Mataram (ANTARA) - LombokCare, lembaga yang berfokus pada isu disabilitas dan inklusi, mengajak seluruh tenaga medis di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk mendeteksi kelainan kaki pengkor pada anak sedini mungkin.

"Jadi harapannya supaya lebih cepat terjaring anak sedini mungkin, karena anak-anak bayi biasanya proses penyembuhannya cepat," kata Afif Sutardi, Ketua yayasan LombokCare seusai workshop deteksi dan penanganan anak clubfoot, di Lombok Utara, Sabtu.

Afif menjelaskan kegiatan workshop yang dilaksanakan merupakan bagian dari komitmen LombokCare mewujudkan anak NTB bebas kaki pengkor

"Kita komitmen memberikan terapi gratis sehingga di masa depan mungkin anak-anak disabilitas ini bisa maksimal dan tidak jadi disabilitas," katanya

Dia menyebut, penanganan yang lambat akan berpotensi pada masa penyembuhan yang lama, terlebih kata dia, rentan usia penanganan yang baik adalah maksimal 12 tahun.

"Itu pun yang 12 tahun lebih susah, soalnya otot anak sudah lebih keras dibanding saat mereka masih kecil," tambahnya

Karena itu, lanjut dia, LombokCare melibatkan pemerintah setempat khususnya seluruh tenaga medis di KLU supaya terjadi diskusi-diskusi di lapangan.

"Kita lihat, siapa yang support supaya lebih terjaring lagi deteksi anak-anak kaki pengkor sedini mungkin,"

Baca juga: LombokCare sediakan layanan terapi gratis bagi anak dengan kaki pengkor
Baca juga: LombokCare membantu anak-anak dengan kaki pengkor

"Ke depannya hal yang sama akan kita lakukan per kabupaten lagi. Kalau kemarin di Lombok Barat, sekarang KLU, besoknya lagi kita ke Lombok Tengah, Lombok Timur, termasuk juga Sumbawa," katanya.
 

Pewarta : Riza Fahriza*Alfin Sofyan*Nedi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024