Mataram menyiapkan konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial

id Disrpus Mataram perpustakaan inklusi

Mataram menyiapkan konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial

 Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram Jemmy Nelwan. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan konsep transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dengan melibatkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kota setempat.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram Jemmy Nelwan di Mataram, Rabu mengatakan, dalam konsep tersebut pelaku UMKM unggulan yang sudah sukses akan diberikan ruang atau panggung untuk menciptakan literasi.

"Untuk UMKM yang sukses, kami siapkan panggung literasi khusus dan kami akan berkunjung langsung ke sentra-sentra UMKM yang berhasil dengan berbagai inovasi di bidang masing-masing," katanya.

Selanjutnya, kata Jemmy, cerita atau kiat sukses pelaku UMKM khususnya di Kota Mataram itu akan diangkat menjadi sebuah cerita yang kemudian dibuat buku.

Selain UMKM, kesempatan yang sama juga akan diberikan kepada para siswa yang sukses menciptakan berbagai inovasi terutama di bidang teknologi.  

"Harapannya, perjalanan, inovasi, dan kiat-kiat sukses UMKM dan pelajar itu bisa dibaca oleh masyarakat sehingga dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat," katanya.

Menurutnya, konsep transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial akan mulai dilaksanakan pada tahun 2024, atau setelah pembangunan gedung Perpustakaan Kota Mataram di Jalan Lingkar Selatan rampung.  

Pembangunan gedung Perpustakaan Kota Mataram merupakan bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp11 miliar, sedangkan lahan disiapkan Pemerintah Kota Mataram seluas 6.500 meter persegi.

Konsep gedung perpustakaan yang dibangun saat ini merupakan konsep terbaik se-Indonesia dengan konsep terbuka, dua lantai, dengan dinding kaca, sehingga cocok menjadi satu tujuan wisata literasi.

"Jadi bangunan kita seperti mall, tidak model yang kotak-kotak pada umumnya sebuah gedung, tapi terbuka agar lebih terang dan pengunjung bisa lebih nyaman," katanya.

Selain itu, di bagian luar gedung perpustakaan juga akan dilengkapi fasilitas pendukung tempat baca dan bermain untuk anak-anak sehingga bisa menjadi panggung literasi serta edukasi masyarakat.

"Dengan konsep modern tersebut, kita bisa berbuat lebih banyak dalam upaya edukasi literasi bagi masyarakat," katanya.