Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut bahwa peringatan Hari Air Terjun Internasional hendaknya menjadi momentum semua pihak untuk menjaga kelestarian air terjun.
"Menjaga air terjun sama dengan menjaga keberlanjutan manfaat ekosistem, ekonomi, dan sosial sekitarnya," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dyah Murtiningsih saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah air terjun yang banyak di dunia. Air terjun adalah bentukan formasi geologi alami yang menjadi bagian dari kesatuan lanskap daerah aliran sungai (DAS).
Dyah Murtiningsih mengatakan bahwa menilik dari aspek potensi kemanfaatan dan pemanfaatannya, air terjun perlu terus didorong untuk memberikan efek keberlanjutan, seperti sumber energi listrik alternatif, wisata alam, irigasi, dan ekonomi masyarakat.
Baca juga: New whale sharks found in Central Papua's Cendrawasih Bay
Baca juga: KLHK lanjutkan sosialisasi FOLU Net Sink 2030
"Sehingga menjaga kelestarian air terjun, baik secara kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pengelolaan DAS secara holistik," kata dia.
Hari Air Terjun Internasional diperingati setiap tanggal 16 Juni, bertepatan dengan puncak musim panas saat air terjun mengalir dengan deras. Melalui peringatan ini, diharapkan semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya keberadaan air terjun dan terlibat aktif dalam upaya konservasi untuk memastikan keindahan dan manfaat air terjun dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
"Menjaga air terjun sama dengan menjaga keberlanjutan manfaat ekosistem, ekonomi, dan sosial sekitarnya," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dyah Murtiningsih saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah air terjun yang banyak di dunia. Air terjun adalah bentukan formasi geologi alami yang menjadi bagian dari kesatuan lanskap daerah aliran sungai (DAS).
Dyah Murtiningsih mengatakan bahwa menilik dari aspek potensi kemanfaatan dan pemanfaatannya, air terjun perlu terus didorong untuk memberikan efek keberlanjutan, seperti sumber energi listrik alternatif, wisata alam, irigasi, dan ekonomi masyarakat.
Baca juga: New whale sharks found in Central Papua's Cendrawasih Bay
Baca juga: KLHK lanjutkan sosialisasi FOLU Net Sink 2030
"Sehingga menjaga kelestarian air terjun, baik secara kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pengelolaan DAS secara holistik," kata dia.
Hari Air Terjun Internasional diperingati setiap tanggal 16 Juni, bertepatan dengan puncak musim panas saat air terjun mengalir dengan deras. Melalui peringatan ini, diharapkan semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya keberadaan air terjun dan terlibat aktif dalam upaya konservasi untuk memastikan keindahan dan manfaat air terjun dapat dinikmati oleh generasi mendatang.