Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menelusuri dugaan keterlibatan aparatur sipil negara (ASN) dalam kegiatan deklarasi salah satu pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Zulkieflimansyah dan Suhaili FT (Bang Zul-Abah Uhel) yang digelar, pada Sabtu (8/6).
"Ya, kami akan telusuri siapa ASN itu," kata Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi usai rapat paripurna DPRD NTB, di Mataram, Senin.
Ia mengatakan pihaknya belum menerima laporan terkait oknum ASN yang diduga hadir dalam kegiatan kampanye tersebut. Namun, dirinya berjanji segera mengidentifikasi hal tersebut.
"Siapa orangnya, nanti kita minta nama-namanya dulu," ujarnya.
Baca juga: Duet Zul-Suhaeli deklarasi maju Pilkada NTB 2024
Baca juga: Zulkieflimansyah singgung nama Rohmi saat deklarasi maju Pilkada NTB
Menurut Gita, pihaknya belum bisa cepat-cepat menjatuhkan sanksi bagi ASN yang diduga ikut menghadiri deklarasi tersebut, tanpa mengetahui identitas ataupun bukti keterlibatan saat hadir dalam deklarasi tersebut, meskipun saat ini belum masuk dalam tahapan kampanye pasangan calon kepala daerah.
"Bagaimana kita mau sanksi belum ada data, bukti pendukung dan lain sebagainya, belum kita dapatkan. Kalau ada segera berikan kepada kami, tapi kita lihat urgensi-nya seperti apa juga," ujarnya..
Namun demikian, menurut Miq Gite sapaan akrabnya, ada lembaga seperti Bawaslu yang menindaklanjuti jika ada dugaan keterlibatan ASN dalam berpolitik praktis.
"Kalau ada temuan Bawaslu kita dorong saja, berarti Bawaslu sudah bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya," katanya.
Baca juga: Rekomendasi bakal calon Pilkada NTB dari Gerindra tunggu pusat
Sebelumnya, mantan Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan mantan Bupati Lombok Tengah Suhaili FT secara resmi mendeklarasikan berpasangan untuk maju pada pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang akan digelar 27 November 2024.
Deklarasi pasangan dengan sebutan Bang Zul-Abah Uhel ini dihadiri para relawan dan simpatisan yang digelar di Kota Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (8/6) petang. Kegiatan kampanye tersebut diduga turut dihadiri sejumlah oknum ASN di lingkungan pemerintah provinsi setempat.
Deklarasi pasangan ini merupakan deklarasi yang kedua setelah pasangan mantan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah dan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Musyafirin.
Baca juga: DPRD sarankan Pj Gubernur NTB mundur lebih awal jika ikut Pilkada 2024
"Ya, kami akan telusuri siapa ASN itu," kata Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi usai rapat paripurna DPRD NTB, di Mataram, Senin.
Ia mengatakan pihaknya belum menerima laporan terkait oknum ASN yang diduga hadir dalam kegiatan kampanye tersebut. Namun, dirinya berjanji segera mengidentifikasi hal tersebut.
"Siapa orangnya, nanti kita minta nama-namanya dulu," ujarnya.
Baca juga: Duet Zul-Suhaeli deklarasi maju Pilkada NTB 2024
Baca juga: Zulkieflimansyah singgung nama Rohmi saat deklarasi maju Pilkada NTB
Menurut Gita, pihaknya belum bisa cepat-cepat menjatuhkan sanksi bagi ASN yang diduga ikut menghadiri deklarasi tersebut, tanpa mengetahui identitas ataupun bukti keterlibatan saat hadir dalam deklarasi tersebut, meskipun saat ini belum masuk dalam tahapan kampanye pasangan calon kepala daerah.
"Bagaimana kita mau sanksi belum ada data, bukti pendukung dan lain sebagainya, belum kita dapatkan. Kalau ada segera berikan kepada kami, tapi kita lihat urgensi-nya seperti apa juga," ujarnya..
Namun demikian, menurut Miq Gite sapaan akrabnya, ada lembaga seperti Bawaslu yang menindaklanjuti jika ada dugaan keterlibatan ASN dalam berpolitik praktis.
"Kalau ada temuan Bawaslu kita dorong saja, berarti Bawaslu sudah bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya," katanya.
Baca juga: Rekomendasi bakal calon Pilkada NTB dari Gerindra tunggu pusat
Sebelumnya, mantan Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan mantan Bupati Lombok Tengah Suhaili FT secara resmi mendeklarasikan berpasangan untuk maju pada pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang akan digelar 27 November 2024.
Deklarasi pasangan dengan sebutan Bang Zul-Abah Uhel ini dihadiri para relawan dan simpatisan yang digelar di Kota Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (8/6) petang. Kegiatan kampanye tersebut diduga turut dihadiri sejumlah oknum ASN di lingkungan pemerintah provinsi setempat.
Deklarasi pasangan ini merupakan deklarasi yang kedua setelah pasangan mantan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah dan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Musyafirin.
Baca juga: DPRD sarankan Pj Gubernur NTB mundur lebih awal jika ikut Pilkada 2024