Mataram (ANTARA) - Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat Kompol Bowo Tri Handoko menyampaikan kondisi jalan yang gelap karena kurangnya penerangan jalan umum menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Sepanjang tahun 2023, kebanyakan laka lantas ini terjadi di daerah Narmada, itu memang disebabkan karena di sana penerangan jalan yang kurang, itu berpengaruh," kata Kompol Bowo di Mataram, Selasa.
Baca juga: Polisi menyelidiki penyebab kecelakaan beruntun di Mataram
Dia mengatakan jalan di kawasan Narmada yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lombok Barat itu kerap terjadi peristiwa laka lantas karena tergolong jalur lintas provinsi.
"Jadi, di sana banyak kendaraan yang melintas dari luar daerah, tidak bisa kita pungkiri kalau mereka berkendara dengan kecepatan yang cukup tinggi. Itu yang perlu diwaspadai bersama sehingga butuh penerangan jalan umum yang memadai," ujarnya.
Dengan melihat persoalan tersebut sebagai salah satu faktor penyebab terjadi laka lantas, Bowo menyampaikan bahwa pihaknya sudah bersurat kepada instansi berwenang agar menyediakan penerangan jalan umum yang memadai, khususnya di jalur lintas provinsi.
"Kami sebenarnya sudah sering bersurat ke dinas PU atau dinas penerangan jalan untuk segera memasang di titik-titik yang rawan terjadi kecelakaan seperti di Narmada ini. Semoga di tahun 2024 ini bisa segera direalisasikan," kata dia.
Baca juga: Kecelakaan maut tiga tewas, Kapolsek Sembalun imbau pembatas jalan di Pusuk segera dipasang
Lebih lanjut, Bowo menyampaikan bahwa refleksi data laka lantas pada tahun 2023 akan menjadi bahan perbaikan pelayanan pada tahun 2024.
Meskipun dari data perbandingan tahun 2023 dengan 2024 terjadi peningkatan jumlah laka lantas, namun untuk fatalitas korban menurun.
"Tentu dengan melihat data tahun 2023 ini kami pada tahun 2024 akan lebih meningkatkan upaya hukum preemtif, preventif, dan represif. Kami akan melakukan analisa dan evaluasi dimana titik-titik yang sering terjadi laka lantas," ujarnya.
Baca juga: Cegah laka lantas dan edukasi warga, Sat Lantas Polres KSB laksanakan Penling
"Sepanjang tahun 2023, kebanyakan laka lantas ini terjadi di daerah Narmada, itu memang disebabkan karena di sana penerangan jalan yang kurang, itu berpengaruh," kata Kompol Bowo di Mataram, Selasa.
Baca juga: Polisi menyelidiki penyebab kecelakaan beruntun di Mataram
Dia mengatakan jalan di kawasan Narmada yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lombok Barat itu kerap terjadi peristiwa laka lantas karena tergolong jalur lintas provinsi.
"Jadi, di sana banyak kendaraan yang melintas dari luar daerah, tidak bisa kita pungkiri kalau mereka berkendara dengan kecepatan yang cukup tinggi. Itu yang perlu diwaspadai bersama sehingga butuh penerangan jalan umum yang memadai," ujarnya.
Dengan melihat persoalan tersebut sebagai salah satu faktor penyebab terjadi laka lantas, Bowo menyampaikan bahwa pihaknya sudah bersurat kepada instansi berwenang agar menyediakan penerangan jalan umum yang memadai, khususnya di jalur lintas provinsi.
"Kami sebenarnya sudah sering bersurat ke dinas PU atau dinas penerangan jalan untuk segera memasang di titik-titik yang rawan terjadi kecelakaan seperti di Narmada ini. Semoga di tahun 2024 ini bisa segera direalisasikan," kata dia.
Baca juga: Kecelakaan maut tiga tewas, Kapolsek Sembalun imbau pembatas jalan di Pusuk segera dipasang
Lebih lanjut, Bowo menyampaikan bahwa refleksi data laka lantas pada tahun 2023 akan menjadi bahan perbaikan pelayanan pada tahun 2024.
Meskipun dari data perbandingan tahun 2023 dengan 2024 terjadi peningkatan jumlah laka lantas, namun untuk fatalitas korban menurun.
"Tentu dengan melihat data tahun 2023 ini kami pada tahun 2024 akan lebih meningkatkan upaya hukum preemtif, preventif, dan represif. Kami akan melakukan analisa dan evaluasi dimana titik-titik yang sering terjadi laka lantas," ujarnya.
Baca juga: Cegah laka lantas dan edukasi warga, Sat Lantas Polres KSB laksanakan Penling