Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen mengutamakan keselamatan pelayaran sebagai prioritas utama, dengan memastikan bahwa semua operasi maritim berlangsung dengan standar keamanan yang tertinggi.

"Untuk meningkatkan keselamatan dalam bertransportasi, khususnya transportasi laut diperlukan komitmen dan kolaborasi kuat antar pemangku kepentingan di dunia pelayaran," ujar Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Ditjen Hubla Kemenhub Jon Kenedi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Dalam menekan angka kecelakaan pada transportasi laut, Jon mengatakan pihaknya telah menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bersama para akademisi, praktisi dan juga pemangku kepentingan industri pelayaran yang dilaksanakan di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Jon mengungkapkan FGD tersebut merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 6 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 28 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar dan Persetujuan Kegiatan Kapal di Pelabuhan.

“FGD ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan transportasi laut agar dapat tercapai, sehingga masyarakat luas dapat ikut aktif membudayakan transportasi laut yang selamat, aman, nyaman, dan sehat. Sebab kesadaran untuk membudayakan keselamatan bertransportasi, khususnya transportasi laut bertujuan untuk keselamatan bersama," ucap Jon.

Jon mengatakan keselamatan menjadi muara utama dalam penyelenggaraan transportasi, yang dalam perwujudnnya dipengaruhi oleh banyak faktor seperti alam, sarana, prasarana, dan sumber daya manusia (SDM).

“Peningkatan keselamatan transportasi laut di Indonesia turut berperan dalam mewujudkan transportasi Indonesia semakin maju,” ucap Jon.

Untuk itu, Jon mengajak para pemangku kepentingan di sektor transportasi laut agar mengoptimalkan seluruh sumber daya, meningkatkan aksi-aksi keselamatan, dan mendorong lingkungannya untuk meningkatkan keselamatan transportasi.

Lebih lanjut, Jon menyatakan bahwa kolaborasi masyarakat untuk menciptakan keselamatan bersama sangatlah penting untuk bergotong royong serta saling bahu membahu mengutamakan keselamatan dalam bertransportasi. Hal tersebut sangat berpengaruh untuk menciptakan budaya keselamatan dalam bertransportasi, khususnya transportasi laut.

Kegiatan yang berlangsung pada 28-30 Mei 2024 di Balikpapan tersebut dihadiri oleh peserta dari lingkup Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta asosiasi, sejumlah BUMN, dan perusahaan pelayaran yang berjumlah 36 orang.

Baca juga: Indonesia harap ANF keselamatan pelayaran Selat Malaka-Singapura
Baca juga: Menhub gandeng lembaga internasional mitigasi risiko turbulensi

Selain itu, acara juga diisi oleh narasumber yang berasal dari Kantor KSOP Labuan Bajo, Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Biro Klasifikasi Indonesia, DPC Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia (Indonesian National Shipowners' Association/INSA) Balikpapan dan Insurance Corespondence.

Jon Kenedi juga mengajak kepada seluruh pihak yang hadir untuk memanfaatkan forum tersebut sebagai tempat untuk berdiskusi masalah keselamatan pelayaran.

“Serta dapat menyosialisasikan kepada pengguna transportasi laut agar kesadaran bertransportasi yang mengutamakan keselamatan dapat terwujud,” imbuh Jon.
 

 


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024