Jakarta (ANTARA) - PT Nindya Karya dan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Holding BUMN Danareksa, membangun gudang konsolidasi ekspor modern terbesar di Indonesia, yang berada di kawasan Marunda, Jakarta.
Direktur Utama KBN Agus Hendardi mengatakan kehadiran gudang itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan ekspor nasional.
"Gudang konsolidasi ekspor ini merupakan salah satu sarana pendukung penting bagi kegiatan ekspor. Kami berharap gudang konsolidasi ini dapat menjadi pilot project untuk fasilitas logistik untuk kawasan industri dan logistik di holding Danareksa yang bekerjasama dengan dunia Internasional," ujar Agus dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Sementara itu, Direktur Utama Nindya Karya Moeharmein Zein Chaniago menyampaikan pihaknya bangga dapat terlibat dalam pembangunan gudang konsolidasi ekspor terbesar di Indonesia.
Ia berharap agar gudang tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bagi KBN dan para pelaku industri di Indonesia.
"Kami berharap agar gudang modern ini dapat menjadi legacy bagi Holding Danareksa sebagai pengelola kawasan industri dan logistik yang memiliki standar internasional," kata Moeharmein.
Lebih lanjut, proyek pembangunan gudang konsolidasi di KBN ini merupakan proyek keenam Nindya Karya dalam ekosistem bisnis Holding Danareksa. Diharapkan gudang ini menjadi proyek yang smart and green sejak awal proses konstruksi.
Proyek pembangunan gudang konsolidasi ini dikerjakan oleh Nindya Karya sebagai kontraktor pelaksana, bersama dengan Indra Karya sebagai manajemen konstruksi dengan rentang waktu 210 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 180 hari kalender.
Dibangun di atas lahan seluas 3,2 hektare, bangunan gudang terdiri dari 1 lantai dengan total luas bangunan mencapai 10.000 meter persegi yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern dan bersertifikasi sebagai green building.
Baca juga: E-commerce harus berkembang guna tingkatkan ekspor UMKM
Baca juga: Temu bisnis pada ajang UMKM Merdeka Export 2023
Adapun ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Nindya Karya meliputi pekerjaan pematangan lahan, pekerjaan bangunan gudang 10.000 m2, pekerjaan landscape serta pekerjaan pagar keliling bangunan. Gudang konsolidasi itu ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Juni 2024.
Direktur Utama KBN Agus Hendardi mengatakan kehadiran gudang itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan ekspor nasional.
"Gudang konsolidasi ekspor ini merupakan salah satu sarana pendukung penting bagi kegiatan ekspor. Kami berharap gudang konsolidasi ini dapat menjadi pilot project untuk fasilitas logistik untuk kawasan industri dan logistik di holding Danareksa yang bekerjasama dengan dunia Internasional," ujar Agus dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Sementara itu, Direktur Utama Nindya Karya Moeharmein Zein Chaniago menyampaikan pihaknya bangga dapat terlibat dalam pembangunan gudang konsolidasi ekspor terbesar di Indonesia.
Ia berharap agar gudang tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bagi KBN dan para pelaku industri di Indonesia.
"Kami berharap agar gudang modern ini dapat menjadi legacy bagi Holding Danareksa sebagai pengelola kawasan industri dan logistik yang memiliki standar internasional," kata Moeharmein.
Lebih lanjut, proyek pembangunan gudang konsolidasi di KBN ini merupakan proyek keenam Nindya Karya dalam ekosistem bisnis Holding Danareksa. Diharapkan gudang ini menjadi proyek yang smart and green sejak awal proses konstruksi.
Proyek pembangunan gudang konsolidasi ini dikerjakan oleh Nindya Karya sebagai kontraktor pelaksana, bersama dengan Indra Karya sebagai manajemen konstruksi dengan rentang waktu 210 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 180 hari kalender.
Dibangun di atas lahan seluas 3,2 hektare, bangunan gudang terdiri dari 1 lantai dengan total luas bangunan mencapai 10.000 meter persegi yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern dan bersertifikasi sebagai green building.
Baca juga: E-commerce harus berkembang guna tingkatkan ekspor UMKM
Baca juga: Temu bisnis pada ajang UMKM Merdeka Export 2023
Adapun ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Nindya Karya meliputi pekerjaan pematangan lahan, pekerjaan bangunan gudang 10.000 m2, pekerjaan landscape serta pekerjaan pagar keliling bangunan. Gudang konsolidasi itu ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Juni 2024.