Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalihkan sejumlah mesin olah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya (lama) ke sejumlah tempat penampungan sementara (TPS) sampah pada beberapa titik.
"Kalau TPST modern Sandubaya -baru- beroperasi secara penuh, makan TPST lama kita hentikan, dan peralatan dialihkan ke sejumlah TPS," kata Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Selasa.
Berbagai peralatan di TPST Sandubaya lama antara lain loader, dan masing-masing enam unit untuk mesin pemilah sampah dan pembuat bubur atau pakan maggot.
Sebanyak enam unit mesin tersebut direncanakan didistribusikan ke TPS Bintaro, Lawata, dan TPS 45 masing-masing dua unit. Dengan harapan, setiap TPS proses pemilahan sampah bisa dilakukan.
"Jadi sampah yang dibawa ke tempat pembuangan akhir -TPA-, bisa terus berkurang karena yang tersisa hanya residu yang sudah tidak bisa dimanfaatkan," katanya.
Hanya, katanya, proses uji coba di TPST modern Sandubaya saat ini masih terus dilakukan evaluasi sehingga TPST lama belum bisa ditutup secara permanen.
Kegiatan uji coba di targetkan selama dua bulan, dan dari 46 ton sampah di TPST lama kini sudah masuk ke TPST modern sebanyak 20 ton.
"Sisanya masih kita alihkan ke TPST lama karena kita terkendala SDM yang belum terbiasa," katanya.
Namun demikian, pihaknya optimistis target uji coba dua bulan itu bisa tercapai, dan TPST lama akan ditutup kemudian peralatan olah sampah dialihkan ke sejumlah TPS tersebut.
Baca juga: Denpasar uji emisi kendaraan upaya menjaga kualitas udara
Baca juga: DLHK lakukan sosialisasi ke masyarakat Humbahas Sumut
Kemudian untuk TPST Sandubaya lama, lanjut Vidi, ke depan akan dimanfaatkan sebagai TPS cadangan untuk menampung sampah ketika mesin di TPST modern terjadi macet atau hal-hal yang tidak diinginkan.
"TPST lama juga kita gunakan untuk penanganan sampah yang sifatnya insidental untuk penanganan sampah saat hari raya besar keagamaan. Seperti saat Lebaran, Nyepi, atau hari raya besar lainnya," katanya.
"Kalau TPST modern Sandubaya -baru- beroperasi secara penuh, makan TPST lama kita hentikan, dan peralatan dialihkan ke sejumlah TPS," kata Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Selasa.
Berbagai peralatan di TPST Sandubaya lama antara lain loader, dan masing-masing enam unit untuk mesin pemilah sampah dan pembuat bubur atau pakan maggot.
Sebanyak enam unit mesin tersebut direncanakan didistribusikan ke TPS Bintaro, Lawata, dan TPS 45 masing-masing dua unit. Dengan harapan, setiap TPS proses pemilahan sampah bisa dilakukan.
"Jadi sampah yang dibawa ke tempat pembuangan akhir -TPA-, bisa terus berkurang karena yang tersisa hanya residu yang sudah tidak bisa dimanfaatkan," katanya.
Hanya, katanya, proses uji coba di TPST modern Sandubaya saat ini masih terus dilakukan evaluasi sehingga TPST lama belum bisa ditutup secara permanen.
Kegiatan uji coba di targetkan selama dua bulan, dan dari 46 ton sampah di TPST lama kini sudah masuk ke TPST modern sebanyak 20 ton.
"Sisanya masih kita alihkan ke TPST lama karena kita terkendala SDM yang belum terbiasa," katanya.
Namun demikian, pihaknya optimistis target uji coba dua bulan itu bisa tercapai, dan TPST lama akan ditutup kemudian peralatan olah sampah dialihkan ke sejumlah TPS tersebut.
Baca juga: Denpasar uji emisi kendaraan upaya menjaga kualitas udara
Baca juga: DLHK lakukan sosialisasi ke masyarakat Humbahas Sumut
Kemudian untuk TPST Sandubaya lama, lanjut Vidi, ke depan akan dimanfaatkan sebagai TPS cadangan untuk menampung sampah ketika mesin di TPST modern terjadi macet atau hal-hal yang tidak diinginkan.
"TPST lama juga kita gunakan untuk penanganan sampah yang sifatnya insidental untuk penanganan sampah saat hari raya besar keagamaan. Seperti saat Lebaran, Nyepi, atau hari raya besar lainnya," katanya.