Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan menggelar pasar rakyat di enam kecamatan, untuk meningkatkan daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga sejumlah komoditas menjelang Hari Raya Nyepi 2024 dan Ramadhan 1445 Hijriah.
Kepala Bidang (Kabid) Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Senin, mengatakan, kegiatan pasar rakyat digelar di enam kecamatan mulai 27-29 Februari dan 5-7 Maret 2024.
"Untuk lokasinya, kita prioritaskan di kelurahan padat penduduk terutama masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.
Hal itu sesuai dengan tujuan kegiatan, untuk mendekatkan masyarakat sekaligus menyampaikan informasi terkait stok kebutuhan pokok di Mataram aman dan tercukupi sehingga masyarakat tidak panik.
"Jadi masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok di bawah harga pasar, sehingga daya beli masyarakat meningkat," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram menggelar pasar rakyat stabilkan harga
Baca juga: Disdag Mataram pekan depan gelar pasar rakyat stabilisasi harga
Dikatakan, untuk kegiatan pertama pasar rakyat di laksanakan di halaman Kantor Lurah Pejeruk Kecamatan Ampenan pada Selasa (27/2), kemudian Kantor Lurah Kekalik Jaya Kecamatan Sekarbela Rabu (28/2), dan di Jalan Halmahera Kelurahan Rembiga Kecamatan Selaparang (29/2).
Kemudian pada Selasa (5/3), dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Abian Tubuh Kelurahan Abian Tubuh Sandubaya, selanjutnya di Jalan Candi Pawon Cakranegara pada Rabu (6/3), dan terakhir pada Kamis (7/3) di Lapangan Karang Genteng Mataram.
"Satu kecamatan, kita laksanakan satu kali," katanya.
Lebih jauh Sri mengatakan, kegiatan pasar rakyat ini digagas karena melihat perkembangan harga kebutuhan pokok dan komoditas pertanian di pasar tradisional mengalami kenaikan harga.
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan kegiatan pasar rakyat stabilisasi harga
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan pasar rakyat stabilkan harga saat Maulid
Seperti harga beras yang mencapai Rp16.000-Rp17.000 per kilogram atau di atas harga eceran tertinggi (HET) beras premium Rp13.900 per kilogram, sedangkan untuk beras medium SPHP Bulog masih tetap Rp10.900 per kilogram.
Selain itu, gula pasir saat ini juga naik menjadi Rp18.000 per kilogram, begitu juga dengan cabai rawit yang sebelumnya Rp30.000 per kilogram kini menjadi Rp55.000 per kilogram dan komoditas pertanian lainnya.
Dikatakan, dalam kegiatan pasar rakyat tersebut pihaknya akan melibatkan sekitar 35-40 distributor kebutuhan pokok termasuk retail modern.
Pelaku usaha retail modern akan diminta membawa beras jenis premium dengan harga sesuai HET, sehingga masyarakat bisa membuktikan bahwa masih ada beras premium yang dijual sesuai HET.
"Harga beras premium di pasar yang mencapai Rp16.000-Rp17.000 per kilogram adalah beras lokal, namun masih banyak beras premium merek luar yang harganya sesuai HET," katanya.
Baca juga: Mataram kolaborasi GPM dan pasar rakyat tekan inflasi
Baca juga: Pemkot Mataram kolaborasi GPM dan pasar rakyat tekan inflasi
Di sisi lain, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) yang memiliki petani binaan dari seluruh wilayah di NTB. Baik itu untuk telur, cabai, bawang, dan hortikultura lainnya.
"Dengan demikian harga telur, cabai dan hortikultura lainnya bisa dijual murah," katanya.
Untuk telur misalnya, harga di binaan BI bisa Rp45.000 per 30 butir atau bahkan Rp35.000 per 30 butir, sebab harga di pasar saat ini mencapai Rp56.000-Rp58.000 per 30 butir.
Terkait dengan itu, dia berharap kegiatan pasar rakyat yang akan menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat dalam menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok.
"Selain BI, kita juga akan gandeng Dinas Pertanian untuk menggelar pasar tani agar dapat menyediakan komoditas pertanian lain dengan harga murah," katanya menambahkan.
