Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meresmikan gedung Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Mataram di Jalan Lingkar Selatan sebagai perpustakaan digital sekaligus wadah meningkatkan literasi masyarakat.
Peresmian gedung perpustakaan yang dibangun dengan anggaran Rp11 miliar bantuan dari pemerintah pusat itu dilakukan oleh Inspektur Perpustakaan Nasional RI Wahyu Nurhayati ditandai pengguntingan pita karangan bunga bersama Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana yang diawali dengan peluncuran E-Book Mataram Digital Library (perpustakaan digital), di Mataram, Kamis.
Hadir dalam kegiatan itu Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman, Sekda Kota Mataram Lalu Alwan Basri, jajaran Asisten, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Mataram Jemmy Nelwan, dan jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) se-Kota Mataram serta pihak-pihak terkait lainnya.
Baca juga: Diarpus siap tetapkan Duta Baca Mataram
Inspektur Perpustakaan Nasional RI Wahyu Nurhayati dalam kesempatan itu mengatakan, pemberian dana alokasi khusus (DAK) fisik untuk pembangunan perpustakaan ke Kota Mataram sebesar Rp11 miliar dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan dan mengurangi berbagai ketimpangan.
"Kemungkinan di daerah ada perpustakaan dari sisi pelayanan sudah berjalan, tetapi secara fisik gedung belum memadai," katanya.
Oleh karena itu, Perpustakaan Nasional memiliki program DAK fisik yang bertujuan untuk meningkatkan selain pelayanan juga gemar membaca untuk literasi.
Baca juga: Diarpus siap canangkan program perpustakaan digital di Mataram
Hal tersebut sesuai dengan 3 program prioritas Perpustakaan Nasional yakni penguatan budaya baca dan literasi, pengarusutamaan naskah Nusantara, dan standarisasi pembinaan perpustakaan.
Di sisi lain, Nurhayati menilai perpustakaan di Kota Mataram lebih maju dibandingkan daerah-daerah lain. Hal itu terbukti dengan penyerahan bantuan buku kepada beberapa kelurahan.
"Artinya, sudah ada kegiatan yang hampir sama dengan Perpustakaan Nasional. Mataram sudah selangkah lebih maju," katanya.
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengatakan, gedung perpustakaan merupakan wujud nyata komitmen pemerintah kota menciptakan masyarakat yang lebih cerdas, kreatif, dan inovatif.
"Gedung ini dirancang dengan visi ke depan, sebagai simbol transformasi menuju masa depan yang lebih gemilang," katanya.
Menurut dia, perpustakaan saat ini telah berevolusi tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan buku, tetapi juga menjadi pusat ilmu pengetahuan, kolaborasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: Pemkot Mataram siap sukseskan rakor nasional ANRI
Bahkan, gedung perpustakaan sudah mencerminkan semangat inklusivitas dengan menyediakan ruang bagi semua kalangan, dari anak-anak, penyandang disabilitas, hingga pelaku usaha kecil dan menengah.
"Dengan demikian, keberadaan perpustakaan mampu memberikan akses informasi dan pengetahuan, serta menjadi tempat belajar dan berkumpul yang positif," katanya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Mataram Jemmy Nelwan dalam laporannya menyebutkan, luas gedung perpustakaan yang dibangun 1.390 meter persegi di atas lahan 6.586 meter persegi.
"Dengan DAK Rp11 miliar kami bagi dua yakni Rp10 miliar untuk fisik dan Rp1 miliar untuk kebutuhan lainnya," kata dia.
Peresmian gedung Perpustakaan Kota Mataram itu dirangkaikan dengan penyerahan bantuan komputer, rak, bahan pustaka, replikasi mandir, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) ke tiga kelurahan
Tiga kelurahan yang mendapatkan bantuan itu meliputi Kelurahan Monjok Timur, Cakranegara Selatan Baru, dan Kelurahan Abian Tubuh Baru.
Baca juga: Perpustakaan Mataram dilengkapi panggung literasi
Selain itu, juga pemberian bantuan buku bacaan kepada tiga taman baca masyarakat (TBM) dan perpustakaan, yakni TBM Kelurahan Kebon Sari, TBM Taman Sari, dan TBM Tunas Harum, serta penyerahan bingkisan kepada anggota yang sering berkunjung dan peminjaman buku terbanyak.
Baca juga: Mataram menggencarkan program peningkatan literasi di sekolah