Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan kantor pengelola ruang kreatif Teras Udayana yang dibangun dari bantuan pemerintah pusat Rp5,6 miliar, agar masyarakat yang akan berkegiatan bisa lebih terkoordinasi.
"Di bawah tribun Teras Udayana, kita jadikan kantor pengelola yang petugas dari Dinas Pariwisata. Jadi kalau ada yang mau menggunakan Teras Udayana bisa mengajukan izin di kantor tersebut," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat.
Denny yang ditemui di sela memantau proses pembangunan Teras Udayana mengatakan, pembangunan ruang kreatif Teras Udayana saat ini sudah mencapai 96 persen dan ditargetkan tuntas enam hari ke depan.
"Kontrak pekerjaan tersisa 6 hari lagi, dan sekarang sedang tahap penyelesaian untuk pemasangan jendela dan pintu kantor pengelola di bawah tribun. InsyaAllah, selesai tepat waktu," katanya.
Dikatakan, Teras Udayana yang dilengkapi dengan gelanggang pertunjukan seni budaya atau amfiteater memiliki tribun dengan kapasitas hingga 3.000 penonton, diperuntukkan khusus untuk kegiatan seni dan budaya.
Gelanggang pertunjukan seni amfiteater yang akan dibangun di atas lahan 1.000 meter persegi itu mengadopsi gelanggang pertunjukan di Ubud Bali yang setiap akhir pekan mementaskan Tari Kecak menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.
"Begitu juga kita, amfiteater di Teras Udayana bisa dimanfaatkan oleh para pelaku seni dan budaya untuk menggelar pertunjukan sebagai bagian promosi pariwisata," katanya.
Dengan demikian, areal Teras Udayana harus steril dari kegiatan politik. "Teras Udayana, tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik," katanya menegaskan.
Selain itu, lanjutnya, areal Teras Udayana juga harus steril dari kegiatan pedagang kaki lima sebab areal tersebut akan ditata secara menyeluruh dengan pembangunan fasilitas pendukung termasuk pedestrian seperti Taman Sangkareang.
Untuk tambahan fasilitas pendukung khusunya di bidang kuliner, Dispar telah berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) yang sudah menyiapkan 24 lapak UMKM di samping Teras Udayana.
"Jadi masyarakat yang sudah menonton pertunjukan seni budaya, bisa langsung menikmati aneka kuliner khas lokal di lapak UMKM," katanya.
Lebih jauh Denny mengatakan, anggaran untuk pembangunan Teras Udayana sebesar Rp5,6 miliar merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI senilai Rp6,1 miliar.
Baca juga: Fesbul berikan ruang sineas berkontribusi bagi ekonomi kreatif
Baca juga: D'Youth Fest beri ruang kolaborasi anak muda
"Artinya ada efisiensi anggaran sekitar Rp500 juta yang nantinya akan kita kembalikan ke pemerintah pusat sebab anggaran pembangunan Teras Udayana ini bersumber dari pemerintah pusat," katanya.
"Di bawah tribun Teras Udayana, kita jadikan kantor pengelola yang petugas dari Dinas Pariwisata. Jadi kalau ada yang mau menggunakan Teras Udayana bisa mengajukan izin di kantor tersebut," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat.
Denny yang ditemui di sela memantau proses pembangunan Teras Udayana mengatakan, pembangunan ruang kreatif Teras Udayana saat ini sudah mencapai 96 persen dan ditargetkan tuntas enam hari ke depan.
"Kontrak pekerjaan tersisa 6 hari lagi, dan sekarang sedang tahap penyelesaian untuk pemasangan jendela dan pintu kantor pengelola di bawah tribun. InsyaAllah, selesai tepat waktu," katanya.
Dikatakan, Teras Udayana yang dilengkapi dengan gelanggang pertunjukan seni budaya atau amfiteater memiliki tribun dengan kapasitas hingga 3.000 penonton, diperuntukkan khusus untuk kegiatan seni dan budaya.
Gelanggang pertunjukan seni amfiteater yang akan dibangun di atas lahan 1.000 meter persegi itu mengadopsi gelanggang pertunjukan di Ubud Bali yang setiap akhir pekan mementaskan Tari Kecak menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.
"Begitu juga kita, amfiteater di Teras Udayana bisa dimanfaatkan oleh para pelaku seni dan budaya untuk menggelar pertunjukan sebagai bagian promosi pariwisata," katanya.
Dengan demikian, areal Teras Udayana harus steril dari kegiatan politik. "Teras Udayana, tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik," katanya menegaskan.
Selain itu, lanjutnya, areal Teras Udayana juga harus steril dari kegiatan pedagang kaki lima sebab areal tersebut akan ditata secara menyeluruh dengan pembangunan fasilitas pendukung termasuk pedestrian seperti Taman Sangkareang.
Untuk tambahan fasilitas pendukung khusunya di bidang kuliner, Dispar telah berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) yang sudah menyiapkan 24 lapak UMKM di samping Teras Udayana.
"Jadi masyarakat yang sudah menonton pertunjukan seni budaya, bisa langsung menikmati aneka kuliner khas lokal di lapak UMKM," katanya.
Lebih jauh Denny mengatakan, anggaran untuk pembangunan Teras Udayana sebesar Rp5,6 miliar merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI senilai Rp6,1 miliar.
Baca juga: Fesbul berikan ruang sineas berkontribusi bagi ekonomi kreatif
Baca juga: D'Youth Fest beri ruang kolaborasi anak muda
"Artinya ada efisiensi anggaran sekitar Rp500 juta yang nantinya akan kita kembalikan ke pemerintah pusat sebab anggaran pembangunan Teras Udayana ini bersumber dari pemerintah pusat," katanya.