Baca juga: Masyarakat Mataram menyerbu minyak goreng murah di pasar rakyat
Baca juga: Disdag Mataram menggelar pasar rakyat guna stabilkan harga pada Maret 2023
Kepala Bidang (Kabid) Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Senin, mengatakan, kegiatan pasar rakyat digelar di enam kecamatan mulai 27-29 Februari dan 5-7 Maret 2024.
"Untuk lokasinya, kita prioritaskan di kelurahan padat penduduk terutama masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.
Hal itu sesuai dengan tujuan kegiatan, untuk mendekatkan masyarakat sekaligus menyampaikan informasi terkait stok kebutuhan pokok di Mataram aman dan tercukupi sehingga masyarakat tidak panik.
"Jadi masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok di bawah harga pasar, sehingga daya beli masyarakat meningkat," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram menggelar pasar rakyat stabilkan harga
Baca juga: Disdag Mataram pekan depan gelar pasar rakyat stabilisasi harga
Dikatakan, untuk kegiatan pertama pasar rakyat di laksanakan di halaman Kantor Lurah Pejeruk Kecamatan Ampenan pada Selasa (27/2), kemudian Kantor Lurah Kekalik Jaya Kecamatan Sekarbela Rabu (28/2), dan di Jalan Halmahera Kelurahan Rembiga Kecamatan Selaparang (29/2).
Kemudian pada Selasa (5/3), dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Abian Tubuh Kelurahan Abian Tubuh Sandubaya, selanjutnya di Jalan Candi Pawon Cakranegara pada Rabu (6/3), dan terakhir pada Kamis (7/3) di Lapangan Karang Genteng Mataram.
"Satu kecamatan, kita laksanakan satu kali," katanya.
Lebih jauh Sri mengatakan, kegiatan pasar rakyat ini digagas karena melihat perkembangan harga kebutuhan pokok dan komoditas pertanian di pasar tradisional mengalami kenaikan harga.
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan kegiatan pasar rakyat stabilisasi harga
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan pasar rakyat stabilkan harga saat Maulid
Seperti harga beras yang mencapai Rp16.000-Rp17.000 per kilogram atau di atas harga eceran tertinggi (HET) beras premium Rp13.900 per kilogram, sedangkan untuk beras medium SPHP Bulog masih tetap Rp10.900 per kilogram.
Selain itu, gula pasir saat ini juga naik menjadi Rp18.000 per kilogram, begitu juga dengan cabai rawit yang sebelumnya Rp30.000 per kilogram kini menjadi Rp55.000 per kilogram dan komoditas pertanian lainnya.
Dikatakan, dalam kegiatan pasar rakyat tersebut pihaknya akan melibatkan sekitar 35-40 distributor kebutuhan pokok termasuk retail modern.
Pelaku usaha retail modern akan diminta membawa beras jenis premium dengan harga sesuai HET, sehingga masyarakat bisa membuktikan bahwa masih ada beras premium yang dijual sesuai HET.
"Harga beras premium di pasar yang mencapai Rp16.000-Rp17.000 per kilogram adalah beras lokal, namun masih banyak beras premium merek luar yang harganya sesuai HET," katanya.
Baca juga: Mataram kolaborasi GPM dan pasar rakyat tekan inflasi
Baca juga: Pemkot Mataram kolaborasi GPM dan pasar rakyat tekan inflasi
Di sisi lain, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) yang memiliki petani binaan dari seluruh wilayah di NTB. Baik itu untuk telur, cabai, bawang, dan hortikultura lainnya.
"Dengan demikian harga telur, cabai dan hortikultura lainnya bisa dijual murah," katanya.
Untuk telur misalnya, harga di binaan BI bisa Rp45.000 per 30 butir atau bahkan Rp35.000 per 30 butir, sebab harga di pasar saat ini mencapai Rp56.000-Rp58.000 per 30 butir.
Terkait dengan itu, dia berharap kegiatan pasar rakyat yang akan menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat dalam menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok.
"Selain BI, kita juga akan gandeng Dinas Pertanian untuk menggelar pasar tani agar dapat menyediakan komoditas pertanian lain dengan harga murah," katanya menambahkan.
Baca juga: Masyarakat Mataram menyerbu minyak goreng murah di pasar rakyat
Baca juga: Disdag Mataram menggelar pasar rakyat guna stabilkan harga pada Maret 2023