Mataram (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera menempati gedung baru yang di bangun di Jalan Lingkar Selatan senilai Rp11 miliar bersumber dari bantuan pemerintah pusat.
"Target kami jika tidak bisa akhir Januari ini, paling lambat awal Februari 2024, layanan perpustakaan kita pindah ke gedung baru," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Mataram Jemmy Nelwan di Mataram, Kamis.
Untuk tahap awal, katanya, gedung baru digunakan hanya untuk layanan perpustakaan, sedangkan aktivitas kegiatan kantor lainnya masih di kantor lama di Jalan Langko.
"Kita pindah bertahap, sebab memindahkan koleksi buku inilah yang membutuhkan waktu lama," katanya.
Baca juga: Perpustakaan Mataram memiliki 68.000 koleksi buku
Baca juga: Mataram menggencarkan program peningkatan literasi di sekolah
Oleh karena itu, lanjutnya, saat ini sedang dilakukan klasifikasi buku untuk dibawa ke gedung baru, termasuk penataan rak buku serta tempat membaca.
"Kami juga segera merekrut petugas jaga malam dan petugas kebersihan agar pengunjung bisa aman dan nyaman selama berada di areal perpustakaan," katanya.
Perpustakaan Kota Mataram hingga saat ini memiliki sekitar 68.000 eksemplar koleksi buku, dengan ribuan judul baik fiksi maupun nonfiksi sebagai upaya penguatan literasi.
Sekitar 68 ribu koleksi buku di Perpustakaan Mataram itu termasuk juga koleksi buku yang ada di sejumlah taman bacaan masyarakat (TBM).
Koleksi buku di masing-masing TBM sekitar 1.000-1.500 eksemplar, dan itu setiap bulan diganti agar pengunjung tidak bosan.
"Koleksi buku kita terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, data koleksi buku di Perpustakaan Mataram sekitar 56 ribu eksemplar," katanya.
Menurutnya, pengadaan koleksi buku setiap tahun disesuaikan dengan perkembangan zaman. Apalagi di era revolusi industri, perpustakaan kini harus mampu menyiapkan buku sesuai dengan kemajuan teknologi.
Tujuannya, agar anak-anak atau para generasi muda dari awal sudah dapat mempelajari dan praktik teknologi yang telah didapatkan dari buku bacaan.
"Dengan demikian, kita harapkan masyarakat bisa lebih mandiri dan mampu meningkatkan pendapatan keluarga. Target kita, aku baca, aku pintar aku berprestasi," katanya.
Baca juga: Pembangunan gedung Perpustakaan Mataram capai 82 persen
Baca juga: Mataram menyiapkan konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial