Sumbawa Barat, (Antara NTB) – Harapan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat agar Bandara Sekongkang segera bisa dioperasikan kembali agaknya menemui titik terang.
Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, di Taliwang, Selasa, mengatakan hasil koordinasi terakhir dengan Kementerian Perhubungan, bandara tersebut akan dioperasikan pada 2017 dengan status sebagai bandara perintis yang dikelola langsung oleh kementerian terkait.
"Untuk itu daerah (Kabupaten Sumbawa Barat) mesti menghibahkan bandara tersebut ke Kementerian Perhubungan dan InsyaAllah serah terima akan segera dilaksanakan," katanya.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada Senin (28/11), telah mengirim tim untuk melaksanakan inventarisasi dan verifikasi lahan dan bangunan bandara.
Tim tersebut didampingi oleh tim dari Dinas Perhubungan TKomunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sumbawa Barat.
Inventarisasi dan verifikasi tersebut dilaksanakan sebagai persiapan serah terima bandara dari Pemkab Sumbawa Barat kepada Kemenhub.
Fud Syaifuddun mengaku bersyukur atas upaya pemerintah daerah agar keberadaan Bandara Sekongkang bisa segera dioperasikan akhirnya akan terwujud.
"Nantinya sebagai pemilik bandara, Kemenhub akan mengalokasikan anggaran untuk melengkapi bandara dengan fasilitas penunjang yang dibutuhkan agar memenuhi syarat pengoperasian," ujarnya.
Pengoperasian bandara itu, kata dia, nantinya tidak hanya akan membuka akses untuk pengembangan ekonomi masyarakat, tetapi juga akan akses masuknya investasi dan pengembangan pariwisata.
Menurut Fud Syaifuddin, kunci pengembangan ekonomi adalah konektivitas antar wilayah harus dipastikan lancar. Untuk itu dibutuhkan sistem transportasi yang memadai untuk melancarkan arus barang dan jasa dari dan ke dalam daerah.
"Jika terhambat maka angka inflasi akan tinggi, sehingga daya beli masyarakat turun, akibatnya ekonomi stagnan yang diperparah dengan pengembangan sektor penunjang ekonomi yang mandek karena kendala konektivitas," katanya.
Selain bandara Sekongkang, Pemkab Sumbawa Barat sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk pengoperasian kapal cepat Datu Seran sejak awal Nopember 2016.
Kapal cepat tersebut melayani rute dari Pelabuhan Lalar dan Pelabuhan Benete menuju Pelabuhan Kayangan Lombok Timur dan Senggigi Lombok Barat.
Ke depan Kapal Cepat Datu Seran juga akan melayani rute Pelabuhan Lalar menuju Labuhan Badas Sumbawa dan Pelabuhan Calabai Dompu.
Pengoperasian kapal cepat tersebut memperpendek waktu tempuh menuju Pulau Lombok. Dari Pelabuhan Benete menuju Kayangan hanya ditempuh dalam waktu 45 menit. Sedangkan rute Benete – Senggigi ditempuh dalam waktu 80 menit.(*)
Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, di Taliwang, Selasa, mengatakan hasil koordinasi terakhir dengan Kementerian Perhubungan, bandara tersebut akan dioperasikan pada 2017 dengan status sebagai bandara perintis yang dikelola langsung oleh kementerian terkait.
"Untuk itu daerah (Kabupaten Sumbawa Barat) mesti menghibahkan bandara tersebut ke Kementerian Perhubungan dan InsyaAllah serah terima akan segera dilaksanakan," katanya.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada Senin (28/11), telah mengirim tim untuk melaksanakan inventarisasi dan verifikasi lahan dan bangunan bandara.
Tim tersebut didampingi oleh tim dari Dinas Perhubungan TKomunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sumbawa Barat.
Inventarisasi dan verifikasi tersebut dilaksanakan sebagai persiapan serah terima bandara dari Pemkab Sumbawa Barat kepada Kemenhub.
Fud Syaifuddun mengaku bersyukur atas upaya pemerintah daerah agar keberadaan Bandara Sekongkang bisa segera dioperasikan akhirnya akan terwujud.
"Nantinya sebagai pemilik bandara, Kemenhub akan mengalokasikan anggaran untuk melengkapi bandara dengan fasilitas penunjang yang dibutuhkan agar memenuhi syarat pengoperasian," ujarnya.
Pengoperasian bandara itu, kata dia, nantinya tidak hanya akan membuka akses untuk pengembangan ekonomi masyarakat, tetapi juga akan akses masuknya investasi dan pengembangan pariwisata.
Menurut Fud Syaifuddin, kunci pengembangan ekonomi adalah konektivitas antar wilayah harus dipastikan lancar. Untuk itu dibutuhkan sistem transportasi yang memadai untuk melancarkan arus barang dan jasa dari dan ke dalam daerah.
"Jika terhambat maka angka inflasi akan tinggi, sehingga daya beli masyarakat turun, akibatnya ekonomi stagnan yang diperparah dengan pengembangan sektor penunjang ekonomi yang mandek karena kendala konektivitas," katanya.
Selain bandara Sekongkang, Pemkab Sumbawa Barat sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk pengoperasian kapal cepat Datu Seran sejak awal Nopember 2016.
Kapal cepat tersebut melayani rute dari Pelabuhan Lalar dan Pelabuhan Benete menuju Pelabuhan Kayangan Lombok Timur dan Senggigi Lombok Barat.
Ke depan Kapal Cepat Datu Seran juga akan melayani rute Pelabuhan Lalar menuju Labuhan Badas Sumbawa dan Pelabuhan Calabai Dompu.
Pengoperasian kapal cepat tersebut memperpendek waktu tempuh menuju Pulau Lombok. Dari Pelabuhan Benete menuju Kayangan hanya ditempuh dalam waktu 45 menit. Sedangkan rute Benete – Senggigi ditempuh dalam waktu 80 menit.(*)