Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengimbau warga agar waspada terhadap potensi banjir pada awal musim hujan.
"Curah hujan mulai meningkat, banjir mulai terjadi di awal musim hujan ini," kata Kepala BPBD Lombok Tengah, Ridwan Maruf, di Praya, Rabu.
Ia mengatakan, beberapa hari terakhir ini Lombok Tengah diguyur hujan lebat dan menurut data BPBD beberapa wilayah sudah mulai dilanda banjir.
"Hujan pertama yang cukup lebat dan membuat terjadinya banjir yakni pada 29 November dan 4 Desember," katanya.
Ia mengatakan, wilayah yang terkena banjir adalah Desa Kabul dan Desa Batujangkih di Kecamatan Praya Barat Daya serta beberapa daerah lainnya. Di Desa Kabul ada empat dusun yang terdampak.
"Banjir di Kabul ini mengakibatkan 40 kepala keluarga terdampak dan kami juga langsung turun ke lokasi kejadian pada saat itu untuk melihat situasi dan kondisi masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan Desa Kabul memang menjadi langganan banjir selama ini, karena adanya penggundulan bukit. “Juga terjadi pendangkalan sungai dan lain sebagainya yang membuat air sungai naik menggenangi rumah masyarakat," katanya.
Sementara di Desa Batujangkih pihaknya sempat mengevakuasi beberapa pohon tumbang. Di desa ini banjir membuat satu jambatan putus, sehingga petugas tidak bisa sampai langsung ke lokasi banjir. Namun pihaknya memastikan berbagai logistik untuk para korban banjir ini sudah didistribusikan.
"Ada dua lokasi bencana banjir yang kami terima sampai saat ini dan kami juga sudah langsung turun melakukan asesmen untuk mendata berapa jumlah warga yang terdampak dan apa saja logistik yang dibutuhkan,” katanya.
"Curah hujan mulai meningkat, banjir mulai terjadi di awal musim hujan ini," kata Kepala BPBD Lombok Tengah, Ridwan Maruf, di Praya, Rabu.
Ia mengatakan, beberapa hari terakhir ini Lombok Tengah diguyur hujan lebat dan menurut data BPBD beberapa wilayah sudah mulai dilanda banjir.
"Hujan pertama yang cukup lebat dan membuat terjadinya banjir yakni pada 29 November dan 4 Desember," katanya.
Ia mengatakan, wilayah yang terkena banjir adalah Desa Kabul dan Desa Batujangkih di Kecamatan Praya Barat Daya serta beberapa daerah lainnya. Di Desa Kabul ada empat dusun yang terdampak.
"Banjir di Kabul ini mengakibatkan 40 kepala keluarga terdampak dan kami juga langsung turun ke lokasi kejadian pada saat itu untuk melihat situasi dan kondisi masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan Desa Kabul memang menjadi langganan banjir selama ini, karena adanya penggundulan bukit. “Juga terjadi pendangkalan sungai dan lain sebagainya yang membuat air sungai naik menggenangi rumah masyarakat," katanya.
Sementara di Desa Batujangkih pihaknya sempat mengevakuasi beberapa pohon tumbang. Di desa ini banjir membuat satu jambatan putus, sehingga petugas tidak bisa sampai langsung ke lokasi banjir. Namun pihaknya memastikan berbagai logistik untuk para korban banjir ini sudah didistribusikan.
"Ada dua lokasi bencana banjir yang kami terima sampai saat ini dan kami juga sudah langsung turun melakukan asesmen untuk mendata berapa jumlah warga yang terdampak dan apa saja logistik yang dibutuhkan,” katanya.