Mataram (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyiapkan skenario pemantauan rumah kosong yang di tinggal mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024.
Kepala Satpol PP Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Kamis, mengatakan salah satu skenario yang disiapkan dengan menyiagakan personel untuk patroli rutin.
"Setiap hari kami akan siagakan 30-40 anggota Satpol PP untuk patroli ke rumah kosong yang ditinggal mudik," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram meminta warga lapor rumah ditinggal mudik
Ia mengatakan patroli ini bagian dari pengawasan sebagai antisipasi potensi tindak kejahatan, sebab dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya masih ditemukan rumah kosong di tinggal mudik rawan terjadi kasus pencurian.
Inilah, lanjut dia, yang menjadi atensi tim untuk melakukan patroli secara bergantian selama 24 jam pada rumah-rumah kosong di tinggal mudik. Dengan harapan kegiatan patroli yang dilakukan personel Satpol PP bisa mengantisipasi potensi kerawanan tindak kejahatan.
"Kalau kita patroli, setidaknya para pelaku kejahatan mempertimbangkan untuk melakukan aksinya," katanya.
Baca juga: Polresta Mataram mengungkap komplotan spesialis pencurian rumah kosong
Namun demikian, lanjut Irwan, sebelum meninggalkan rumah mudik, pemilik rumah juga perlu memberikan informasi kepada tetangga atau aparat setempat seperti RT atau kepala lingkungan.
Hal tersebut dimaksudkan agar rumah yang ditinggalkan bisa dipantau juga oleh aparat setempat, termasuk para tetangga.
Selain itu sebelum meninggalkan rumah untuk mudik, kata dia, pemilik rumah juga perlu mengecek berbagai perangkat elektronik, listrik, kompor, dan lainnya dapat memicu potensi kebakaran atau bencana lainnya.
Akan tetapi, lanjutnya, untuk lampu penerang setidaknya pemilik rumah bisa membiarkan minimal lampu depan rumah tetap menyala agar warga sekitar juga bisa ikut memantau.
Perumahan yang dalam kondisi gelap, lanjutnya, tidak ada pesan ke tetangga atau aparat setempat bisa memancing kerawanan tindak kejahatan. "Jadi sebaliknya sebelum mudik minimal, lampu depan nyala dan berpesan ke tetangga," katanya.
Kepala Satpol PP Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Kamis, mengatakan salah satu skenario yang disiapkan dengan menyiagakan personel untuk patroli rutin.
"Setiap hari kami akan siagakan 30-40 anggota Satpol PP untuk patroli ke rumah kosong yang ditinggal mudik," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram meminta warga lapor rumah ditinggal mudik
Ia mengatakan patroli ini bagian dari pengawasan sebagai antisipasi potensi tindak kejahatan, sebab dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya masih ditemukan rumah kosong di tinggal mudik rawan terjadi kasus pencurian.
Inilah, lanjut dia, yang menjadi atensi tim untuk melakukan patroli secara bergantian selama 24 jam pada rumah-rumah kosong di tinggal mudik. Dengan harapan kegiatan patroli yang dilakukan personel Satpol PP bisa mengantisipasi potensi kerawanan tindak kejahatan.
"Kalau kita patroli, setidaknya para pelaku kejahatan mempertimbangkan untuk melakukan aksinya," katanya.
Baca juga: Polresta Mataram mengungkap komplotan spesialis pencurian rumah kosong
Namun demikian, lanjut Irwan, sebelum meninggalkan rumah mudik, pemilik rumah juga perlu memberikan informasi kepada tetangga atau aparat setempat seperti RT atau kepala lingkungan.
Hal tersebut dimaksudkan agar rumah yang ditinggalkan bisa dipantau juga oleh aparat setempat, termasuk para tetangga.
Selain itu sebelum meninggalkan rumah untuk mudik, kata dia, pemilik rumah juga perlu mengecek berbagai perangkat elektronik, listrik, kompor, dan lainnya dapat memicu potensi kebakaran atau bencana lainnya.
Akan tetapi, lanjutnya, untuk lampu penerang setidaknya pemilik rumah bisa membiarkan minimal lampu depan rumah tetap menyala agar warga sekitar juga bisa ikut memantau.
Perumahan yang dalam kondisi gelap, lanjutnya, tidak ada pesan ke tetangga atau aparat setempat bisa memancing kerawanan tindak kejahatan. "Jadi sebaliknya sebelum mudik minimal, lampu depan nyala dan berpesan ke tetangga," katanya.