Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN sekaligus Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia Erick Thohir menyarankan adanya keseimbangan dalam pengalokasian investasi ke aset yang berisiko tinggi (high risk) dan berisiko rendah (low risk).
“Memang harus di-balance investasi yang high risk dengan yang low risk,” ujar Erick dalam sambutannya di acara diskusi bertajuk "Inspirational Talk: "Berinvestasi untuk Berprestasi" di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, sebuah instrumen investasi jangan dilihat dari imbal hasil (return) tinggi yang ditawarkan, namun juga perlu dilihat dari stabilisasi imbal hasil tersebut. “Mungkin (mending) 7 sampai 8 persen jangka 10 tahun, dibandingkan 6 bulan 25 persen, tetapi terbakar. Artinya, saham yang digoreng,” ujar Erick.
Erick menegaskan bahwa perilaku berinvestasi sangat penting bagi generasi muda untuk mempersiapkan hari tua di masa mendatang. “Saya berharap para generasi muda, bagaimana belajar berinvestasi. Gaya hidup penting, tetapi lebih penting masa tua,” ujar Erick.
Menurutnya, saat ini tren investasi di Indonesia dalam kondisi yang baik, di tengah gejolak di tingkat global yang meliputi penguatan dolar Amerika Serikat (AS), kenaikan yield US Treasury, serta kebijakan suku bunga tinggi dalam jangka waktu lama (higher for longer).
Selain itu, adanya konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang belum selesai ditambah konflik di Timur Tengah antara Hamas vs Israel. “Kalau kita lihat pertumbuhan apabila dibandingkan bursa di Asia, (Indonesia) menjadi salah satu yang tertinggi,” ujar Erick.
Dalam kesempatan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self Regulatory Organization (SRO) menyelenggarakan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2023 bertajuk "Aku Investor Saham" mulai 26- 28 Oktober 2023 bertempat di Gedung BEI Jakarta.
Pada hari terakhir penyelenggaraan, berlangsung sesi diskusi bertajuk “Inspirational Talk: "Berinvestasi untuk Berprestasi" yang dihadiri oleh Erick Thohir sebagai Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia yang mendampingi atlet- atlet nasional yang hadir.
Baca juga: Peluang investasi saham di tahun politik
Baca juga: PLN Grup bawa komitmen investasi kelistrikan dan beyond kWh dari Indonesia-China Business Forum
Acara dimoderatori oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, dengan narasumber di antaranya Atlet Sepak Bola Irfan Bachdim dan Ismed Sofyan, Atlet Panjat Tebing Aspar Jaelolo dan Desak Made Rita Kusuma Dewi, serta Puteri Indonesia Lingkungan 2023 Yasinta Aurelia.
“Memang harus di-balance investasi yang high risk dengan yang low risk,” ujar Erick dalam sambutannya di acara diskusi bertajuk "Inspirational Talk: "Berinvestasi untuk Berprestasi" di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, sebuah instrumen investasi jangan dilihat dari imbal hasil (return) tinggi yang ditawarkan, namun juga perlu dilihat dari stabilisasi imbal hasil tersebut. “Mungkin (mending) 7 sampai 8 persen jangka 10 tahun, dibandingkan 6 bulan 25 persen, tetapi terbakar. Artinya, saham yang digoreng,” ujar Erick.
Erick menegaskan bahwa perilaku berinvestasi sangat penting bagi generasi muda untuk mempersiapkan hari tua di masa mendatang. “Saya berharap para generasi muda, bagaimana belajar berinvestasi. Gaya hidup penting, tetapi lebih penting masa tua,” ujar Erick.
Menurutnya, saat ini tren investasi di Indonesia dalam kondisi yang baik, di tengah gejolak di tingkat global yang meliputi penguatan dolar Amerika Serikat (AS), kenaikan yield US Treasury, serta kebijakan suku bunga tinggi dalam jangka waktu lama (higher for longer).
Selain itu, adanya konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang belum selesai ditambah konflik di Timur Tengah antara Hamas vs Israel. “Kalau kita lihat pertumbuhan apabila dibandingkan bursa di Asia, (Indonesia) menjadi salah satu yang tertinggi,” ujar Erick.
Dalam kesempatan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self Regulatory Organization (SRO) menyelenggarakan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2023 bertajuk "Aku Investor Saham" mulai 26- 28 Oktober 2023 bertempat di Gedung BEI Jakarta.
Pada hari terakhir penyelenggaraan, berlangsung sesi diskusi bertajuk “Inspirational Talk: "Berinvestasi untuk Berprestasi" yang dihadiri oleh Erick Thohir sebagai Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia yang mendampingi atlet- atlet nasional yang hadir.
Baca juga: Peluang investasi saham di tahun politik
Baca juga: PLN Grup bawa komitmen investasi kelistrikan dan beyond kWh dari Indonesia-China Business Forum
Acara dimoderatori oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, dengan narasumber di antaranya Atlet Sepak Bola Irfan Bachdim dan Ismed Sofyan, Atlet Panjat Tebing Aspar Jaelolo dan Desak Made Rita Kusuma Dewi, serta Puteri Indonesia Lingkungan 2023 Yasinta Aurelia.