Mataram, 12/6 (ANTARA) - Tingkat konsumsi sayur di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih relatif rendah, hanya 42 kilogram per kapita per tahun, jauh di bawah anjuran Badan Pangan Dunia  (FAO) sebanyak 72 kilogram per kapita per tahun.

         "Tingkat konsumsi sayur masih rendah sehingga perlu ditingkatkan, karena sayur penting untuk kesehatan tubuh," kata  Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB, Ir Pending Dadih Permana di Mataram, Jumat.

         Ia menjelaskan, konsumsi sayur penting untuk kesehatan tubuh, karena mengandung vitamin yang tidak pernah diproduksi oleh tubuh, tetapi harus diasup dari luar.

         "Kenapa  kita harus mengasupi vitamin yang dibuat oleh pabrik, padahal Allah menciptakan tanaman sebagai sumber vitamin yang setiap saat bisa kita petik di halaman rumah kita," katanya memberikan alasan.

         Karena itu, kata Pending, momentum peringatan Hari Krida Pertanian di NTB akan dirangkai dengan Pekan Hortikultura Daerah.   

    Kegiatan itu, menurut dia, dimaksudkan untuk meningkatkan minat masyarakat menanam sayur dan buah-buahan, sebab selama ini para petani hanya konsentrasi pada tanaman pangan. Hortikultura yang memiliki potensi cukup besar, dilupakan.

         Sesaat sebelum menghadap Wakil Gubernur NTB, Ir. H. Badrul Munir, untuk melaporkan rencana pelaksaan Pekan Hortikultura Daerah ia mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut menurut rencana  dilaksanakan 16-21 Juni 2009.

        "Pameran sayuran dan buah-buahan akan diikuti Dinas Pertanian se-NTB. Kegiatan ini akan dimanfaatkan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayuran guna memenuhi kebutuhan sendiri," kata Pending menambahkan.(*) 




Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024