Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengoordinasikan kepulangan 12 pekerja migran Indonesia (PMI) yang ditampung sementara di Rumah Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) Kota Bekasi setelah dipulangkan dari Malaysia ke Indonesia.
"Kami melakukan koordinasi terkait proses pemulangan 12 PMI, yaitu empat ibu dan delapan anak dari berbagai daerah di Indonesia," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Pemulangan ini bentuk nyata upaya pemerintah memberikan perlindungan dan perhatian secara optimal kepada para PMI.
"Pemulangan ini bukan hanya sekadar mengembalikan mereka ke daerahnya masing-masing, tetapi juga merupakan langkah awal dalam proses pemulihan dan pemberdayaan agar mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermartabat di kampung halaman," kata dia.
Dalam penanganan kasus ini, pihaknya turut serta menjemput para PMI di debarkasi Bandar Udara Soekarno-Hatta Tangerang serta memberikan kebutuhan spesifik berupa dignity kit dan pakaian. Hal ini wujud implementasi tambahan fungsi KemenPPPA yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2020 tentang KemenPPPA, yaitu penyediaan layanan rujukan akhir bagi perempuan dan anak yang memerlukan koordinasi tingkat nasional, lintas provinsi, dan internasional.
Baca juga: BP2MI dukung upaya "link and match"
Baca juga: Polda NTB perjuangkan hak restitusi para korban pekerja migran ilegal
Menteri Bintang Puspayoga memberikan semangat dan mendukung keempat perempuan PMI untuk kembali memberdayakan diri mereka melalui keahlian yang dimiliki. Pihaknya juga mendorong anak-anak para PMI untuk melanjutkan pendidikan mereka.
"Pemerintah dan masyarakat selalu mendukung dan membantu proses pemulihan serta pemberdayaan ibu dan anak PMI yang dalam kondisi rentan," katanya.
"Kami melakukan koordinasi terkait proses pemulangan 12 PMI, yaitu empat ibu dan delapan anak dari berbagai daerah di Indonesia," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Pemulangan ini bentuk nyata upaya pemerintah memberikan perlindungan dan perhatian secara optimal kepada para PMI.
"Pemulangan ini bukan hanya sekadar mengembalikan mereka ke daerahnya masing-masing, tetapi juga merupakan langkah awal dalam proses pemulihan dan pemberdayaan agar mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermartabat di kampung halaman," kata dia.
Dalam penanganan kasus ini, pihaknya turut serta menjemput para PMI di debarkasi Bandar Udara Soekarno-Hatta Tangerang serta memberikan kebutuhan spesifik berupa dignity kit dan pakaian. Hal ini wujud implementasi tambahan fungsi KemenPPPA yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2020 tentang KemenPPPA, yaitu penyediaan layanan rujukan akhir bagi perempuan dan anak yang memerlukan koordinasi tingkat nasional, lintas provinsi, dan internasional.
Baca juga: BP2MI dukung upaya "link and match"
Baca juga: Polda NTB perjuangkan hak restitusi para korban pekerja migran ilegal
Menteri Bintang Puspayoga memberikan semangat dan mendukung keempat perempuan PMI untuk kembali memberdayakan diri mereka melalui keahlian yang dimiliki. Pihaknya juga mendorong anak-anak para PMI untuk melanjutkan pendidikan mereka.
"Pemerintah dan masyarakat selalu mendukung dan membantu proses pemulihan serta pemberdayaan ibu dan anak PMI yang dalam kondisi rentan," katanya.