Mataram (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Nusa Tenggara Barat akan memberikan beasiswa penuh bagi rakyat Palestina yang ingin studi lanjut di kampus itu.
"UIN Mataram siap mengagendakan beasiswa penuh kepada rakyat Palestina yang ingin studi lanjut di UIN Mataram, baik di strata satu (S1) maupun di strata dua (S2) dan strata tiga (S3)," kata Rektor UIN Mataram, Prof Masnun Tahir saat menerima silaturahmi Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Alshun di UIN Mataram dalam keterangan tertulis, Rabu.
Untuk mewujudkan ini, Rektor UIN Mataram dan Dubes Palestina menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dalam rangka memperkuat kerja sama akademik dan kelembagaan.
Rektor UIN Mataram menyampaikan apresiasi kepada Duta Besar Palestina atas kehadiran pertamanya di Lombok, spesial lagi kedatangan perdana di UIN Mataram. Masnun menegaskan pihaknya memberikan dukungan yang tinggi kepada Duta Palestina untuk terus berjuang demi kemerdekaan negara Palestina.
"Seluruh rakyat Indonesia di seluruh penjuru nusantara menyatakan dukungan yang kuat dan diplomatik kepada rakyat Palestina atas nama agama dan atas nama kemanusiaan. Kami rakyat Indonesia mengutuk keras agresi yang tak berprikemanusiaan terhadap rakyat sipil Palestina yang dilakukan oleh Zionis Israel," katanya.
Sementara Duta Besar Palestina, Zuhair Alshun menyampaikan apresiasi kepada Rektor UIN Mataram beserta seluruh jajaran yang telah menyelenggarakan kegiatan MoU.
Ia mengatakan, pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi salah seorang presiden yang dengan tegas dan lugas mendukung kemerdekaan Negara Palestina, dengan diplomatik luar negeri yang kuat, berbicara secara lantang di forum PBB dalam upaya menentang agresi militer Israel terhadap rakyat sipil Palestina.
"Atas nama Negara Palestina kami tak akan mungkin melupakan kepedulian Indonesia terhadap Palestina," ujarnya.
Palestina dalam kaca mata agama Islam, khususnya Al-quran memaparkan tentang keberkahan tanah Palestina dan kemuliaan tanah Palestina. Maka landasan itulah Al-Quds menjadi kewajiban semua untuk menjaga dan mempertahankan Masjid al-Aqsho sebagai masjid suci ketiga dalam peradaban Islam.
"Tanah Palestina merupakan tanah suci ketiga setelah Makkah dan Madinah, bahkan Nabi Menjelaskan tentang perjalanan suci itu hanya ke tiga masjid, Masjidil Haram, Masjidil Aqsha dan Masjid Nabawi. Artinya begitu pentingnya tanah Palestina dalam peradaban Islam bukan karena saya orang Palestina tapi karena panggilan nurani kemanusiaan untuk semua bahu membahu mendukung kemerdekaan Palestina," terangnya.
Apresiasi rakyat Indonesia terutama civitas akademika UIN Mataram yang semua menggunakan atribut bendera Palestina yang dikalungkan dalam bentuk shal.
"Saya merasa punya semangat yang kuat dengan semangat yang diberikan oleh seluruh sivitas akademika UIN Mataram khususnya dan Rakyat Indonesia umumnya," kata Zuhair.
Secara politik kebangsaan, Palestina sangat membutuhkan bantuan semua negara untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina, namun masih disayangkan negara adidaya seperti Amerika, Inggris dan sebagian negara-negara Arab belum satu kata untuk memberhentikan kebiadaban Zionis Israel dan belum menyatakan dukungan kemerdekaan Negara Palestina.
Tapi pihaknya masih punya keyakinan bahwa tanah Palestina, kiblat pertama Umat Islam ini akan diberikan kemenangan oleh Allah cepat ataupun lambat, pasti akan diberikan kemenangan oleh Allah.
Baca juga: Puluhan mahasiswa Palestina dapat beasiswa dari Unram
Baca juga: Sri Mulyani ingatkan penerima LPDP untuk perkokoh tiang pancang RI
"Kita sedang diuji oleh Allah sejauh mana kita punya komitmen untuk menjaga dan mempertahankan Al-Quds ini," ujarnya.
Ia mengatakan kedatangan di UIN Mataram untuk menandatangani MoU dengan Rektor UIN Mataram dalam rangka membantu rakyat Palestina yang ingin studi lanjut di UIN Mataram.
"Saya menyambut baik program yang diinisiasi oleh Rektor UIN Mataram ini sebagai wujud kepedulian riil bagi rakyat Palestina," katanya.
