Mataram (ANTARA) - Universitas Mataram (Unram) Nusa Tenggara Barat siap memberikan porsi khusus untuk siswa tidak mampu atau miskin pada penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun ajaran 2024/2025.
Wakil Rektor I Unram Bidang Akademik Prof Sitti Hilyana kepada wartawan di Mataram Selasa mengatakan, untuk tahap awal PMB akan dilakukan melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yang dimulai pada 8 Januari hingga Februari 2024.
Adapun mahasiswa yang diterima sebanyak 20 persen dari kuota yang sudah ditentukan oleh pusat untuk semua program studi di kampus negeri terbesar di NTB itu.
"Yang pasti, keterwakilan siswa SMA/MA dan SMK miskin dari kategori terjauh, terluar, dan terpencil yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik bisa ikut dan akan menjadi prioritas untuk bisa mengikutinya," katanya
Baca juga: Mahasiswa Indonesia Timur bercita-cita menjadi pengusaha nasional
Menurut dia, dalam formasi penerimaan SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) kali ini, metode yang dilakukan adalah menggunakan nilai rapor. Nantinya, para siswa diharuskan membuat akun masing-masing.
Mereka harus meng-upload nilai rapornya sesuai petunjuk seleksi yang telah disiapkan kanal akunnya secara terpusat oleh Kementerian Dikbud Ristek Dikti.
Karena itu, karena server semuanya terpusat dari kementerian, pihaknya menyarankan agar siswa bisa memilih program studi secara tepat dan memperhatikan para saingannya.
"SNBP ini persaingannya cukup kompetitif karena se-Indonesia, maka para siswa harus jeli melihat peluang. Jangan sampai menumpuk pada satu program studi, sehingga nanti peluang masuk ke Unram akan kecil," kata Prof Hilyana.
Ia memastikan semua proses seleksi nasional dan mandiri yang dilakukan Unram dilakukan secara transparan. Sebab, semua proses di bawah pengawasan langsung oleh KPK dan Irjen Kemendikbud Ristek Dikti.
Baca juga: Mahasiswa Unram juara nasional lomba "mini project" di Yogyakarta
Karena itu, peluang semua siswa yang memiliki kemampuan di bidang akademik hingga prestasi olahraga, penghafal Alquran hingga ekstra kurikuler lainnya, misalnya Pramuka, PMR, dan lainnya terbuka selebar-lebarnya untuk masuk ke Unram.
"Semua prestasi yang dimiliki siswa akan dibobot seluruhnya. Di jalur penerimaan mahasiswa prestasi ini, seluruh sekolah harus menggunakan data sebenarnya. Makanya, para kepala sekolah hingga guru-guru jika perbaiki nilai rapor misalnya akan ketahuan dalam server. Dan risikonya, sekolah akan di black list langsung oleh kementerian," katanya.
Hal lainnya terkait seleksi jalur prestasi, para siswa yang mengikutinya tidak boleh coba-coba. Mereka harus serius, sebab jika dinyatakan lulus namun tidak daftar ulang ke PTN yang mereka diterima, siswa itu akan tertutup semua akses-nya untuk mengikuti seleksi apapun selama PSB berlangsung di semua PTN yang ada.
"Jika ikut seleksi reguler pun enggak bisa. Jadi, dalam seleksi jalur prestasi ini, enggak ada kata spekulasi atau coba-coba. Ini karena semua proses perekrutan telah tersistem seluruhnya secara rapi serta ada passing grade di dalam-nya," kata Hilyana.
Baca juga: Wakil Rektor Unram: 4 hal harus dimiliki mahasiswa menghadapi dunia kerja
Ia menjelaskan pula, usai jalur SNBP, maka PMB akan dilanjutkan pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Nantinya, kuota yang disiapkan oleh pusat untuk Unram pada jalur ini adalah mencapai 50 persen dari kuota universitas.
Selanjutnya, Unram juga akan melakukan seleksi mahasiswa baru menggunakan jalur seleksi mandiri. Di mana, kuota yang sudah ditentukan oleh pusat mencapai 30 persen.
Karena itu, seleksi yang dilakukan adalah melalui Ujian Mandiri Computer Based Test (UM-CBT) untuk siswa reguler berprestasi, miskin berprestasi dan kemitraan berprestasi.
Khusus kemitraan berprestasi ini, baru ada dua Pemda yang sudah melakukan MoU dengan Unram, yakni Pemkab Lombok Tengah menyiapkan lima orang siswa, dan Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 20 siswa yang disiapkan pembiayaan untuk para siswa miskin di wilayahnya bisa melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran.
Baca juga: Mahasiswa Unram mengolah minuman serbat jahe khas Lombok jadi es krim
Hanya, setelah menempuh pendidikan dokter, para siswa itu berkewajiban untuk kembali ke daerah asalnya.
"Pola kemitraan berprestasi yang dilakukan dua Pemda di NTB ini, adalah cara baik dan visioner yang ditunjukkan kepala daerah dalam rangka membangun wilayahnya," kata Prof Hilyana.
Ia menegaskan, keberpihakan Unram pada siswa miskin sangat tinggi sejauh ini. Tercatat, angka siswa terserap mencapai 35,2 persen dari total mahasiswa untuk tahun akademik 2023-2024.
Hal ini sejalan dengan visi Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusumo yang berkomitmen untuk memberikan porsi khusus pada siswa miskin untuk bisa berkuliah di kampus negeri terbesar di NTB itu.
"Alhamdulillah, banyak anak miskin NTB bisa memperbaiki kualitas hidup keluarganya melalui program kemitraan kemiskinan berprestasi. Ini karena mereka sejak masuk hingga selesai kuliah tanpa ada biaya apapun alias nol Rupiah pengeluaran," katanya.
