Mataram (Antara NTB)- Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengakui penyelenggaraan "Mataram Lombok Great Sale" 2017 masih banyak kekurangan yang harus dibenahi untuk penyelenggaraan di tahun-tahun berikutnya.
"Ini wajar, karena baru pertama kalinya kegiatan yang dihajatkan untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Mataram ini digelar," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya saat menutup kegiatan "Mataram Lombok Great Sale" (MLGS) 2017 di halaman pendopo Wali Kota Mataram pada Rabu malam (22/3), dihadiri para pelaku pariwisata yang ikut berpartisipasi menyukseskan kegiatan MLGS 2017.
Karenanya, lanjut wakil wali kota, catatan-catatan yang ada, terutama pada komitmen diskon para peserta, dapat dijadikan sebagai koreksi bagi semua pihak.
Terutama bagi penyelenggara Dinas Pariwisata Kota Mataram dan Badan Promosi Pariwisata Kota Mataram (BP2KM), agar terus menyempurnakan di penyelenggaraan berikutnya.
"Kesalahan-kesalahan masih bisa ditoleransi, ini baru pertama. Kita masih punya cukup waktu untuk perbaikan-perbaikan," katanya.
"Mataram Lombok Great Sale" lanjut Mohan, diawali usulan yang masuk dari para pelaku industri pariwisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di triwulan pertama yang merupakan musim sepi kunjungan.
Usulan tersebut kemudian menjadi masukan yang berharga, direspons dan dituangkan dalam kebijakan. Yang diinginkan pemerintah dari kebijakan tersebut ada sinergi dari para pelaku usaha di Kota Mataram ikut menangkap peluang untuk bersama-sama menyukseskannya.
Gelaran pertama MLGS ini menurut Mohan, menandai semangat semua pihak sekaligus memperkuat keyakinan untuk terus bersungguh-sungguh membangun semangat kolektif dalam memberi iklim pelayanan yang baik di Kota Mataram.
Apalagi bisnis inti dari Provinsi NTB adalah pariwisata, sedangkan pariwisata sendiri layaknya lokomotif yang dapat menggerakkan pula gerbong-gerbong lain.
"Karenanya, bukan hanya pemerintah yang berkepentingan melainkan juga masyarakat Kota Mataram pada umumnya," katanya.
Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) yang diwakili oleh salah satu pengurus Lalu Abdul Hadi Faisal sebelumnya mengatakan, penyelenggaraan acara bulan penuh potongan harga yang baru pertama kalinya di Kota Mataram ini menunjukkan grafik cukup bagus meskipun digelar di saat "low season" dengan pergerakan yang terbilang singkat.
Untuk itu pihaknya mengucapkan terima kasih pada atas langkah yang diambil Pemerintah Kota Mataram untuk mendongkrak kepariwisataan di awal tahun yang biasanya cukup berat bagi para anggota organisasinya.
"Mudah-mudahan yang kedua dan seterusnya nanti dipersiapkan lebih baik lagi. Mulai saat ini kami akan mulai menjual terus sampai dengan MLGS yang akan datang," ucapnya. (*)
"Ini wajar, karena baru pertama kalinya kegiatan yang dihajatkan untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Mataram ini digelar," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya saat menutup kegiatan "Mataram Lombok Great Sale" (MLGS) 2017 di halaman pendopo Wali Kota Mataram pada Rabu malam (22/3), dihadiri para pelaku pariwisata yang ikut berpartisipasi menyukseskan kegiatan MLGS 2017.
Karenanya, lanjut wakil wali kota, catatan-catatan yang ada, terutama pada komitmen diskon para peserta, dapat dijadikan sebagai koreksi bagi semua pihak.
Terutama bagi penyelenggara Dinas Pariwisata Kota Mataram dan Badan Promosi Pariwisata Kota Mataram (BP2KM), agar terus menyempurnakan di penyelenggaraan berikutnya.
"Kesalahan-kesalahan masih bisa ditoleransi, ini baru pertama. Kita masih punya cukup waktu untuk perbaikan-perbaikan," katanya.
"Mataram Lombok Great Sale" lanjut Mohan, diawali usulan yang masuk dari para pelaku industri pariwisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di triwulan pertama yang merupakan musim sepi kunjungan.
Usulan tersebut kemudian menjadi masukan yang berharga, direspons dan dituangkan dalam kebijakan. Yang diinginkan pemerintah dari kebijakan tersebut ada sinergi dari para pelaku usaha di Kota Mataram ikut menangkap peluang untuk bersama-sama menyukseskannya.
Gelaran pertama MLGS ini menurut Mohan, menandai semangat semua pihak sekaligus memperkuat keyakinan untuk terus bersungguh-sungguh membangun semangat kolektif dalam memberi iklim pelayanan yang baik di Kota Mataram.
Apalagi bisnis inti dari Provinsi NTB adalah pariwisata, sedangkan pariwisata sendiri layaknya lokomotif yang dapat menggerakkan pula gerbong-gerbong lain.
"Karenanya, bukan hanya pemerintah yang berkepentingan melainkan juga masyarakat Kota Mataram pada umumnya," katanya.
Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) yang diwakili oleh salah satu pengurus Lalu Abdul Hadi Faisal sebelumnya mengatakan, penyelenggaraan acara bulan penuh potongan harga yang baru pertama kalinya di Kota Mataram ini menunjukkan grafik cukup bagus meskipun digelar di saat "low season" dengan pergerakan yang terbilang singkat.
Untuk itu pihaknya mengucapkan terima kasih pada atas langkah yang diambil Pemerintah Kota Mataram untuk mendongkrak kepariwisataan di awal tahun yang biasanya cukup berat bagi para anggota organisasinya.
"Mudah-mudahan yang kedua dan seterusnya nanti dipersiapkan lebih baik lagi. Mulai saat ini kami akan mulai menjual terus sampai dengan MLGS yang akan datang," ucapnya. (*)