Mataram (ANTARA) - Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat, membuka program kelas internasional tahun ajaran 2024/2025 dan khusus untuk 30 mahasiswa asal Palestina diberikan beasiswa belajar.
Wakil Rektor I Unram yang membidangi akademik Prof Sitti Hilyana mengatakan pembukaan International Undergraduate Program (IUP) bertujuan untuk meningkatkan reputasi Unram menuju predikat World Class University melalui peningkatan reputasi akademis.
"Program IUP atau kelas internasional ini adalah program prioritas rektor Unram pada tahun ini," ujarnya di Mataram, Rabu.
Menurut dia, ada sebanyak 18 program studi kelas internasional yang sudah dipersiapkan.
Para siswa yang sudah memastikan mendaftar datang dari berbagai negara, yakni Myanmar sebanyak 19 orang, Bangladesh (60), China (25), Filipina (20), Mesir (20), Palestina (30), dan Abu Dhabi (60).
Baca juga: Penerimaan mahasiswa baru 2024, Unram siap beri porsi khusus untuk siswa miskin
Hilyana menegaskan para siswa kelas internasional mendapatkan fasilitas yang berstandar internasional serta kurikulum dan dosen yang melayani proses belajar mengajar memiliki akreditasi khusus yang sudah mengenyam pendidikan di berbagai kampus negara di luar negeri.
"Para mahasiswa kelas internasional ini juga kita siapkan asrama dan kita juga bantu mengurus visanya," katanya.
Ia mengatakan, untuk mahasiswa asal Palestina akan diberikan perlakuan khusus, yakni beasiswa belajar selama berada di Unram.
Selain itu, para siswa Palestina yang kini di Australia juga akan diberikan perhatian oleh rektorat Unram.
"Untuk yang di Australia ini kita sedang tunggu mereka datang. Untuk jumlahnya kami belum tahu. Dubes Palestina untuk Indonesia akan datang besok dalam rangka membicarakan para siswa Palestina untuk melanjutkan studi di Unram," katanya.
Baca juga: Mahasiswa Unram juara nasional lomba "mini project" di Yogyakarta
Terkait siswa asal Mesir, kata Sitti Hilyana, ada di antara belasan siswanya yang akan di gratiskan selama belajar di Unram.
"Hal itu karena mereka ada yang memiliki back ground sebagai penghafal Al Quran. Harapannya, selama berada di Mataram, mahasiswa asal Mesir itu dapat menularkan ilmu menghafal Al Quran pada para mahasiswa lain," ujarnya
Terkait pembiayaan kelas internasional, Sitti mengatakan, jika merujuk petunjuk Kementerian Pendidikan maka biayanya berkisar antara Rp4,5 juta ditambah 25 persen untuk setiap semesternya. Para siswa kelas internasional ini dibebaskan untuk memilih sendiri program studinya.
"Namun, untuk kluster negara berkembang, kami sudah sepakat untuk memberikan mereka keringanan. Intinya, mereka tidak akan bayar mahal selama berkuliah di Unram," ucapnya.
Selain perkuliahan yang menggunakan Bahasa Inggris, ia menjelaskan, yang membedakan IUP dengan kelas regular adalah beban SKS yang akan ditempuh dengan IUP mencapai 144-146 SKS dan pada semester 6 atau 7 untuk sarjana ada kegiatan international exposure ke universitas mitra di luar negeri selama satu semester.
Selain itu, mahasiswa lokal juga bisa memilih kelas internasional. Namun, mereka tidak akan memperoleh keringanan biaya.
Baca juga: Wakil Rektor Unram: 4 hal harus dimiliki mahasiswa menghadapi dunia kerja
Ia mengemukakan para mahasiswa luar negeri yang memilih melanjutkan studi ke Unram tahun ini, karena mereka senang berkuliah ke Indonesia. Utamanya Kota Mataram lantaran Pulau Lombok, banyak memiliki daerah pariwisata.
"Dengan IUP, Unram diharapkan dapat berstandar internasional," katanya.
