pemasangan dudukan beton pengikat jaring.
"Selama uji coba di dua lokasi itu, kami akan dilakukan evaluasi secara berkala dan jika dinilai efektif maka sistem itu akan kita digunakan pada sungai lainnya," katanya.
Menurutnya, sistem jaring dengan pipa dan pelampung dari pipa PVC dapat menjaring sampah sungai dari hulu dan dengan desain yang digunakan dapat memudahkan petugas ketika mengangkat sampah.
Untuk mengangkat sampah, kata dia, petugas tinggal menarik jaring pipa ke pinggir sungai, kemudian diangkat ke sempadan sungai dan didiamkan seharian untuk mengurangi kadar air.
"Setelah air sampah menyusut, barulah petugas mengangkat sampah ke dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir," katanya.
Lebih jauh Miftahurrahman mengatakan untuk pembuatan dua jaring sampah sungai tersebut menggunakan anggaran sekitar Rp90 juta.
"Anggaran tersebut termasuk untuk pekerjaan tiang beton tempat dudukan pengikat jaring dan tali pengikat jaring," katanya.