Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengatakan Isra Mikraj bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi menjadi sumber inspirasi untuk menjaga kerukunan umat beragama.
"Isra Mikraj bukan peristiwa sejarah semata, melainkan sumber inspirasi yang memuat pesan mendalam untuk menjaga kerukunan umat beragama," ujar Wamenag Saiful Rahmat Dasuki di Jakarta, Senin.
Pernyataan Wamenag tersebut disampaikan dalam peringatan Isra Mikraj tingkat nasional di Balai Sarbini, Jakarta, Senin malam. Tahun ini peringatan mengambil tema "Nilai-nilai Isra Mikraj sebagai Fondasi Membangun Indonesia Kuat Bersama Umat".
Wamenag menyebut pesan moral yang terkandung dalam peristiwa Isra Mikraj menekankan pentingnya ketaatan, loyalitas, dan ketakwaan, sebagai pilar penting dalam membangun bangsa dan memperkokoh persatuan dalam keberagaman.
"Untuk itu gelaran ini mesti menjadi spirit untuk menjaga kerukunan, keutuhan, dan kebinekaan,” kata Wamenag.
Ia juga menyoroti pentingnya shalat sebagai sarana untuk mengasah kepekaan nurani yang memiliki dampak terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Sementara itu Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan peringatan Isra Mikraj ini menjadi momen untuk mempererat tali ukhuwah dalam membangun sikap saling menghargai dan memperkuat persatuan.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar mengulas peringatan Isra Mikraj 1445 Hijriah/2024 Masehi sebagai pesan mendalam bagi bangsa Indonesia.
Menurutnya, peristiwa Isra Mikraj yang dialami Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam (SAW) sebelum hijrah ke Madinah, memiliki kontribusi besar dalam perjalanan spiritual dan tantangan sosial yang dihadapi umat Islam pada masa itu.
Di tengah tekanan dari kaum Quraisy di Mekkah, Nabi Muhammad menghadapi berbagai tantangan yang menguji iman dan keteguhan hatinya. Namun peristiwa Isra Mikraj menjadi titik balik penting yang memberi kekuatan dan inspirasi bagi umat Islam dalam menghadapi cobaan serta memperkokoh fondasi keimanan.
Baca juga: Kapolda Kaltara meminta menjaga kerukunan beragama jelang Pemilu 2024
Baca juga: Kemenag Sulbar mendorong pendidikan lintas agama
"Peristiwa ini mengajarkan pentingnya ketakwaan, kesatuan, dan toleransi antar-umat beragama sebagai fondasi untuk membangun Indonesia yang inklusif dan harmonis. Isra Mikraj juga mengingatkan pentingnya pendidikan, pengetahuan, dan akhlak dalam membentuk peradaban yang berkualitas," kata Anwar Iskandar
Peringatan kali ini dihadiri ribuan tamu undangan dari berbagai kalangan, termasuk perwakilan ormas, majelis taklim, duta besar, kementerian dan lembaga, serta para pejabat lingkup Kemenag.
"Isra Mikraj bukan peristiwa sejarah semata, melainkan sumber inspirasi yang memuat pesan mendalam untuk menjaga kerukunan umat beragama," ujar Wamenag Saiful Rahmat Dasuki di Jakarta, Senin.
Pernyataan Wamenag tersebut disampaikan dalam peringatan Isra Mikraj tingkat nasional di Balai Sarbini, Jakarta, Senin malam. Tahun ini peringatan mengambil tema "Nilai-nilai Isra Mikraj sebagai Fondasi Membangun Indonesia Kuat Bersama Umat".
Wamenag menyebut pesan moral yang terkandung dalam peristiwa Isra Mikraj menekankan pentingnya ketaatan, loyalitas, dan ketakwaan, sebagai pilar penting dalam membangun bangsa dan memperkokoh persatuan dalam keberagaman.
"Untuk itu gelaran ini mesti menjadi spirit untuk menjaga kerukunan, keutuhan, dan kebinekaan,” kata Wamenag.
Ia juga menyoroti pentingnya shalat sebagai sarana untuk mengasah kepekaan nurani yang memiliki dampak terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Sementara itu Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan peringatan Isra Mikraj ini menjadi momen untuk mempererat tali ukhuwah dalam membangun sikap saling menghargai dan memperkuat persatuan.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar mengulas peringatan Isra Mikraj 1445 Hijriah/2024 Masehi sebagai pesan mendalam bagi bangsa Indonesia.
Menurutnya, peristiwa Isra Mikraj yang dialami Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam (SAW) sebelum hijrah ke Madinah, memiliki kontribusi besar dalam perjalanan spiritual dan tantangan sosial yang dihadapi umat Islam pada masa itu.
Di tengah tekanan dari kaum Quraisy di Mekkah, Nabi Muhammad menghadapi berbagai tantangan yang menguji iman dan keteguhan hatinya. Namun peristiwa Isra Mikraj menjadi titik balik penting yang memberi kekuatan dan inspirasi bagi umat Islam dalam menghadapi cobaan serta memperkokoh fondasi keimanan.
Baca juga: Kapolda Kaltara meminta menjaga kerukunan beragama jelang Pemilu 2024
Baca juga: Kemenag Sulbar mendorong pendidikan lintas agama
"Peristiwa ini mengajarkan pentingnya ketakwaan, kesatuan, dan toleransi antar-umat beragama sebagai fondasi untuk membangun Indonesia yang inklusif dan harmonis. Isra Mikraj juga mengingatkan pentingnya pendidikan, pengetahuan, dan akhlak dalam membentuk peradaban yang berkualitas," kata Anwar Iskandar
Peringatan kali ini dihadiri ribuan tamu undangan dari berbagai kalangan, termasuk perwakilan ormas, majelis taklim, duta besar, kementerian dan lembaga, serta para pejabat lingkup Kemenag.