Mataram, 31/5 (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang merampungkan proses inventarisasi lokasi yang representatif untuk pelaksanaan kampanye rapat umum pemilu presiden (pilpres).

         "Lokasi kampanye rapat umum harus representatif agar terhindar dari kendala serius saat kampanye pilpres, sehingga KPU kabupaten/kota perlu menginventarisir untuk disampaikan kepada tim sukses atau tim kampanye," kata Ketua KPU Provinsi NTB, Fauzan Khalid, di Mataram, Minggu.

         Fauzan mengatakan, instruksi kepada KPU kabupaten/kota di wilayah NTB untuk menginventarisir lokasi kampanye pilpres sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu dan harus segera berakhir karena masa kampanye akan dimulai 1 Juni.

         Kampanye pilpres itu akan diawali dengan pertemuan terbatas,  sebab diperkirakan dalam skala nasional tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden lebih berorientasi kampanye rapat umum.

         "Diharapkan dalam proses inventarisasi lokasi kampanye itu, tim kampanye terlibat aktif sehingga lokasi yang dipilih dapat diterima semua pihak," ujarnya.

         Fauzan mengatakan, pihaknya pun sudah menyurati tim kampanye yang terdaftar di KPU Provinsi NTB untuk menyerahkan identitas lengkap para pihak yang akan terlibat dalam pelaksanaan kampanye pilpres itu.

         Ia pun berharap, nama dan identitas lainnya dari seluruh tim kampanye sudah harus diserahkan sehari sebelum tahapan kampanye, terutama kampanye rapat umum.

         Sesuai ketentuan yang berlaku, kampanye rapat umum akan berlangsung selama 21 hari dan harus berakhir tiga hari sebelum jadwal pemungutan suara pemilu presiden 8 Juli mendatang.

         "KPU yang menetapkan jadwal kampanye sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku, namun tim kampanye pun perlu dilibatkan dalam proses penyusunan jadwal dan lokasi kampanye agar berjalan aman dan lancar," ujarnya.

         Fauzan mengakui, lokasi kampanye rapat umum untuk pilpres relatif sama dengan kampanye serupa saat pemilu legislatif 9 April lalu.(*)




Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024