"UIN Mataram siap mengagendakan beasiswa penuh kepada rakyat Palestina yang ingin studi lanjut di UIN Mataram, baik di strata satu (S1) maupun di strata dua (S2) dan strata tiga (S3)," kata Rektor UIN Mataram, Prof Masnun Tahir saat menerima silaturahmi Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Alshun di UIN Mataram dalam keterangan tertulis, Rabu.
Untuk mewujudkan ini, Rektor UIN Mataram dan Dubes Palestina menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dalam rangka memperkuat kerja sama akademik dan kelembagaan.
Rektor UIN Mataram menyampaikan apresiasi kepada Duta Besar Palestina atas kehadiran pertamanya di Lombok, spesial lagi kedatangan perdana di UIN Mataram. Masnun menegaskan pihaknya memberikan dukungan yang tinggi kepada Duta Palestina untuk terus berjuang demi kemerdekaan negara Palestina.
"Seluruh rakyat Indonesia di seluruh penjuru nusantara menyatakan dukungan yang kuat dan diplomatik kepada rakyat Palestina atas nama agama dan atas nama kemanusiaan. Kami rakyat Indonesia mengutuk keras agresi yang tak berprikemanusiaan terhadap rakyat sipil Palestina yang dilakukan oleh Zionis Israel," katanya.
Sementara Duta Besar Palestina, Zuhair Alshun menyampaikan apresiasi kepada Rektor UIN Mataram beserta seluruh jajaran yang telah menyelenggarakan kegiatan MoU.
Ia mengatakan, pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi salah seorang presiden yang dengan tegas dan lugas mendukung kemerdekaan Negara Palestina, dengan diplomatik luar negeri yang kuat, berbicara secara lantang di forum PBB dalam upaya menentang agresi militer Israel terhadap rakyat sipil Palestina.
"Atas nama Negara Palestina kami tak akan mungkin melupakan kepedulian Indonesia terhadap Palestina," ujarnya.
Palestina dalam kaca mata agama Islam, khususnya Al-quran memaparkan tentang keberkahan tanah Palestina dan kemuliaan tanah Palestina. Maka landasan itulah Al-Quds menjadi kewajiban semua untuk menjaga dan mempertahankan Masjid al-Aqsho sebagai masjid suci ketiga dalam peradaban Islam.
"Tanah Palestina merupakan tanah suci ketiga setelah Makkah dan Madinah, bahkan Nabi Menjelaskan tentang perjalanan suci itu hanya ke tiga masjid, Masjidil Haram, Masjidil Aqsha dan Masjid Nabawi. Artinya begitu pentingnya tanah Palestina dalam peradaban Islam bukan karena saya orang Palestina tapi karena panggilan nurani kemanusiaan untuk semua bahu membahu mendukung kemerdekaan Palestina," terangnya.
Apresiasi rakyat Indonesia terutama civitas akademika UIN Mataram yang semua menggunakan atribut bendera Palestina yang dikalungkan dalam bentuk shal.
"Saya merasa punya semangat yang kuat dengan semangat yang diberikan oleh seluruh sivitas akademika UIN Mataram khususnya dan Rakyat Indonesia umumnya," kata Zuhair.
Secara politik kebangsaan, Palestina sangat membutuhkan bantuan semua negara untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina, namun masih disayangkan negara adidaya seperti Amerika, Inggris dan sebagian negara-negara Arab belum satu kata untuk memberhentikan kebiadaban Zionis Israel dan belum menyatakan dukungan kemerdekaan Negara Palestina.
Tapi pihaknya masih punya keyakinan bahwa tanah Palestina, kiblat pertama Umat Islam ini akan diberikan kemenangan oleh Allah cepat ataupun lambat, pasti akan diberikan kemenangan oleh Allah.
Baca juga: Puluhan mahasiswa Palestina dapat beasiswa dari Unram
Baca juga: Sri Mulyani ingatkan penerima LPDP untuk perkokoh tiang pancang RI
"Kita sedang diuji oleh Allah sejauh mana kita punya komitmen untuk menjaga dan mempertahankan Al-Quds ini," ujarnya.
Ia mengatakan kedatangan di UIN Mataram untuk menandatangani MoU dengan Rektor UIN Mataram dalam rangka membantu rakyat Palestina yang ingin studi lanjut di UIN Mataram.
"Saya menyambut baik program yang diinisiasi oleh Rektor UIN Mataram ini sebagai wujud kepedulian riil bagi rakyat Palestina," katanya.