Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan kegiatan pasar rakyat untuk membantu warga membeli kebutuhan pokok dengan harga murah atau di bawah harga pasar.
"Minggu depan (19/3/2024), kami akan gelar pasar rakyat lagi agar masyarakat dapat kebutuhan pokok dengan harga yang diinginkan," kata Kepala Bidang (Kabid) Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, NTB, Kamis.
Kegiatan pasar rakyat itu menjadi kegiatan kedua yang dilaksanakan pada 2024, setelah 27 Februari-7 Maret 2024.
Menurut dia, kegiatan pasar rakyat itu akan dilaksanakan di enam kecamatan se-Kota Mataram, dengan prioritas di kelurahan padat penduduk agar tujuan membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan menyediakan sembako murah, bisa tercapai.
"Kegiatan pasar rakyat juga ditargetkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat," katanya.
Baca juga: Empat ton beras murah disiapkan saat pasar rakyat di Teras Udayana Mataram
Apalagi, katanya, berbagai kebutuhan pokok saat ini mengalami kenaikan, sehingga pemerintah perlu hadir memfasilitasi masyarakat agar bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih murah.
Beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan antara lain tomat dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp33.000 per kilogram serta cabai rawit dari Rp55.000 per kilogram naik secara bertahap dan Kamis ini di Rp63.000 per kilogram.
Selain itu, harga ayam broiler juga mengalami kenaikan dari Rp32.000-Rp35.000 per kilogram menjadi Rp42.000 per kilogram. Begitu juga harga telur ayam ras kembali naik menjadi Rp2.100 per butir-Rp2.200 per butir dari harga normal Rp1.500-Rp1.700 per butir.
Baca juga: Disdag Mataram usulkan kuota beras SPHP di pasar rakyat ditambah jadi 5 ton
Sementara, untuk harga bawang merah juga naik dari harga Rp25.000 per kilogram menjadi Rp27.000 per kilogram dan bawang putih dari Rp35.000 per kilogram menjadi Rp36.000 per kilogram.
Harga cabai merah besar dan cabai keriting masih mengalami fluktuasi harga yakni Rp40.000 per kilogram untuk cabai merah besar dan Rp60.000 per kilogram untuk cabai keriting.
"Karena itulah, kegiatan pasar rakyat kita gagas kembali karena melihat perkembangan harga kebutuhan pokok dan komoditas pertanian di pasar tradisional mengalami kenaikan harga," katanya.
Dikatakan, dalam kegiatan pasar rakyat tersebut pihaknya akan melibatkan sekitar 35-40 distributor kebutuhan pokok termasuk ritel modern.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Disdag Mataram gelar pasar rakyat tingkatkan daya beli masyarakat
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi Bulog untuk menyediakan beras murah SPHP yang dijual Rp10.400 per kilogram dan Bank Indonesia (BI) yang memiliki petani binaan di NTB bisa menyediakan telur, cabai, bawang, dan hortikultura lainnya.
"Dengan demikian, harga telur, cabai dan hortikultura lainnya bisa dijual murah," katanya.
Baca juga: Dinas Perdagangan Mataram akan menggelar bazar pasar rakyat
Untuk telur misalnya, harga di binaan BI bisa Rp50.000 per 30 butir, sementara harga di pasar saat ini mencapai Rp68.000 hingga Rp75.000 per 30 butir.
Terkait dengan itu, dia berharap kegiatan pasar rakyat yang akan menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat dalam menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok.
"Selain BI, kita juga akan gandeng Dinas Pertanian untuk menggelar pasar tani agar dapat menyediakan komoditas pertanian lain dengan harga murah," katanya menambahkan.
Baca juga: Disdag Mataram menggelar pasar rakyat stabilkan harga
"Minggu depan (19/3/2024), kami akan gelar pasar rakyat lagi agar masyarakat dapat kebutuhan pokok dengan harga yang diinginkan," kata Kepala Bidang (Kabid) Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, NTB, Kamis.
Kegiatan pasar rakyat itu menjadi kegiatan kedua yang dilaksanakan pada 2024, setelah 27 Februari-7 Maret 2024.
Menurut dia, kegiatan pasar rakyat itu akan dilaksanakan di enam kecamatan se-Kota Mataram, dengan prioritas di kelurahan padat penduduk agar tujuan membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan menyediakan sembako murah, bisa tercapai.
"Kegiatan pasar rakyat juga ditargetkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat," katanya.
Baca juga: Empat ton beras murah disiapkan saat pasar rakyat di Teras Udayana Mataram
Apalagi, katanya, berbagai kebutuhan pokok saat ini mengalami kenaikan, sehingga pemerintah perlu hadir memfasilitasi masyarakat agar bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih murah.
Beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan antara lain tomat dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp33.000 per kilogram serta cabai rawit dari Rp55.000 per kilogram naik secara bertahap dan Kamis ini di Rp63.000 per kilogram.
Selain itu, harga ayam broiler juga mengalami kenaikan dari Rp32.000-Rp35.000 per kilogram menjadi Rp42.000 per kilogram. Begitu juga harga telur ayam ras kembali naik menjadi Rp2.100 per butir-Rp2.200 per butir dari harga normal Rp1.500-Rp1.700 per butir.
Baca juga: Disdag Mataram usulkan kuota beras SPHP di pasar rakyat ditambah jadi 5 ton
Sementara, untuk harga bawang merah juga naik dari harga Rp25.000 per kilogram menjadi Rp27.000 per kilogram dan bawang putih dari Rp35.000 per kilogram menjadi Rp36.000 per kilogram.
Harga cabai merah besar dan cabai keriting masih mengalami fluktuasi harga yakni Rp40.000 per kilogram untuk cabai merah besar dan Rp60.000 per kilogram untuk cabai keriting.
"Karena itulah, kegiatan pasar rakyat kita gagas kembali karena melihat perkembangan harga kebutuhan pokok dan komoditas pertanian di pasar tradisional mengalami kenaikan harga," katanya.
Dikatakan, dalam kegiatan pasar rakyat tersebut pihaknya akan melibatkan sekitar 35-40 distributor kebutuhan pokok termasuk ritel modern.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Disdag Mataram gelar pasar rakyat tingkatkan daya beli masyarakat
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi Bulog untuk menyediakan beras murah SPHP yang dijual Rp10.400 per kilogram dan Bank Indonesia (BI) yang memiliki petani binaan di NTB bisa menyediakan telur, cabai, bawang, dan hortikultura lainnya.
"Dengan demikian, harga telur, cabai dan hortikultura lainnya bisa dijual murah," katanya.
Baca juga: Dinas Perdagangan Mataram akan menggelar bazar pasar rakyat
Untuk telur misalnya, harga di binaan BI bisa Rp50.000 per 30 butir, sementara harga di pasar saat ini mencapai Rp68.000 hingga Rp75.000 per 30 butir.
Terkait dengan itu, dia berharap kegiatan pasar rakyat yang akan menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat dalam menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok.
"Selain BI, kita juga akan gandeng Dinas Pertanian untuk menggelar pasar tani agar dapat menyediakan komoditas pertanian lain dengan harga murah," katanya menambahkan.
Baca juga: Disdag Mataram menggelar pasar rakyat stabilkan harga