Baca juga: Mahasiswa Unram mengolah minuman serbat jahe khas Lombok jadi es krim
Baca juga: Mahasiswa Unram memanfaatkan limbah kulit jeruk menjadi inhaler
Wakil Rektor I Unram yang membidangi akademik Prof Sitti Hilyana mengatakan pembukaan International Undergraduate Program (IUP) bertujuan untuk meningkatkan reputasi Unram menuju predikat World Class University melalui peningkatan reputasi akademis.
"Program IUP atau kelas internasional ini adalah program prioritas rektor Unram pada tahun ini," ujarnya di Mataram, Rabu.
Menurut dia, ada sebanyak 18 program studi kelas internasional yang sudah dipersiapkan.
Para siswa yang sudah memastikan mendaftar datang dari berbagai negara, yakni Myanmar sebanyak 19 orang, Bangladesh (60), China (25), Filipina (20), Mesir (20), Palestina (30), dan Abu Dhabi (60).
Baca juga: Penerimaan mahasiswa baru 2024, Unram siap beri porsi khusus untuk siswa miskin
Hilyana menegaskan para siswa kelas internasional mendapatkan fasilitas yang berstandar internasional serta kurikulum dan dosen yang melayani proses belajar mengajar memiliki akreditasi khusus yang sudah mengenyam pendidikan di berbagai kampus negara di luar negeri.
"Para mahasiswa kelas internasional ini juga kita siapkan asrama dan kita juga bantu mengurus visanya," katanya.
Ia mengatakan, untuk mahasiswa asal Palestina akan diberikan perlakuan khusus, yakni beasiswa belajar selama berada di Unram.
Selain itu, para siswa Palestina yang kini di Australia juga akan diberikan perhatian oleh rektorat Unram.
"Untuk yang di Australia ini kita sedang tunggu mereka datang. Untuk jumlahnya kami belum tahu. Dubes Palestina untuk Indonesia akan datang besok dalam rangka membicarakan para siswa Palestina untuk melanjutkan studi di Unram," katanya.
Baca juga: Mahasiswa Unram juara nasional lomba "mini project" di Yogyakarta
Terkait siswa asal Mesir, kata Sitti Hilyana, ada di antara belasan siswanya yang akan di gratiskan selama belajar di Unram.
"Hal itu karena mereka ada yang memiliki back ground sebagai penghafal Al Quran. Harapannya, selama berada di Mataram, mahasiswa asal Mesir itu dapat menularkan ilmu menghafal Al Quran pada para mahasiswa lain," ujarnya
Terkait pembiayaan kelas internasional, Sitti mengatakan, jika merujuk petunjuk Kementerian Pendidikan maka biayanya berkisar antara Rp4,5 juta ditambah 25 persen untuk setiap semesternya. Para siswa kelas internasional ini dibebaskan untuk memilih sendiri program studinya.
"Namun, untuk kluster negara berkembang, kami sudah sepakat untuk memberikan mereka keringanan. Intinya, mereka tidak akan bayar mahal selama berkuliah di Unram," ucapnya.
Selain perkuliahan yang menggunakan Bahasa Inggris, ia menjelaskan, yang membedakan IUP dengan kelas regular adalah beban SKS yang akan ditempuh dengan IUP mencapai 144-146 SKS dan pada semester 6 atau 7 untuk sarjana ada kegiatan international exposure ke universitas mitra di luar negeri selama satu semester.
Selain itu, mahasiswa lokal juga bisa memilih kelas internasional. Namun, mereka tidak akan memperoleh keringanan biaya.
Baca juga: Wakil Rektor Unram: 4 hal harus dimiliki mahasiswa menghadapi dunia kerja
Ia mengemukakan para mahasiswa luar negeri yang memilih melanjutkan studi ke Unram tahun ini, karena mereka senang berkuliah ke Indonesia. Utamanya Kota Mataram lantaran Pulau Lombok, banyak memiliki daerah pariwisata.
"Dengan IUP, Unram diharapkan dapat berstandar internasional," katanya.
Baca juga: Mahasiswa Unram mengolah minuman serbat jahe khas Lombok jadi es krim
Baca juga: Mahasiswa Unram memanfaatkan limbah kulit jeruk menjadi inhaler