Ambon (ANTARA) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Maluku Ismail Usemahu mengatakan, ruas jalan provinsi sepanjang 523,13 kilometer di daerah ini dalam kondisi baik.
"Secara keseluruhan kita punya jalan provinsi itu sesuai SK Gubernur Maluku Nomor 191 Tahun 2023 ada 68 ruas jalan, tersebar di sembilan kabupaten dan dua kota dengan total panjang 996,63 km," kata Ismail, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, dari total panjang ruas jalan provinsi tersebut, yang dalam kondisi mantap (baik dan rusak ringan) 52,49 persen atau 523,13 km, dan yang tidak mantap 47,51 persen atau sepanjang 473,5 km.
"Yang tidak mantap ini terdiri dari kondisi jalan yang mengalami kerusakan sedang hingga berat," ujar Ismail.
"Kita punya sumber daya bidang fiskal sangat terbatas untuk menangani masalah ini, sehingga pada ruas-ruas jalan tersebut kita tangani dengan alokasi dana yang minim," katanya lagi.
Dia juga mengatakan penanganan ruas Jalan Kairatu-Honitetu, Kecamatan Inamosol di Kabupaten Seram Bagian Barat sepanjang 22 km sejak 2020 menggunakan sumber dana pinjaman SMI dan APBD provinsi.
Dari panjang jalan 22 km, yang dalam kondisi mantap saat ini sekitar 5 km, kemudian penanganan ruas jalan tersebut sejak 2020 menggunakan sumber dana pinjaman Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Baca juga: Inpres air minum untuk mencapai target SDGs keenam
Baca juga: Bendungan Karian tambah pasokan air minum ke Jakarta
Jadi di 2020 dengan dana SMI dengan pagu sebesar Rp14 miliar lalu dikontrak dengan nilai Rp13,9 miliar.
Dari alokasi dana kontrak tersebut, pekerjaan yang dilakukan berupa hotmix sepanjang 4,7 km, peninggian badan jalan 1,20 km, drainase kiri dan kanan jalan 4 km, gorong-gorong enam buah yang merupakan kegiatan pengerjaan pada 2020 di samping ada kegiatan minor lainnya.
"Secara keseluruhan kita punya jalan provinsi itu sesuai SK Gubernur Maluku Nomor 191 Tahun 2023 ada 68 ruas jalan, tersebar di sembilan kabupaten dan dua kota dengan total panjang 996,63 km," kata Ismail, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, dari total panjang ruas jalan provinsi tersebut, yang dalam kondisi mantap (baik dan rusak ringan) 52,49 persen atau 523,13 km, dan yang tidak mantap 47,51 persen atau sepanjang 473,5 km.
"Yang tidak mantap ini terdiri dari kondisi jalan yang mengalami kerusakan sedang hingga berat," ujar Ismail.
"Kita punya sumber daya bidang fiskal sangat terbatas untuk menangani masalah ini, sehingga pada ruas-ruas jalan tersebut kita tangani dengan alokasi dana yang minim," katanya lagi.
Dia juga mengatakan penanganan ruas Jalan Kairatu-Honitetu, Kecamatan Inamosol di Kabupaten Seram Bagian Barat sepanjang 22 km sejak 2020 menggunakan sumber dana pinjaman SMI dan APBD provinsi.
Dari panjang jalan 22 km, yang dalam kondisi mantap saat ini sekitar 5 km, kemudian penanganan ruas jalan tersebut sejak 2020 menggunakan sumber dana pinjaman Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Baca juga: Inpres air minum untuk mencapai target SDGs keenam
Baca juga: Bendungan Karian tambah pasokan air minum ke Jakarta
Jadi di 2020 dengan dana SMI dengan pagu sebesar Rp14 miliar lalu dikontrak dengan nilai Rp13,9 miliar.
Dari alokasi dana kontrak tersebut, pekerjaan yang dilakukan berupa hotmix sepanjang 4,7 km, peninggian badan jalan 1,20 km, drainase kiri dan kanan jalan 4 km, gorong-gorong enam buah yang merupakan kegiatan pengerjaan pada 2020 di samping ada kegiatan minor lainnya.