Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan empat ton beras murah SPHP dengan harga Rp10.400 per kilogram dalam kegiatan pasar rakyat di Teras Udayana Kota Mataram.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Jumat, mengatakan, kegiatan pasar murah di Teras Udayana ini sebenarnya disiapkan khusus untuk para pegawai Pemkot Mataram yang ikut jalan sehat.
"Tapi ternyata banyak juga warga sekitar yang datang beli. Padahal tidak pernah kami publikasikan," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram usulkan kuota beras SPHP di pasar rakyat ditambah jadi 5 ton
Baca juga: Ratusan warga Mataram serbu beras murah SPHP
Kegiatan pasar murah itu dirangkaikan dengan pencanangan pemanfaatan sebanyak 24 unit lapak sentra kuliner UMKM di Teras Udayana yang dibangun dengan konsep kearifan lokal yakni berbentuk lumbung (rumah khas suku Sasak-red) sekaligus rangkaian kegiatan refleksi tiga tahun kepemimpinan Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan Wakil Walikota Mataram TGH Mujiburrahman.
Dengan melihat antusias masyarakat tersebut, lanjut Uun, pembelian beras SPHP terpaksa dibatasi satu orang hanya boleh membeli maksimal satu kantong yang berisi 5 kilogram dengan harga Rp52.000.
"Awalnya, satu orang maksimal bisa membeli 10 kilogram atau 2 kantong. Tapi kami khawatir tidak terbagi rata, jadi kami kurangi jadi satu kantong, agar masyarakat tidak kecewa," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram pantau pendistribusian beras SPHP di Pasar Kebon Roek
Baca juga: Disdag pastikan ketersediaan stok beras di Kota Mataram
Antusias warga membeli beras SPHP tersebut, karena harga beras di pasar saat ini sudah mencapai Rp16.000-Rp17.000 per kilogram.
Karena itu selain menyiapkan beras murah, dalam kegiatan pasar rakyat tersebut Disdag juga melibatkan belasan distributor kebutuhan pokok seperti minyak, gula, telur, tepung dan lainnya yang dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Selain itu juga dilibatkan Dinas Pertanian yang melibatkan para petani untuk membawa komoditas pertanian seperti cabai, bawang, tomat, buah dan sayur serta lainnya yang harga di bawah harga pasar.
"Dengan harga di bawah harga pasar itulah, kami bisa meningkatkan daya beli masyarakat," katanya.
Baca juga: Bulog NTB distribusi beras SPHP murah
Uun menambahkan, kegiatan pasar rakyat ini digagas karena melihat perkembangan harga kebutuhan pokok dan komoditas pertanian di pasar tradisional mengalami kenaikan harga.
Karenanya setelah di Teras Udayana, Disdag akan lanjut melaksanakan pasar rakyat pada 5-7 Maret 2024, di tiga kecamatan berbeda, setelah dilaksanakan 27-29 Februari pada tiga kecamatan berbeda.
"Dari evaluasi tiga titik pasar rakyat yang sudah dilaksanakan, antusias masyarakat cukup tinggi dan setiap titik kita siapkan 4 ton beras SPHP dan selalu habis terjual," katanya.
Baca juga: Bulog NTB distribusi beras SPHP murah antisipasi lonjakan harga
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Jumat, mengatakan, kegiatan pasar murah di Teras Udayana ini sebenarnya disiapkan khusus untuk para pegawai Pemkot Mataram yang ikut jalan sehat.
"Tapi ternyata banyak juga warga sekitar yang datang beli. Padahal tidak pernah kami publikasikan," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram usulkan kuota beras SPHP di pasar rakyat ditambah jadi 5 ton
Baca juga: Ratusan warga Mataram serbu beras murah SPHP
Kegiatan pasar murah itu dirangkaikan dengan pencanangan pemanfaatan sebanyak 24 unit lapak sentra kuliner UMKM di Teras Udayana yang dibangun dengan konsep kearifan lokal yakni berbentuk lumbung (rumah khas suku Sasak-red) sekaligus rangkaian kegiatan refleksi tiga tahun kepemimpinan Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan Wakil Walikota Mataram TGH Mujiburrahman.
Dengan melihat antusias masyarakat tersebut, lanjut Uun, pembelian beras SPHP terpaksa dibatasi satu orang hanya boleh membeli maksimal satu kantong yang berisi 5 kilogram dengan harga Rp52.000.
"Awalnya, satu orang maksimal bisa membeli 10 kilogram atau 2 kantong. Tapi kami khawatir tidak terbagi rata, jadi kami kurangi jadi satu kantong, agar masyarakat tidak kecewa," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram pantau pendistribusian beras SPHP di Pasar Kebon Roek
Baca juga: Disdag pastikan ketersediaan stok beras di Kota Mataram
Antusias warga membeli beras SPHP tersebut, karena harga beras di pasar saat ini sudah mencapai Rp16.000-Rp17.000 per kilogram.
Karena itu selain menyiapkan beras murah, dalam kegiatan pasar rakyat tersebut Disdag juga melibatkan belasan distributor kebutuhan pokok seperti minyak, gula, telur, tepung dan lainnya yang dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Selain itu juga dilibatkan Dinas Pertanian yang melibatkan para petani untuk membawa komoditas pertanian seperti cabai, bawang, tomat, buah dan sayur serta lainnya yang harga di bawah harga pasar.
"Dengan harga di bawah harga pasar itulah, kami bisa meningkatkan daya beli masyarakat," katanya.
Baca juga: Bulog NTB distribusi beras SPHP murah
Uun menambahkan, kegiatan pasar rakyat ini digagas karena melihat perkembangan harga kebutuhan pokok dan komoditas pertanian di pasar tradisional mengalami kenaikan harga.
Karenanya setelah di Teras Udayana, Disdag akan lanjut melaksanakan pasar rakyat pada 5-7 Maret 2024, di tiga kecamatan berbeda, setelah dilaksanakan 27-29 Februari pada tiga kecamatan berbeda.
"Dari evaluasi tiga titik pasar rakyat yang sudah dilaksanakan, antusias masyarakat cukup tinggi dan setiap titik kita siapkan 4 ton beras SPHP dan selalu habis terjual," katanya.
Baca juga: Bulog NTB distribusi beras SPHP murah antisipasi lonjakan harga