Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, Kota Mataram mendapatkan kuota pupuk bersubsidi sebanyak 929 ton pada 2024 yang terdiri atas 616 ton urea dan 313 ton NPK.
"Pupuk subsidi yang kami dapatkan tahun ini belum sesuai kebutuhan, sebab realisasi pupuk subsidi itu sekitar 53 persen dari usulan kebutuhan kita," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram HM Saleh di Mataram, Selasa.
Kendati demikian, kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Endang Utami Rahayu yang mendampingi Saleh, pupuk bersubsidi yang diberikan tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kalau tahun lalu, hitungannya sekitar 50 kilogram per hektare, tapi sekarang 200 kilogram per hektare," katanya.
Baca juga: Upaya menjaga ketahanan pangan di tengah pengurangan pupuk bersubsidi
Sementara itu berdasarkan data 2023 luas lahan pertanian di Kota Mataram mencapai 1.472,72 hektare.
Untuk pembagian pupuk subsidi, katanya, telah dilakukan sesuai dengan sistem yang ada di pemerintah pusat. Sementara untuk pendistribusian ke kelompok tani dilakukan melalui distributor.
Di Kota Mataram ada dua distributor kemudian disalurkan melalui pengecer dan di Kota Mataram terdapat delapan pengecer tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram.
"Harga pupuk subsidi ini jauh di bawah harga normal. Untuk urea subsidi harganya Rp2.250 per kilogram, sedangkan NPK Rp2.350 per kilogram," katanya.
Menurutnya, apabila petani tidak cukup dengan pupuk subsidi yang disiapkan pemerintah, secara otomatis petani akan mencari pupuk nonsubsidi dengan harga yang tentunya lebih mahal dan bervariasi di masing-masing lokasi pengecer.
"Jumlah kelompok tani di Kota Mataram saat ini tercatat 74 kelompok tani tanaman pangan dan 26 kelompok tani hortikultura," katanya.
Melalui program bantuan pupuk subsidi ini, diharapkan dapat membantu memenuhi dan meringankan kebutuhan petani dalam meningkatkan produksi pertanian.
Baca juga: Pupuk Indonesia edukasi distributor di NTB menggunakan i-Pubers
Baca juga: Tim gabungan awasi penyaluran pupuk bersubsidi di Lombok Tengah
"Pupuk subsidi yang kami dapatkan tahun ini belum sesuai kebutuhan, sebab realisasi pupuk subsidi itu sekitar 53 persen dari usulan kebutuhan kita," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram HM Saleh di Mataram, Selasa.
Kendati demikian, kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Endang Utami Rahayu yang mendampingi Saleh, pupuk bersubsidi yang diberikan tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kalau tahun lalu, hitungannya sekitar 50 kilogram per hektare, tapi sekarang 200 kilogram per hektare," katanya.
Baca juga: Upaya menjaga ketahanan pangan di tengah pengurangan pupuk bersubsidi
Sementara itu berdasarkan data 2023 luas lahan pertanian di Kota Mataram mencapai 1.472,72 hektare.
Untuk pembagian pupuk subsidi, katanya, telah dilakukan sesuai dengan sistem yang ada di pemerintah pusat. Sementara untuk pendistribusian ke kelompok tani dilakukan melalui distributor.
Di Kota Mataram ada dua distributor kemudian disalurkan melalui pengecer dan di Kota Mataram terdapat delapan pengecer tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram.
"Harga pupuk subsidi ini jauh di bawah harga normal. Untuk urea subsidi harganya Rp2.250 per kilogram, sedangkan NPK Rp2.350 per kilogram," katanya.
Menurutnya, apabila petani tidak cukup dengan pupuk subsidi yang disiapkan pemerintah, secara otomatis petani akan mencari pupuk nonsubsidi dengan harga yang tentunya lebih mahal dan bervariasi di masing-masing lokasi pengecer.
"Jumlah kelompok tani di Kota Mataram saat ini tercatat 74 kelompok tani tanaman pangan dan 26 kelompok tani hortikultura," katanya.
Melalui program bantuan pupuk subsidi ini, diharapkan dapat membantu memenuhi dan meringankan kebutuhan petani dalam meningkatkan produksi pertanian.
Baca juga: Pupuk Indonesia edukasi distributor di NTB menggunakan i-Pubers
Baca juga: Tim gabungan awasi penyaluran pupuk bersubsidi di Lombok Tengah