Baca juga: Mahasiswa Unram memanfaatkan limbah kulit jeruk menjadi inhaler
Wakil Rektor I Unram Bidang Akademik Prof Sitti Hilyana kepada wartawan di Mataram Selasa mengatakan, untuk tahap awal PMB akan dilakukan melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yang dimulai pada 8 Januari hingga Februari 2024.
Adapun mahasiswa yang diterima sebanyak 20 persen dari kuota yang sudah ditentukan oleh pusat untuk semua program studi di kampus negeri terbesar di NTB itu.
"Yang pasti, keterwakilan siswa SMA/MA dan SMK miskin dari kategori terjauh, terluar, dan terpencil yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik bisa ikut dan akan menjadi prioritas untuk bisa mengikutinya," katanya
Baca juga: Mahasiswa Indonesia Timur bercita-cita menjadi pengusaha nasional
Menurut dia, dalam formasi penerimaan SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) kali ini, metode yang dilakukan adalah menggunakan nilai rapor. Nantinya, para siswa diharuskan membuat akun masing-masing.
Mereka harus meng-upload nilai rapornya sesuai petunjuk seleksi yang telah disiapkan kanal akunnya secara terpusat oleh Kementerian Dikbud Ristek Dikti.
Karena itu, karena server semuanya terpusat dari kementerian, pihaknya menyarankan agar siswa bisa memilih program studi secara tepat dan memperhatikan para saingannya.
"SNBP ini persaingannya cukup kompetitif karena se-Indonesia, maka para siswa harus jeli melihat peluang. Jangan sampai menumpuk pada satu program studi, sehingga nanti peluang masuk ke Unram akan kecil," kata Prof Hilyana.
Ia memastikan semua proses seleksi nasional dan mandiri yang dilakukan Unram dilakukan secara transparan. Sebab, semua proses di bawah pengawasan langsung oleh KPK dan Irjen Kemendikbud Ristek Dikti.
Baca juga: Mahasiswa Unram juara nasional lomba "mini project" di Yogyakarta
Karena itu, peluang semua siswa yang memiliki kemampuan di bidang akademik hingga prestasi olahraga, penghafal Alquran hingga ekstra kurikuler lainnya, misalnya Pramuka, PMR, dan lainnya terbuka selebar-lebarnya untuk masuk ke Unram.
"Semua prestasi yang dimiliki siswa akan dibobot seluruhnya. Di jalur penerimaan mahasiswa prestasi ini, seluruh sekolah harus menggunakan data sebenarnya. Makanya, para kepala sekolah hingga guru-guru jika perbaiki nilai rapor misalnya akan ketahuan dalam server. Dan risikonya, sekolah akan di black list langsung oleh kementerian," katanya.
Hal lainnya terkait seleksi jalur prestasi, para siswa yang mengikutinya tidak boleh coba-coba. Mereka harus serius, sebab jika dinyatakan lulus namun tidak daftar ulang ke PTN yang mereka diterima, siswa itu akan tertutup semua akses-nya untuk mengikuti seleksi apapun selama PSB berlangsung di semua PTN yang ada.
"Jika ikut seleksi reguler pun enggak bisa. Jadi, dalam seleksi jalur prestasi ini, enggak ada kata spekulasi atau coba-coba. Ini karena semua proses perekrutan telah tersistem seluruhnya secara rapi serta ada passing grade di dalam-nya," kata Hilyana.
Baca juga: Wakil Rektor Unram: 4 hal harus dimiliki mahasiswa menghadapi dunia kerja
Ia menjelaskan pula, usai jalur SNBP, maka PMB akan dilanjutkan pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Nantinya, kuota yang disiapkan oleh pusat untuk Unram pada jalur ini adalah mencapai 50 persen dari kuota universitas.
Selanjutnya, Unram juga akan melakukan seleksi mahasiswa baru menggunakan jalur seleksi mandiri. Di mana, kuota yang sudah ditentukan oleh pusat mencapai 30 persen.
Karena itu, seleksi yang dilakukan adalah melalui Ujian Mandiri Computer Based Test (UM-CBT) untuk siswa reguler berprestasi, miskin berprestasi dan kemitraan berprestasi.
Khusus kemitraan berprestasi ini, baru ada dua Pemda yang sudah melakukan MoU dengan Unram, yakni Pemkab Lombok Tengah menyiapkan lima orang siswa, dan Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 20 siswa yang disiapkan pembiayaan untuk para siswa miskin di wilayahnya bisa melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran.
Baca juga: Mahasiswa Unram mengolah minuman serbat jahe khas Lombok jadi es krim
Hanya, setelah menempuh pendidikan dokter, para siswa itu berkewajiban untuk kembali ke daerah asalnya.
"Pola kemitraan berprestasi yang dilakukan dua Pemda di NTB ini, adalah cara baik dan visioner yang ditunjukkan kepala daerah dalam rangka membangun wilayahnya," kata Prof Hilyana.
Ia menegaskan, keberpihakan Unram pada siswa miskin sangat tinggi sejauh ini. Tercatat, angka siswa terserap mencapai 35,2 persen dari total mahasiswa untuk tahun akademik 2023-2024.
Hal ini sejalan dengan visi Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusumo yang berkomitmen untuk memberikan porsi khusus pada siswa miskin untuk bisa berkuliah di kampus negeri terbesar di NTB itu.
"Alhamdulillah, banyak anak miskin NTB bisa memperbaiki kualitas hidup keluarganya melalui program kemitraan kemiskinan berprestasi. Ini karena mereka sejak masuk hingga selesai kuliah tanpa ada biaya apapun alias nol Rupiah pengeluaran," katanya.
Baca juga: Mahasiswa Unram memanfaatkan limbah kulit jeruk menjadi inhaler