Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, berhasil himpun sekitar 5-6 ton sampah di areal objek wisata Taman Loang Baloq, setelah rangkaian tradisi Lebaran Ketupat usai.
"Sampah yang dihimpun itu merupakan akumulasi dalam sepekan terakhir setelah puncak perayaan Lebaran Ketupat pada Senin (7/4-2025)," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Senin.
Dikatakan, sampah yang sekitar 5-6 ton itu dihasilkan melakukan kegiatan gotong royong bersama jajaran lurah dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram pada Senin pagi, sebab setelah Lebaran Ketupat, pengunjung dan peziarah ke Makam Loang Baloq ternyata masih tinggi sampai Minggu (13/4-2025), sehingga sampahnya masih belum bisa ditangani secara maksimal.
"Padahal pada setelah perayaan Lebaran Ketupat, petugas juga sudah melakukan pembersihan (clean up) lokasi, tetapi karena pengunjung masih tinggi, tumpukan sampah pun tidak bisa dihindari," kata Cahya yang juga menjabat sebagai Plt Camat Sekarbela.
Baca juga: PUPR optimalkan normalisasi saluran di Mataram usal lebaran
Apalagi pengunjung yang datang ke Loang Baloq tidak hanya dari warga Kota Mataram, melainkan juga dari luar Kota Mataram sehingga muncul tumpukan sampah pada lokasi tertentu.
Terutama pada titik-titik bagian utara yang tidak memiliki akses masuk untuk kendaraan sampah, sehingga harus diangkat secara manual ke bagian selatan.
"Jadi pagi tadi kami bersama lurah dan DLH melakukan gotong royong, dan berhasil mengumpulkan sampah satu setengah dump truk atau sekitar 5-6 ton," katanya.
Guna mengantisipasi hal serupa, pihaknya sudah memasang spanduk larangan membuang sampah pada beberapa titik di kawasan objek wisata Loang Baloq.
Baca juga: DLH: Tumpukan sampah saat Lebaran di Mataram karena TPA ditutup
Selain itu, kelompok sadar wisata (pokdarwis), diminta untuk lebih aktif melakukan pengawasan terhadap aktivitas pedagang dan pengunjung agar dapat membuang sampah pada tempatnya.
Para pedagang di areal pesisir di minta untuk menyiapkan kantor sampah sendiri, karena di areal pesisir tidak disiapkan tempat sampah karena bukan untuk lokasi berjualan.
Tempat sampah hanya disiapkan di areal Taman Loang Baloq dan lapak pedagang kaki lima di dalam taman.
"Tapi kadang banyak pedagang tentatif yang memanfaatkan areal tersebut. Jadi kami sudah minta agar mereka siapkan tempat sampah sendiri," katanya.
Baca juga: Produksi sampah Lebaran Ketupat di Mataram capai 39 ton