Makassar (ANTARA) - Balai Taman Nasional (TN) Taka Bonerate Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan menyiapkan buku panduan untuk para wisatawan yang hadir pada Festival Taka Bonerate 2023.
Kepala Kantor Taka Balai Takabonerate Kepulauan Selayar Ahmad Yani mengemukakan bahwa guna memudahkan para Wisatawan, pihaknya telah menyiapkan buku panduan yang berisi rundown acara, rute dan jadwal kapal/pesawat, hotel dan penginapan dan akomodasi di area kawasan.
"Buku ini juga memuat paket-paket kunjungan yang disiapkan oleh para komunitas dan dapat dipilih. Ada pula nomor layanan yang sekaligus menyiapkan layanan pendaftaran online melalui link," urainya pada rapat koordinasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Selayar bersama Kantor Balai Taman Nasional Taka Bonerate di Selayar, Rabu.
Kegiatan pariwisata ini akan digelar pada 26-30 Oktober 2023, menargetkan 1.000 wisatawan baik dari lokal maupun mancanegara. Ahmad Yani menjelaskan bahwa warga di tiga desa yang menjadi lokasi pelaksanaan event sudah berbenah sejak beberapa bulan terakhir, didampingi para petugas Balai Taka Bonerate.
”Sarana Akomodasi berupa Home Stay sudah siap untuk melayani tamu, sudah didata, juga ada tenda-tenda camp, sarana air bersih, listrik dan sebagainya sudah disiapkan," kata dia.
Dia berharap giat tahunan ini berdampak positif kepada masyarakat Kepulauan Selayar, khususnya masyarakat lokal kawasan Taka Bonerate.
"Kita berharap ekonomi masyarakat dapat meningkat dengan memanfaatkan kegiatan ini, masyarakat dapat dilibatkan dalam pengelolaan atau pun semua rangkaian acara yang akan dilombakan," kata Ahmad Yani.
Mengusung tema ” Pesona Bahari Kemilau Budaya”, kegiatan ini secara umum akan terbagi menjadi tiga lokasi yaitu di Kota Benteng, Desa Jinato dan Pulau Tinabo Kawasan Taman Nasional Takabonerate, sementara untuk pembukaan akan dilaksanakan di area daratan.
Baca juga: Balai Taman Nasional Baluran Situbondo Jatim lepasliarkan trenggiling
Baca juga: Taman Nasional Baluran ditutup sementara akibat kebakaran
Kepala Bidang Humas Selayar Andi Sandra Esty Abriani menyebut bahwa pihaknya tentu akan memanfaatkan era digitalisasi yang berkembang sangat cepat, khususnya dalam hal promosi.
"Paling utama harus mempromosikan daerah kita, terutama dari sektor pariwisata berdasarkan kesadaran kita sebagai warga Selayar untuk secara aktif posting di medsos pribadi kita," kata dia.
Kepala Kantor Taka Balai Takabonerate Kepulauan Selayar Ahmad Yani mengemukakan bahwa guna memudahkan para Wisatawan, pihaknya telah menyiapkan buku panduan yang berisi rundown acara, rute dan jadwal kapal/pesawat, hotel dan penginapan dan akomodasi di area kawasan.
"Buku ini juga memuat paket-paket kunjungan yang disiapkan oleh para komunitas dan dapat dipilih. Ada pula nomor layanan yang sekaligus menyiapkan layanan pendaftaran online melalui link," urainya pada rapat koordinasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Selayar bersama Kantor Balai Taman Nasional Taka Bonerate di Selayar, Rabu.
Kegiatan pariwisata ini akan digelar pada 26-30 Oktober 2023, menargetkan 1.000 wisatawan baik dari lokal maupun mancanegara. Ahmad Yani menjelaskan bahwa warga di tiga desa yang menjadi lokasi pelaksanaan event sudah berbenah sejak beberapa bulan terakhir, didampingi para petugas Balai Taka Bonerate.
”Sarana Akomodasi berupa Home Stay sudah siap untuk melayani tamu, sudah didata, juga ada tenda-tenda camp, sarana air bersih, listrik dan sebagainya sudah disiapkan," kata dia.
Dia berharap giat tahunan ini berdampak positif kepada masyarakat Kepulauan Selayar, khususnya masyarakat lokal kawasan Taka Bonerate.
"Kita berharap ekonomi masyarakat dapat meningkat dengan memanfaatkan kegiatan ini, masyarakat dapat dilibatkan dalam pengelolaan atau pun semua rangkaian acara yang akan dilombakan," kata Ahmad Yani.
Mengusung tema ” Pesona Bahari Kemilau Budaya”, kegiatan ini secara umum akan terbagi menjadi tiga lokasi yaitu di Kota Benteng, Desa Jinato dan Pulau Tinabo Kawasan Taman Nasional Takabonerate, sementara untuk pembukaan akan dilaksanakan di area daratan.
Baca juga: Balai Taman Nasional Baluran Situbondo Jatim lepasliarkan trenggiling
Baca juga: Taman Nasional Baluran ditutup sementara akibat kebakaran
Kepala Bidang Humas Selayar Andi Sandra Esty Abriani menyebut bahwa pihaknya tentu akan memanfaatkan era digitalisasi yang berkembang sangat cepat, khususnya dalam hal promosi.
"Paling utama harus mempromosikan daerah kita, terutama dari sektor pariwisata berdasarkan kesadaran kita sebagai warga Selayar untuk secara aktif posting di medsos pribadi kita," kata dia.