Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di daerah setempat dalam rangka memperkuat pengembangan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Produk UMKM Lombok Tengah harus mendapatkan dukungan dari BUMD yang ada di NTB," kata Asisten II Setda Lombok Tengah Lendek Jayadi usai melaksanakan rapat koordinasi di kantor bupati setempat, Kamis.
Ia mengatakan dalam rapat koordinasi tersebut dilakukan pemetaan potensi produk UMKM yang akan mendapatkan dukungan, sehingga mampu bersaing dengan produk dari luar daerah. Sehingga diharapkan dukungan dari BUMD seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun Bank NTB, agar UMKM tersebut bisa bangkit dan berkembang.
"UMKM ini menjadi sektor percepatan pergerakan ekonomi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan beberapa program yang direncanakan untuk mendukung peningkatan produk para UMKM seperti adanya kebijakan alternatif dalam penguatan modal usaha atau program pembinaan lainnya.
"Diharapkan ada program alternatif di 2024 untuk mendukung peningkatan produk UMKM," katanya.
Ia mengatakan dukungan BUMD selama ini kepada UMKM memang dinilai cukup minim, sehingga pemerintah daerah melakukan rapat koordinasi untuk mengajak BUMD bisa mendukung peningkatan UMKM di Lombok Tengah khususnya.
Dengan adanya kolaborasi ini diharapkan bisa meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Lombok Tengah khususnya.
"Dukungan itu bisa diberikan berupa kredit lunak, karena tidak mungkin semua para UMKM memiliki jaminan untuk melakukan pinjaman," katanya.
"Produk UMKM Lombok Tengah harus mendapatkan dukungan dari BUMD yang ada di NTB," kata Asisten II Setda Lombok Tengah Lendek Jayadi usai melaksanakan rapat koordinasi di kantor bupati setempat, Kamis.
Ia mengatakan dalam rapat koordinasi tersebut dilakukan pemetaan potensi produk UMKM yang akan mendapatkan dukungan, sehingga mampu bersaing dengan produk dari luar daerah. Sehingga diharapkan dukungan dari BUMD seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun Bank NTB, agar UMKM tersebut bisa bangkit dan berkembang.
"UMKM ini menjadi sektor percepatan pergerakan ekonomi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan beberapa program yang direncanakan untuk mendukung peningkatan produk para UMKM seperti adanya kebijakan alternatif dalam penguatan modal usaha atau program pembinaan lainnya.
"Diharapkan ada program alternatif di 2024 untuk mendukung peningkatan produk UMKM," katanya.
Ia mengatakan dukungan BUMD selama ini kepada UMKM memang dinilai cukup minim, sehingga pemerintah daerah melakukan rapat koordinasi untuk mengajak BUMD bisa mendukung peningkatan UMKM di Lombok Tengah khususnya.
Dengan adanya kolaborasi ini diharapkan bisa meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Lombok Tengah khususnya.
"Dukungan itu bisa diberikan berupa kredit lunak, karena tidak mungkin semua para UMKM memiliki jaminan untuk melakukan pinjaman," katanya.