Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus melakukan sosialisasi penurunan stunting kepada masyarakat dengan memperkuat kolaborasi bersama lembaga transform dan para kader posyandu di tingkat desa.
"Kegiatan sosialisasi ditingkatkan desa ini untuk mendekatkan pelayanan dalam meningkatkan percepatan penurunan stunting di Lombok Tengah," kata Wakil Bupati Kabupaten Lombok Tengah, HM Nursiah saat acara sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan stunting di Desa Jelantik, Selasa.
Ia mengatakan, program penurunan stunting di Kabupaten Lombok Tengah terus mengalami kemajuan, dimana berdasarkan data terakhir hingga November ini angka stunting mencapai 13,34 persen.
Namun, program percepatan penurunan stunting terus dilakukan seperti pemberian makanan tambahan berupa telur, susu dan makanan bergizi lainnya kepada balita stunting.
"Pemberian makanan tambahan bergizi ini untuk mempercepat penurunan stunting," katanya.
Menurut dia, jika program ini terus dilakukan di beberapa wilayah yang kasus stunting cukup tinggi, maka percepatan penurunan stunting sesuai target nasional 14 persen di 2024 bisa tercapai.
"Kasus stunting kita telah melewati target nasional. Namun, program percepatan penurunan stunting harus terus dilakukan," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan kolaborasi baik dengan pemerintah desa, kader posyandu untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk mendukung penurunan angka stunting di Lombok Tengah.
"Menurunkan stunting itu harus dilakukan secara gotong royong, termasuk bersama masyarakat," katanya.
Program percepatan penurunan stunting di 2024 tidak jauh beda dengan program di 2023 seperti pemberian makanan tambahan yang bergizi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
"Mau turun maupun naik angka stunting, penurunan stunting di 2024 tetap menjaga skala prioritas dalam rangka mewujudkan Indonesia emas 2045," katanya.
"Kegiatan sosialisasi ditingkatkan desa ini untuk mendekatkan pelayanan dalam meningkatkan percepatan penurunan stunting di Lombok Tengah," kata Wakil Bupati Kabupaten Lombok Tengah, HM Nursiah saat acara sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan stunting di Desa Jelantik, Selasa.
Ia mengatakan, program penurunan stunting di Kabupaten Lombok Tengah terus mengalami kemajuan, dimana berdasarkan data terakhir hingga November ini angka stunting mencapai 13,34 persen.
Namun, program percepatan penurunan stunting terus dilakukan seperti pemberian makanan tambahan berupa telur, susu dan makanan bergizi lainnya kepada balita stunting.
"Pemberian makanan tambahan bergizi ini untuk mempercepat penurunan stunting," katanya.
Menurut dia, jika program ini terus dilakukan di beberapa wilayah yang kasus stunting cukup tinggi, maka percepatan penurunan stunting sesuai target nasional 14 persen di 2024 bisa tercapai.
"Kasus stunting kita telah melewati target nasional. Namun, program percepatan penurunan stunting harus terus dilakukan," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan kolaborasi baik dengan pemerintah desa, kader posyandu untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk mendukung penurunan angka stunting di Lombok Tengah.
"Menurunkan stunting itu harus dilakukan secara gotong royong, termasuk bersama masyarakat," katanya.
Program percepatan penurunan stunting di 2024 tidak jauh beda dengan program di 2023 seperti pemberian makanan tambahan yang bergizi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
"Mau turun maupun naik angka stunting, penurunan stunting di 2024 tetap menjaga skala prioritas dalam rangka mewujudkan Indonesia emas 2045," katanya.