Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengatakan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) moderan di Kebon Talo Ampenan, mulai ditender di tingkat pemerintah pusat.
"Informasi yang kami terima, pemerintah pusat sudah melaksanakan tender untuk pembangunan TPST Kebon Talo Ampenan," katanya di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu.
Untuk pembangunan TPST Kebon Talo Ampenan tersebut, Pemerintah Kota Mataram mendapatkan bantuan sebesar Rp80 miliar dari pemerintah pusat.
Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk barang jadi berupa gedung TPST modern, termasuk peralatan pengolahan sampah, seperti halnya pembangunan TPST modern Sandubaya yang ditargetkan selesai akhir Mei 2024.
"Proyek pembangunan TPST Kebon Talo ini kita terima barang jadi, kita hanya menyiapkan lahan sekitar satu hektare," katanya.
Menurut dia, apabila TPST Sandubaya dan TPST Kebon Talo Ampenan beroperasi, maka sampah di Kota Mataram dapat tertangani sekitar 60-70 persen.
Dengan demikian, hanya sebagian kecil residu sampah yang akan di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat.
"Pembangunan dua TPST di Kota Mataram bisa memberikan dampak secara keseluruhan dalam penanganan sampah, apalagi pengelolaannya dilakukan dengan pendekatan teknologi modern," katanya.
Hal tersebut tentunya bisa menjadi motivasi dalam mewujudkan Kota Mataram yang bersih dan rapi.
"Apalagi ketika Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Kota Mataram pada 1 Mei 2024, Presiden memberikan apresiasi terhadap kebersihan di Kota Mataram," katanya.
Saat berada di Kota Mataram, Presiden sempat bersepeda keliling kota dan mampir ke beberapa pusat kuliner dan pusat perbelanjaan di Kota Mataram.
Ia mengatakan apresiasi yang diberikan Presiden itu tentu menjadi kebanggaan dan kehormatan terhadap hasil kerja semua elemen masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah dan legislatif di kota ini.
Karena itu, lanjutnya, kesan baik terhadap kebersihan yang disampaikan Presiden harus dipertahankan dan tingkatkan sebab untuk mencapai itu butuh proses tidak sebentar.
"Ini menjadi tanggung jawab kita bersama mempertahankan kebersihan dan keindahan kota," katanya.
Apalagi pemerintah pusat sudah memberikan dua TPST modern untuk pengelolaan sampah dengan menggunakan pendekatan teknologi, bahkan tidak hanya itu Pemerintah Kota Mataram kini ditantang kembali mencari lahan untuk membangun TPST ketiga.
"Untuk lahan TPST ketiga, kita masih cari lokasi yang pas. Jika sudah, pemerintah siap mengalokasikan anggaran pembangunan," katanya.
"Informasi yang kami terima, pemerintah pusat sudah melaksanakan tender untuk pembangunan TPST Kebon Talo Ampenan," katanya di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu.
Untuk pembangunan TPST Kebon Talo Ampenan tersebut, Pemerintah Kota Mataram mendapatkan bantuan sebesar Rp80 miliar dari pemerintah pusat.
Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk barang jadi berupa gedung TPST modern, termasuk peralatan pengolahan sampah, seperti halnya pembangunan TPST modern Sandubaya yang ditargetkan selesai akhir Mei 2024.
"Proyek pembangunan TPST Kebon Talo ini kita terima barang jadi, kita hanya menyiapkan lahan sekitar satu hektare," katanya.
Menurut dia, apabila TPST Sandubaya dan TPST Kebon Talo Ampenan beroperasi, maka sampah di Kota Mataram dapat tertangani sekitar 60-70 persen.
Dengan demikian, hanya sebagian kecil residu sampah yang akan di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat.
"Pembangunan dua TPST di Kota Mataram bisa memberikan dampak secara keseluruhan dalam penanganan sampah, apalagi pengelolaannya dilakukan dengan pendekatan teknologi modern," katanya.
Hal tersebut tentunya bisa menjadi motivasi dalam mewujudkan Kota Mataram yang bersih dan rapi.
"Apalagi ketika Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Kota Mataram pada 1 Mei 2024, Presiden memberikan apresiasi terhadap kebersihan di Kota Mataram," katanya.
Saat berada di Kota Mataram, Presiden sempat bersepeda keliling kota dan mampir ke beberapa pusat kuliner dan pusat perbelanjaan di Kota Mataram.
Ia mengatakan apresiasi yang diberikan Presiden itu tentu menjadi kebanggaan dan kehormatan terhadap hasil kerja semua elemen masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah dan legislatif di kota ini.
Karena itu, lanjutnya, kesan baik terhadap kebersihan yang disampaikan Presiden harus dipertahankan dan tingkatkan sebab untuk mencapai itu butuh proses tidak sebentar.
"Ini menjadi tanggung jawab kita bersama mempertahankan kebersihan dan keindahan kota," katanya.
Apalagi pemerintah pusat sudah memberikan dua TPST modern untuk pengelolaan sampah dengan menggunakan pendekatan teknologi, bahkan tidak hanya itu Pemerintah Kota Mataram kini ditantang kembali mencari lahan untuk membangun TPST ketiga.
"Untuk lahan TPST ketiga, kita masih cari lokasi yang pas. Jika sudah, pemerintah siap mengalokasikan anggaran pembangunan," katanya.