Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyalurkan bantuan berbagai peralatan kerja sebagai salah satu upaya meningkatkan produktivitas kepada 142 orang warga dengan kategori kemiskinan ekstrem.
"Masyarakat yang mendapat bantuan peralatan kerja sekitar 142 orang yang merupakan warga dengan kategori kemiskinan ekstrem," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Kamis.
Menurutnya, sebanyak 142 sasaran penerima bantuan itu meliputi, lima orang mendapatkan bantuan peralatan perbaikan (service) AC, enam orang tukang las, gerobak enam orang, lima orang tukang kayu, dan sembilan orang dapat alat perbengkelan.
Selain itu, sebanyak 20 orang mendapat bantuan etalase, kompresor untuk pekerja meubler 14 unit, kemudian 14 orang untuk peralatan konten kreator, peralatan untuk kopi barista 12 orang, pekerja tata boga 40 paket bantuan dan pekerja sablon 14 orang.
"Bantuan yang kita berikan itu sesuai dengan kebutuhan masing-masing sebab sebelum kita berikan bantuan, kami survei dulu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, bantuan peralatan kerja itu diberikan kepada masyarakat yang sudah bekerja di bidang masing-masing hanya saja peralatan mereka sudah berkurang manfaatnya sehingga perlu diganti dengan yang baru untuk meningkatkan produksi.
Untuk konten kreator, peralatan yang diberikan berupa peralatan pendukung seperti tripod dan lainnya. Sebelumnya, mereka mau berikan kamera tetapi ternyata tidak boleh.
"Untuk tahun depan, kita tidak lagi memberikan bantuan bagi konten kreator sebab youtuber ini tergolong orang mampu," katanya.
Lebih jauh Rudi mengatakan, anggaran untuk pemberian bantuan peralatan kerja ini bersumber dari bantuan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2023 sekitar Rp800 juta.
Dengan anggaran tersebut juga telah dilaksanakan program kegiatan pelatihan kerja dengan sasaran 100 orang terdiri atas masing-masing 40 orang untuk pelatihan kerja menjahit dan teknis memotong rambut, dan 20 orang tata rias.
Baca juga: Ubah kesan kumuh, Pemkot Mataram tata PKL agar steril dari Teras Udayana
Baca juga: Selter Manahan Jateng mulai steril 25 Oktober
Sebanyak 100 peserta yang sudah mendapat pelatihan tersebut, juga mendapatkan bantuan peralatan kerja sesuai dengan jenis pelatihan yang diikuti.
"Dengan demikian total sasaran untuk bantuan pelatihan kerja dan peralatan sebanyak 242 orang. Diharapkan setelah pelatihan dan mendapat peralatan mereka bisa membuka lapangan kerja sendiri dan lebih mandiri," katanya.
"Masyarakat yang mendapat bantuan peralatan kerja sekitar 142 orang yang merupakan warga dengan kategori kemiskinan ekstrem," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Kamis.
Menurutnya, sebanyak 142 sasaran penerima bantuan itu meliputi, lima orang mendapatkan bantuan peralatan perbaikan (service) AC, enam orang tukang las, gerobak enam orang, lima orang tukang kayu, dan sembilan orang dapat alat perbengkelan.
Selain itu, sebanyak 20 orang mendapat bantuan etalase, kompresor untuk pekerja meubler 14 unit, kemudian 14 orang untuk peralatan konten kreator, peralatan untuk kopi barista 12 orang, pekerja tata boga 40 paket bantuan dan pekerja sablon 14 orang.
"Bantuan yang kita berikan itu sesuai dengan kebutuhan masing-masing sebab sebelum kita berikan bantuan, kami survei dulu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, bantuan peralatan kerja itu diberikan kepada masyarakat yang sudah bekerja di bidang masing-masing hanya saja peralatan mereka sudah berkurang manfaatnya sehingga perlu diganti dengan yang baru untuk meningkatkan produksi.
Untuk konten kreator, peralatan yang diberikan berupa peralatan pendukung seperti tripod dan lainnya. Sebelumnya, mereka mau berikan kamera tetapi ternyata tidak boleh.
"Untuk tahun depan, kita tidak lagi memberikan bantuan bagi konten kreator sebab youtuber ini tergolong orang mampu," katanya.
Lebih jauh Rudi mengatakan, anggaran untuk pemberian bantuan peralatan kerja ini bersumber dari bantuan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2023 sekitar Rp800 juta.
Dengan anggaran tersebut juga telah dilaksanakan program kegiatan pelatihan kerja dengan sasaran 100 orang terdiri atas masing-masing 40 orang untuk pelatihan kerja menjahit dan teknis memotong rambut, dan 20 orang tata rias.
Baca juga: Ubah kesan kumuh, Pemkot Mataram tata PKL agar steril dari Teras Udayana
Baca juga: Selter Manahan Jateng mulai steril 25 Oktober
Sebanyak 100 peserta yang sudah mendapat pelatihan tersebut, juga mendapatkan bantuan peralatan kerja sesuai dengan jenis pelatihan yang diikuti.
"Dengan demikian total sasaran untuk bantuan pelatihan kerja dan peralatan sebanyak 242 orang. Diharapkan setelah pelatihan dan mendapat peralatan mereka bisa membuka lapangan kerja sendiri dan lebih mandiri," katanya.