Kupang (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa sampai dengan akhir April 2024 rasio desa berlistrik (RDB) di Pulau Sumba telah mencapai 88,7 persen dibandingkan tahun 2023 87,2 persen.
General Manager PLN UIW NTT I Gede Agung Sindu Putra kepada wartawan di Kupang, Kamis, mengatakan bahwa kenaikan persentase RDB itu disumbang oleh beberapa desa yang jaringan listrik telah masuk dan menyala.
"Ada dua desa di Kabupaten Sumba Timur dan dua desa di Kabupaten Sumba Tengah," ujar dia.
Dua desa di Sumba Timur yakni Desa Banggawatu, Kecamatan Tabundung, Desa Matawai Katingga, Kecamatan Kahaungu Eti. Sementara desa di Sumba Tengah yakni Desa Holur Kambata dan Desa Umbu Kawolu, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, serta 3 Dusun di Tana Modu, Hamili Ate, dan Padira Tana yang berhasil dinyalakan beberapa waktu yang lalu.
Kenaikan RDB itu, ujar dia, dipengaruhi juga dengan adanya penambahan kurang lebih 30 kms JTM dan 40 kms JTR dari hasil pembangunan jaringan listrik desa yang mendongkrak nilai RDB di Pulau Sumba.
"Tren positif ini melanjutkan capaian pada tahun 2023 yang dapat menyalakan total 65 lokasi yang terdiri dari 34 desa dan 31 dusun di seluruh Pulau Sumba," ujar dia.
Dia menjelaskan bahwa pembangunan yang dilakukan memiliki tantangan-tantangan tersendiri, seperti medan yang terjal menjadi tantangan yang sering ditemukan dalam pembangunan jaringan listrik desa ini.
Proses mobilisasi material perlu upaya lebih agar sampai tepat waktu. Akan tetapi, semua tantangan tersebut dapat dihadapi dengan adanya dukungan dari seluruh pihak yang terkait. Dia menambahkan bahwa dalam pembangunan jaringan listrik pemerintah Daerah, TNI/Polri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Masyarakat setempat bersama PLN, senantiasa berkolaborasi untuk menyukseskan program listrik desa ini.
Baca juga: PLN Bima sosialisasikan layanan EVDS, dorong mobilitas ramah lingkungan
Baca juga: PLN kembali raih kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah pada 2023
"Kami dari PLN berkomitmen menyelesaikan tugas negara untuk listrik dapat masuk ke seluruh desa/dusun yang ada di Indonesia khususnya di NTT ini. Kolaborasi bersama ini sangat memberikan semangat kami untuk menerangi seluruh pelosok negeri," tambah dia.
Manajer PLN UP2K Sumba A Iman Krismanto menyampaikan bahwa lokasi desa/dusun yang belum berlistrik PLN sekarang ini adalah lokasi yang berada di ujung-ujung yang tingkat kesulitannya lebih besar daripada lokasi-lokasi sebelumnya.
"PLN UP2K Sumba terus berkomitmen untuk meningkatkan RDB di Pulau Sumba secara bertahap, dengan segala tantangan yang ada. Harapannya seluruh Desa yang ada di Pulau Sumba ini dapat segera dapat menikmati listrik demi kehidupan yang lebih baik," ungkap Iman.
General Manager PLN UIW NTT I Gede Agung Sindu Putra kepada wartawan di Kupang, Kamis, mengatakan bahwa kenaikan persentase RDB itu disumbang oleh beberapa desa yang jaringan listrik telah masuk dan menyala.
"Ada dua desa di Kabupaten Sumba Timur dan dua desa di Kabupaten Sumba Tengah," ujar dia.
Dua desa di Sumba Timur yakni Desa Banggawatu, Kecamatan Tabundung, Desa Matawai Katingga, Kecamatan Kahaungu Eti. Sementara desa di Sumba Tengah yakni Desa Holur Kambata dan Desa Umbu Kawolu, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, serta 3 Dusun di Tana Modu, Hamili Ate, dan Padira Tana yang berhasil dinyalakan beberapa waktu yang lalu.
Kenaikan RDB itu, ujar dia, dipengaruhi juga dengan adanya penambahan kurang lebih 30 kms JTM dan 40 kms JTR dari hasil pembangunan jaringan listrik desa yang mendongkrak nilai RDB di Pulau Sumba.
"Tren positif ini melanjutkan capaian pada tahun 2023 yang dapat menyalakan total 65 lokasi yang terdiri dari 34 desa dan 31 dusun di seluruh Pulau Sumba," ujar dia.
Dia menjelaskan bahwa pembangunan yang dilakukan memiliki tantangan-tantangan tersendiri, seperti medan yang terjal menjadi tantangan yang sering ditemukan dalam pembangunan jaringan listrik desa ini.
Proses mobilisasi material perlu upaya lebih agar sampai tepat waktu. Akan tetapi, semua tantangan tersebut dapat dihadapi dengan adanya dukungan dari seluruh pihak yang terkait. Dia menambahkan bahwa dalam pembangunan jaringan listrik pemerintah Daerah, TNI/Polri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Masyarakat setempat bersama PLN, senantiasa berkolaborasi untuk menyukseskan program listrik desa ini.
Baca juga: PLN Bima sosialisasikan layanan EVDS, dorong mobilitas ramah lingkungan
Baca juga: PLN kembali raih kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah pada 2023
"Kami dari PLN berkomitmen menyelesaikan tugas negara untuk listrik dapat masuk ke seluruh desa/dusun yang ada di Indonesia khususnya di NTT ini. Kolaborasi bersama ini sangat memberikan semangat kami untuk menerangi seluruh pelosok negeri," tambah dia.
Manajer PLN UP2K Sumba A Iman Krismanto menyampaikan bahwa lokasi desa/dusun yang belum berlistrik PLN sekarang ini adalah lokasi yang berada di ujung-ujung yang tingkat kesulitannya lebih besar daripada lokasi-lokasi sebelumnya.
"PLN UP2K Sumba terus berkomitmen untuk meningkatkan RDB di Pulau Sumba secara bertahap, dengan segala tantangan yang ada. Harapannya seluruh Desa yang ada di Pulau Sumba ini dapat segera dapat menikmati listrik demi kehidupan yang lebih baik," ungkap Iman.