Surabaya (ANTARA) - Dalam kamus Oxford, disability memiliki arti “a physical or mental condition that it makes difficult for somebody to do something that most other people can do” atau sederhananya kondisi mental atau fisik yang terbatas. Keterbatasan fisik tidak menjadi alasan bagi siapapun untuk menyerah kepada kenyataan, menyalahkan takdir, dan diam menunggu belas kasih orang lain. 

Hal ini dibuktikan oleh banyak kasus di berbagai tempat, orang-orang dengan keterbatasan fisik/disabilitas dikaruniai keahlian lain oleh Sang Pencipta agar tetap berdaya. 

Di Kota Surabaya, tepatnya di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) beralamat di Jalan Semolowaru Utara V No. 2A, Kecamatan Sukolilo menjadi bukti terbaru pesan tersebut. Selain kegiatan belajar mengajar, guru-guru YPAC Surabaya juga mengajarkan pembuatan produk kreatif kepada para siswanya berupa kain ecoprint sebagai media pembelajaran untuk melatih syaraf motorik murid-murid di YPAC Surabaya.

Produk ecoprint karya tangan murid-murid YPAC dikenalkan melalui kegiatan “Optimizing Product Marketing for A Sustainable Environment” yang diinisiasi oleh mahasiswa Magister Manajemen Universitas Airlangga (MM Unair). Produk yang telah dibuat oleh siswa YPAC belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas, bahkan di kota Pahlawan sendiri. 

Mahasiswa MM Unair yang telah dibekali pengetahuan di bangku kuliah hadir untuk mengaplikasikan keilmuan berupa creating share value dengan membantu pihak YPAC untuk proses pemasaran produk kain ecoprint yang diberi nama “Tembus Batas”. 

Kegiatan ini berlangsung di halaman sekolah YPAC yang diikuti oleh siswa yang didampingi oleh wali siswa serta beberapa guru. Kolaborasi yang dilakukan mahasiswa dilakukan dari hulu sampai hilir. Dimulai dari pembuatan foto dan video sebagai katalog produk hingga pembuatan akun media sosial serta marketplace sebagai sarana pemasaran dari produk-produk yang telah tersedia. 

“Kami sangat salut, tugas yang tidak membedakan dan diskriminasi memberikan ilmu yang luar biasa. berkarya adalah hak untuk semua orang.” ucap Dr. Gancar C.

Kepala Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Airlangga, Premananto, M.Si. mengatakan, prinsip kegiatan ini tidak hanya tentang membangun sebuah bisnis, tetapi juga tentang memberikan efek sustainability bagi bisnis yang potensial serta kelestarian lingkungan.

Seluruh proses ecoprint yang dilakukan oleh siswa YPAC menggunakan bunga dan daun dari tanaman yang tersedia di lingkungan sekolah. Bahkan sisa tanaman yang telah digunakan pada ecoprint, dapat dijadikan sebagai pupuk yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Program Create Share Value (CSV) yang akan dilakukan ditujukan kepada lembaga dan penyandang disabilitas di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surabaya yang merupakan salah satu bentuk nyata dari poin Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu :

a. Pendidikan Berkualitas yakni dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada penyandang disabilitas, kita membuka peluang pendidikan dan pengembangan diri bagi mereka.

b. Pekerjaan layak dan Pertumbuhan ekonomi yakni mendorong keterlibatan penyandang disabilitas dalam produksi dan pemasaran produk tidak hanya menciptakan peluang kerja baru bagi mereka tetapi juga menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

c. Mengurangi Ketidaksetaraan yakni dengan memberikan kesempatan yang sama kepada penyandang disabilitas untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi dan pemasaran produk, kita dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan yang mereka hadapi.

d. Kemitraan untuk Tujuan yakni melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi
non-pemerintah, kita dapat menciptakan kemitraan yang kuat untuk mendukung penyandang disabilitas dalam memasuki pasar kerja dan pemasaran produk

Selain itu dalam kegiatan “Optimizing Product Marketing for A Sustainable Environment” juga turut menghadirkan Teater Boneka dari Psikologi UNAIR yang menampilkan
pertunjukan boneka tangan dengan cerita yang dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa-siswi YPAC Surabaya. 

Tak lupa, Teater Boneka juga mengajak para siswa-siswi YPAC Surabaya untuk bercengkrama dan memberikan suasana yang menyenangkan.

Untuk meningkatkan motivasi para siswa-siswi YPAC Surabaya di bidang pendidikan, mahasiswa MM UNAIR (E2M1) juga mengundang Arvan Setiawan,SP sebagai Awardee LPDP UNAIR Program Studi Magister Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Arvan adalah awardee LPDP yang memiliki keterbatasan dalam berjalan, sehingga dalam menunjang kegiatannya sehari-hari Arvan harus dibantu dengan kursi roda. Berdasarkan cerita Arvan, ia mengetahui terkait sakit autoimun yang dialaminya pada semester 7. 

Namun, dengan semangat dalam menempuh pendidikan Arvan dapat menyelesaikan pendidikan Sarjana dengan baik. Bahkan dapat melanjutkan studi magister dengan beasiswa secara penuh dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Diharapkan kisah Arvan dapat meningkatkan motivasi siswa-siswi YPAC Surabaya untuk tidak berhenti bermimpi untuk menempuh cita-cita khususnya di bidang pendidikan.

Agar produk ecoprint lebih dikenal masyarakat, MM UNAIR bekerjasama dengan YPAC Surabaya untuk membuat film pendek (8 menit 45 detik) yang selanjutnya dapat dinikmati melalui berbagai platform. Film pendek yang disajikan menggambarkan tentang sejarah YPAC Surabaya. Bagaimana bapak ibu guru menemukan ecoprint sebagai media pembelajaran untuk para siswa-siswi YPAC Surabaya. 

Dalam video ditampilkan Kepala SLB YPAC Surabaya, Isrumila dan M. Thariq yang menceritakan ecoprint menjadi produk yang menggambarkan semangat siswa-siswi yang menembus batas kemampuan mereka, yang mana kemampuan mereka banyak dinilai terbatas oleh masyarakat. Selain itu, mahasiswa MM UNAIR (E2M1) menyiapkan foto katalog yang menarik untuk dapat ditampilkan dalam platform-platform online populer, seperti Shopee, Tokopedia, Instagram, dan TikTok.

Diharapkan melalui platform tersebut dapat membuka saluran pemasaran baru bagi produk-produk ecoprint karya siswa-siswi disabilitas. Program “Optimizing Product
Marketing for A Sustainable Environment” tidak hanya memberikan kebermanfaatan secara ekonomi semata, tetapi juga memberikan kesempatan bagi siswa-siswi yang memiliki keterbatasan secara mental atau fisik untuk diakui dan bernilai dalam masyarakat.

“Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi pihak lain dalam pemberdayaan saudara-saudara difabel dan memperluas pandangan masyarakat tentang pemasaran produk yang inovatif, kreatif, dan inspiratif.” kata Ferry A. Mustofa, ketua kegiatan.

Dengan melihat semangat siswa-siswa YPAC yang tidak pernah berhenti untuk berkarya dan tidak pernah lelah untuk bermimpi. “Menyerah bukan pilihan, selama kita masih hidup, kita harus tetap berjalan," katanya.

Pewarta : ANTARA NTB
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024