Mataram (Antara NTB) - Sebanyak 301 dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebar melayani masyarakat di beberapa provinsi.
"Sampai hari ini sudah 301 lulusan yang sudah diambil sumpahnya dan menyebar di NTB, Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Jawa Timur," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram) Dr dr Hamsu Kadriyan, SpTHT, MKes, di Mataram, NTB, Sabtu.
Usai acara pengambilan sumpah dokter ke-24 Fakultas Kedokteran Unram, ia mengatakan, dalam waktu dekat akan ada lagi sekitar 200 lulusan Fakultas Kedokteran Unram yang akan diambil sumpahnya.
Ratusan calon dokter tersebut saat ini sedang menyelesaikan tahapan program profesi di beberapa rumah sakit pemerintah dan rumah sakit jejaring Unram serta pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di NTB.
"Mereka saat ini sedang menyelesaikan program profesi yang merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan izin praktik sebagai dokter," ujarnya.
Menurut dia, para dokter yang lulus di kampusnya tidak diwajibkan untuk mengabdi di NTB, atau pun pelosok desa di provinsi lain karena belum ada regulasi.
Namun, sudah menjadi kewajiban bagi setiap dokter untuk memberikan pengabdiannya kepada masyarakat di mana pun dia berada dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
"Biasanya dokter yang baru diterima bekerja ditempatkan di pelosok desa beberapa tahun oleh pemerintah daerah, baru kemudian ditarik ke perkotaan. Biasanya begitu, tapi tidak memaksakan harus di pelosok desa," kata Hamsu.
Wakil Rektor I Universitas Mataram (Unram), Prof H Lalu Wira Sapta Karyadi, menambahkan pihaknya selalu mengingatkan para dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unram untuk mengedepankan pengabdian kepada masyarakat.
Mereka juga harus menjunjung tinggi moral dan etika profesinya sebagai dokter sesuai sumpah profesi, terlebih ada organisasi kedokteran yang melakukan pengawasan kode etik.
"Bagi yang praktik, lakukan praktik dengan mengedepankan sumpah yang sudah diucapkan," kata Wira Sapta mengingatkan para dokter yang sudah diambil sumpahnya.
Fakultas Kedokteran merupakan salah satu Fakultas Unggulan di Unram, yang awalnya adalah Program Studi Pendidikan Dokter dengan izin Operasional Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 123/D/T/2003.
Kemudian berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran berdasarkan Surat Keputusan Rektor No 10.146/H18/ HK/2007 tanggal 25 Agustus 2007 dengan status terakreditas B gemuk atau hampir mendekati A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
Spesifikasi dan kompetensi lulusan yang dihasilkan minimal sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia dan standar pendidikan dokter Indonesia. (*)
"Sampai hari ini sudah 301 lulusan yang sudah diambil sumpahnya dan menyebar di NTB, Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Jawa Timur," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram) Dr dr Hamsu Kadriyan, SpTHT, MKes, di Mataram, NTB, Sabtu.
Usai acara pengambilan sumpah dokter ke-24 Fakultas Kedokteran Unram, ia mengatakan, dalam waktu dekat akan ada lagi sekitar 200 lulusan Fakultas Kedokteran Unram yang akan diambil sumpahnya.
Ratusan calon dokter tersebut saat ini sedang menyelesaikan tahapan program profesi di beberapa rumah sakit pemerintah dan rumah sakit jejaring Unram serta pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di NTB.
"Mereka saat ini sedang menyelesaikan program profesi yang merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan izin praktik sebagai dokter," ujarnya.
Menurut dia, para dokter yang lulus di kampusnya tidak diwajibkan untuk mengabdi di NTB, atau pun pelosok desa di provinsi lain karena belum ada regulasi.
Namun, sudah menjadi kewajiban bagi setiap dokter untuk memberikan pengabdiannya kepada masyarakat di mana pun dia berada dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
"Biasanya dokter yang baru diterima bekerja ditempatkan di pelosok desa beberapa tahun oleh pemerintah daerah, baru kemudian ditarik ke perkotaan. Biasanya begitu, tapi tidak memaksakan harus di pelosok desa," kata Hamsu.
Wakil Rektor I Universitas Mataram (Unram), Prof H Lalu Wira Sapta Karyadi, menambahkan pihaknya selalu mengingatkan para dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unram untuk mengedepankan pengabdian kepada masyarakat.
Mereka juga harus menjunjung tinggi moral dan etika profesinya sebagai dokter sesuai sumpah profesi, terlebih ada organisasi kedokteran yang melakukan pengawasan kode etik.
"Bagi yang praktik, lakukan praktik dengan mengedepankan sumpah yang sudah diucapkan," kata Wira Sapta mengingatkan para dokter yang sudah diambil sumpahnya.
Fakultas Kedokteran merupakan salah satu Fakultas Unggulan di Unram, yang awalnya adalah Program Studi Pendidikan Dokter dengan izin Operasional Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 123/D/T/2003.
Kemudian berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran berdasarkan Surat Keputusan Rektor No 10.146/H18/ HK/2007 tanggal 25 Agustus 2007 dengan status terakreditas B gemuk atau hampir mendekati A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
Spesifikasi dan kompetensi lulusan yang dihasilkan minimal sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia dan standar pendidikan dokter Indonesia. (*)