Lombok Utara (Antara NTB) - Bupati Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat H Najmul Akhyar mengatakan dalam sehari sebanyak 2.600 wisatawan nusantara dan mancanegara mengunjungi Gili Trawangan.
"Mereka yang datang ini melalui Lombok Internasional Lombok (LIA) dan kapal cepat (fast boad) dari Bali," kata Najmul Akhyar di sela-sela memantau pembongkaran bangunan di Gili Trawangan, Jumat.
Ia mengakui, tingginya kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan itu juga berkat beroperasinya 20-an kapal cepat yang mengangkut wisatawan dari Bali.
"Sejak ada LIA dan kapal cepat, perkembangan wisatawan yang berkunjung ke Gili Trawangan lebih meningkat," tuturnya.
Menurut bupati, sejauh ini sektor pariwisata menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan asli daerah (PAD) yang jumlahnya mencapai 40-60 persen.
"Total PAD kita Rp135 miliar, 20 miliar di peroleh dari pariwisata," sebutnya.
Selain dari sektor pariwisata, PAD Lombok Utara juga bersumber dari sektor lain, seperti pertanian dan perkebunan. Namun, jumlahnya juga tidak banyak.
Kedepan, selain tiga Gili (Trawangan, Air, Meno), pihaknya akan memprioritaskan destinasi wisata Senaru yang berada di kaki Gunung Rinjani.
"Jadi selain Gili, kawasan wisata Senaru yang akan jadi prioritas peningkatan pariwisata di Lombok Utara," jelasnya.
Khusus untuk kawasan Gili Trawangan, kata Bupati Lombok Utara, akan di tata sebaik mungkin mengingat kawasan wisata itu menjadi andalan bagi Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Salah satunya, penataan bangunan, penataan jalan lingkar Gili Trawangan, penataan alat transportasi Cidomo. Termasuk, peningkatan sumber daya manusia (SDM) pariwisata.
"Ini upaya kita untuk menata kawasan Gili Trawangan bisa lebih tertib dan aman di kunjungi wisatawan," tandas Faozal. (*)
"Mereka yang datang ini melalui Lombok Internasional Lombok (LIA) dan kapal cepat (fast boad) dari Bali," kata Najmul Akhyar di sela-sela memantau pembongkaran bangunan di Gili Trawangan, Jumat.
Ia mengakui, tingginya kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan itu juga berkat beroperasinya 20-an kapal cepat yang mengangkut wisatawan dari Bali.
"Sejak ada LIA dan kapal cepat, perkembangan wisatawan yang berkunjung ke Gili Trawangan lebih meningkat," tuturnya.
Menurut bupati, sejauh ini sektor pariwisata menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan asli daerah (PAD) yang jumlahnya mencapai 40-60 persen.
"Total PAD kita Rp135 miliar, 20 miliar di peroleh dari pariwisata," sebutnya.
Selain dari sektor pariwisata, PAD Lombok Utara juga bersumber dari sektor lain, seperti pertanian dan perkebunan. Namun, jumlahnya juga tidak banyak.
Kedepan, selain tiga Gili (Trawangan, Air, Meno), pihaknya akan memprioritaskan destinasi wisata Senaru yang berada di kaki Gunung Rinjani.
"Jadi selain Gili, kawasan wisata Senaru yang akan jadi prioritas peningkatan pariwisata di Lombok Utara," jelasnya.
Khusus untuk kawasan Gili Trawangan, kata Bupati Lombok Utara, akan di tata sebaik mungkin mengingat kawasan wisata itu menjadi andalan bagi Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Salah satunya, penataan bangunan, penataan jalan lingkar Gili Trawangan, penataan alat transportasi Cidomo. Termasuk, peningkatan sumber daya manusia (SDM) pariwisata.
"Ini upaya kita untuk menata kawasan Gili Trawangan bisa lebih tertib dan aman di kunjungi wisatawan," tandas Faozal. (*)