Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis onkologi radiasi di RSUD Pasar Minggu dr. Hary Murti Wijaya, Sp.Onk.Rad menganjurkan pasien kanker tetap melakukan latihan fisik rutin menyesuaikan dengan kemampuan tubuhnya, seperti jalan kaki selama 10 menit.
"Secara umum latihan fisik aman dan bermanfaat. Pada kasus yang mampu (latihan fisik) tapi banyak berbaring, bisa melemahkan kekuatan ototnya," kata dia dalam seminar daring yang digelar RSUD Pasar Minggu, Senin.
Selain berjalan kaki untuk melatih kekuatan jantung dan paru, kata Hary, pasien bisa juga melakukan latihan beban apabila tidak memiliki risiko patah tulang. Latihan beban ini bukannya menggunakan barbel melainkan cukup dengan botol yang diisi air. Di samping itu, Hary juga menganjurkan pasien melakukan latihan pernapasan demi kebutuhan relaksasi.
"Latihan ringan bisa juga dengan pernapasan demi relaksasi, lalu saat posisi duduk atau berbaring angkat kaki selang-seling 10 kali selama 2-3 kali pengulangan untuk menggerakkan otot-otot," kata dia.
Sedangkan dokter spesialis rehabilitasi medik di RSUD Pasar Minggu Dr. dr. Maria Regina Rachmawati, PA (K), Sp.KFR juga menyarankan pasien melakukan latihan pernapasan demi memacu sistem pernapasan terutama paru-paru untuk mampu menyerap oksigen sehingga tubuh terasa lebih segar.
"Ini juga penting untuk relaksasi. Meditasi itu akan lebih maksimal maksimal bila dilakukan dengan pernapasan," tutur dia.
Baca juga: Pasien kanker harus konsultasi dulu bila ingin berpuasa
Baca juga: Kate Middleton didiagnosis mengidap penyakit kanker
Maria menambahkan, terlalu banyak diam atau tak bergerak bisa menyebabkan kelelahan sehingga pasien kanker yang tak aktif harus didorong untuk melakukan aktivitas.
Berdasarkan data Global Cancer Statistics (Globocan) tahun 2020 diketahui kasus kanker baru di Indonesia sebanyak 396.914 kasus. Sementara merujuk data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 jumlah kasus kanker baru dan lama sebanyak 1.017.290.
Lalu, jenis kanker yang paling banyak menyerang masyarakat yakni kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, kanker kolorektal dan kanker lever.
"Secara umum latihan fisik aman dan bermanfaat. Pada kasus yang mampu (latihan fisik) tapi banyak berbaring, bisa melemahkan kekuatan ototnya," kata dia dalam seminar daring yang digelar RSUD Pasar Minggu, Senin.
Selain berjalan kaki untuk melatih kekuatan jantung dan paru, kata Hary, pasien bisa juga melakukan latihan beban apabila tidak memiliki risiko patah tulang. Latihan beban ini bukannya menggunakan barbel melainkan cukup dengan botol yang diisi air. Di samping itu, Hary juga menganjurkan pasien melakukan latihan pernapasan demi kebutuhan relaksasi.
"Latihan ringan bisa juga dengan pernapasan demi relaksasi, lalu saat posisi duduk atau berbaring angkat kaki selang-seling 10 kali selama 2-3 kali pengulangan untuk menggerakkan otot-otot," kata dia.
Sedangkan dokter spesialis rehabilitasi medik di RSUD Pasar Minggu Dr. dr. Maria Regina Rachmawati, PA (K), Sp.KFR juga menyarankan pasien melakukan latihan pernapasan demi memacu sistem pernapasan terutama paru-paru untuk mampu menyerap oksigen sehingga tubuh terasa lebih segar.
"Ini juga penting untuk relaksasi. Meditasi itu akan lebih maksimal maksimal bila dilakukan dengan pernapasan," tutur dia.
Baca juga: Pasien kanker harus konsultasi dulu bila ingin berpuasa
Baca juga: Kate Middleton didiagnosis mengidap penyakit kanker
Maria menambahkan, terlalu banyak diam atau tak bergerak bisa menyebabkan kelelahan sehingga pasien kanker yang tak aktif harus didorong untuk melakukan aktivitas.
Berdasarkan data Global Cancer Statistics (Globocan) tahun 2020 diketahui kasus kanker baru di Indonesia sebanyak 396.914 kasus. Sementara merujuk data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 jumlah kasus kanker baru dan lama sebanyak 1.017.290.
Lalu, jenis kanker yang paling banyak menyerang masyarakat yakni kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, kanker kolorektal dan kanker lever.