Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa stan kuliner dari Kota Kediri yang menjual berbagai produk UMKM di gelaran WWF ke-10 di Bali, sangat diminati pembeli terutama turis.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri Edi Darmasto, Rabu mengemukakan dalam agenda WWF ke-10 ini, pihaknya berperan untuk memfasilitasi dan mempromosikan Produk UMKM asli dari Kota Kediri (Pusaka) melalui ajang ini.
"DPMPTSP membawa produk-produk asli Kota Kediri yakni ada 15 jenis produk UMKM dan produk ini sudah dipasarkan di swalayan nasional," katanya di Kediri.
Ia mengatakan Pemkot Kediri menghadirkan stan-stan di ajang WWF ke-10 sebagai bentuk dukungan bahwa Kota Kediri berkomitmen untuk selalu menjaga sumber air bersih dan melestarikan biota air di Kota Kediri. Sedangkan dalam sisi branding, pemkot ingin memperkenalkan produk-produk unggulan Kota Kediri yang nantinya bisa menambah peluang ekspor.
"Perlu diketahui 'Pusaka' merupakan upaya branding Pemkot Kediri melalui fasilitasi produk UMKM untuk bermitra dengan swalayan di seluruh Kota Kediri," kata dia.
Dalam event yang akan digelar selama delapan hari tersebut, Edi mengatakan bahwa animo pengunjung di stan kuliner yang dihadirkan Pemkot Kediri cukup tinggi. Hampir 90 persen pengunjung yang menyerbu stan kuliner Kota Kediri berasal dari turis mancanegara seperti Brazil, Australia, Jepang, Canada, dan Timur Tengah.
"Alhamdulillah animonya cukup baik. Tadi kami dapat pembeli dari para pengunjung asing atau turis mancanegara kurang lebih ada 50 produk yang telah laku. Bahkan terakhir dari Canada minta contact person ingin repeat order untuk dikirimkan ke Canada dengan produk sambal pecel," kata dia.
Edi berharap agar stan Pusaka Kota Kediri diminati masyarakat Indonesia hingga mancanegara, sehingga pelaku usaha Kota Kediri semakin laris dan makmur.
"Harapan kami di event internasional ini seluruh produk dapat terjual serta dapat terpasarkan ke pembeli-pembeli di luar negeri," kata dia.
Pemkot Kediri membuka tiga stan di event WWF Ke-10 di Bali yakni stan kuliner, stan fashion, dan stan handycraft. Salah satu wisatawan mancanegara yang turut menyerbu stan kuliner Kota Kediri, Sheri (23) mengatakan bahwa sudah satu bulan pelesiran di Bali.
Baca juga: BRIN perluas kemitraan riset dan inovasi di WWF 2024
Baca juga: Cegah gangguan WWF, Polisi tingkatkan pengamanan di Pelabuhan Bangsal Lombok
"Saya berkunjung ke stan Fair 10th World Water Forum di Kuta, Bali dan mampir ke stan kuliner Kota Kediri untuk membeli makaroni dan sambal pecel," kata wisatawan dari Canada tersebut.
Ia mengaku suka dan cocok dengan rasa sambal kacang. Bahkan, ketika sampai di negara asalnya nanti, ia berencana melakukan pemesanan ulang sambal kacang dan memintanya untuk mengirimkan ke alamatnya di Canada.
"Saya suka sambal kacang Indonesia dan kebetulan saat ini persediaan sambal saya habis," kata dia.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri Edi Darmasto, Rabu mengemukakan dalam agenda WWF ke-10 ini, pihaknya berperan untuk memfasilitasi dan mempromosikan Produk UMKM asli dari Kota Kediri (Pusaka) melalui ajang ini.
"DPMPTSP membawa produk-produk asli Kota Kediri yakni ada 15 jenis produk UMKM dan produk ini sudah dipasarkan di swalayan nasional," katanya di Kediri.
Ia mengatakan Pemkot Kediri menghadirkan stan-stan di ajang WWF ke-10 sebagai bentuk dukungan bahwa Kota Kediri berkomitmen untuk selalu menjaga sumber air bersih dan melestarikan biota air di Kota Kediri. Sedangkan dalam sisi branding, pemkot ingin memperkenalkan produk-produk unggulan Kota Kediri yang nantinya bisa menambah peluang ekspor.
"Perlu diketahui 'Pusaka' merupakan upaya branding Pemkot Kediri melalui fasilitasi produk UMKM untuk bermitra dengan swalayan di seluruh Kota Kediri," kata dia.
Dalam event yang akan digelar selama delapan hari tersebut, Edi mengatakan bahwa animo pengunjung di stan kuliner yang dihadirkan Pemkot Kediri cukup tinggi. Hampir 90 persen pengunjung yang menyerbu stan kuliner Kota Kediri berasal dari turis mancanegara seperti Brazil, Australia, Jepang, Canada, dan Timur Tengah.
"Alhamdulillah animonya cukup baik. Tadi kami dapat pembeli dari para pengunjung asing atau turis mancanegara kurang lebih ada 50 produk yang telah laku. Bahkan terakhir dari Canada minta contact person ingin repeat order untuk dikirimkan ke Canada dengan produk sambal pecel," kata dia.
Edi berharap agar stan Pusaka Kota Kediri diminati masyarakat Indonesia hingga mancanegara, sehingga pelaku usaha Kota Kediri semakin laris dan makmur.
"Harapan kami di event internasional ini seluruh produk dapat terjual serta dapat terpasarkan ke pembeli-pembeli di luar negeri," kata dia.
Pemkot Kediri membuka tiga stan di event WWF Ke-10 di Bali yakni stan kuliner, stan fashion, dan stan handycraft. Salah satu wisatawan mancanegara yang turut menyerbu stan kuliner Kota Kediri, Sheri (23) mengatakan bahwa sudah satu bulan pelesiran di Bali.
Baca juga: BRIN perluas kemitraan riset dan inovasi di WWF 2024
Baca juga: Cegah gangguan WWF, Polisi tingkatkan pengamanan di Pelabuhan Bangsal Lombok
"Saya berkunjung ke stan Fair 10th World Water Forum di Kuta, Bali dan mampir ke stan kuliner Kota Kediri untuk membeli makaroni dan sambal pecel," kata wisatawan dari Canada tersebut.
Ia mengaku suka dan cocok dengan rasa sambal kacang. Bahkan, ketika sampai di negara asalnya nanti, ia berencana melakukan pemesanan ulang sambal kacang dan memintanya untuk mengirimkan ke alamatnya di Canada.
"Saya suka sambal kacang Indonesia dan kebetulan saat ini persediaan sambal saya habis," kata dia.