Pamekasan (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan makanan kepada warga lanjut usia di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membantu mengurangi beban hidup warga kurang mampu di wilayah itu.
"Ada sebanyak 903 orang yang menjadi sasaran program bantuan dari Kemensos tahun ini," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan Herman Hidayat Santoso, di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu.
Menurut dia, bantuan makanan kepala lansia yang disebut dengan program "Permakanan Lansia" itu diberikan kepada warga lanjut usia yang tinggal seorang diri.
"Bantuan untuk dua kali makan, yakni pagi dan sore dengan sistem pengiriman satu kali oleh relawan pekerja sosial," katanya.
Menurut Herman, program "Permakanan Lansia" dari Kemensos tersebut merupakan salah satu program pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempererat tali persaudaraan dan gotong-gotong, serta menggugah untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama.
Program lainnya yang juga dicanangkan di Kabupaten Pamekasan adalah "Simpati Lansia".
Simpati Lansia merupakan program memberikan makan dua kali sehari kepada para lanjut usia, dengan kategori yang berangkutan berumur di atas 60 tahun, hidup sebatang kara atau hidup bersama orang tidak produktif, dan masuk kriteria masyarakat prasejahtera.
"Jumlah warga Pamekasan yang menjadi sasaran program ini sebanyak 412 orang," kata Herman.
Bedanya, kata dia, program "Simpati Lansia" bersumber dari dana Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Pamekasan, sedangkan "Permakanan Lansia" dari pemerintah pusat melalui Kemensos.
Herman menjelaskan bantuan makanan bagi warga lansia di Kabupaten Pamekasan pertama kali diluncurkan pada 15 Juni 2021 oleh Bupati Baddrut Tamam kala itu.
Ia menuturkan, saat pertama dijalankan, ada 758 warga lansia di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan yang diusulkan oleh lurah dan kepala desa menjadi penerima bantuan makanan dari pemerintah daerah.
Namun, karena anggaran yang tersedia di APBD Pemkab Pamekasan terbatas, maka yang ditetapkan sebagai penerima bantuan hanya 412 orang.
"Berkat adanya program serupa dari Kemensos, maka lansia yang sebelumnya tidak masuk, kini sudah tercakup sebagai penerima bantuan," katanya.
Dinsos bersama pendamping dan relawan pekerja sosial di Kabupaten Pamekasan, lanjut dia, kini terus melakukan evaluasi agar program tersebut terealisasi sesuai harapan.
Baca juga: Atasi stunting, Baznas salurkan bantuan makanan tambahan Sumbawa Barat
Baca juga: Klub Bali United salurkan bantuan makanan tekan stunting
"Karena beberapa waktu lalu ada keluhan dari masyarakat bahwa makanan yang diserahkan kurang baik, misalnya cepat basi. Keluhan-keluhan yang seperti itu, kami perhatikan," katanya.
Herman yakin semua elemen yang terlibat dalam program kemanusiaan tersebut memiliki niat baik untuk membantu, sehingga jika ada kekurangan dalam pelaksanaan di lapangan itu bukan unsur kesengajaan.
"Kami juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah menyampaikan keluhan kepada kami, sehingga bisa menjadi modal awal bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi," katanya.
Program "Simpati Lansia" ini melibatkan sebanyak 23 orang juru masak dan 25 orang kurir, sedangkan "Permakanan Lansia" melibatkan para pekerja sosial yang menjadi pendamping dalam Program Keluarga Harapan (PKH).
"Ada sebanyak 903 orang yang menjadi sasaran program bantuan dari Kemensos tahun ini," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan Herman Hidayat Santoso, di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu.
Menurut dia, bantuan makanan kepala lansia yang disebut dengan program "Permakanan Lansia" itu diberikan kepada warga lanjut usia yang tinggal seorang diri.
"Bantuan untuk dua kali makan, yakni pagi dan sore dengan sistem pengiriman satu kali oleh relawan pekerja sosial," katanya.
Menurut Herman, program "Permakanan Lansia" dari Kemensos tersebut merupakan salah satu program pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempererat tali persaudaraan dan gotong-gotong, serta menggugah untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama.
Program lainnya yang juga dicanangkan di Kabupaten Pamekasan adalah "Simpati Lansia".
Simpati Lansia merupakan program memberikan makan dua kali sehari kepada para lanjut usia, dengan kategori yang berangkutan berumur di atas 60 tahun, hidup sebatang kara atau hidup bersama orang tidak produktif, dan masuk kriteria masyarakat prasejahtera.
"Jumlah warga Pamekasan yang menjadi sasaran program ini sebanyak 412 orang," kata Herman.
Bedanya, kata dia, program "Simpati Lansia" bersumber dari dana Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Pamekasan, sedangkan "Permakanan Lansia" dari pemerintah pusat melalui Kemensos.
Herman menjelaskan bantuan makanan bagi warga lansia di Kabupaten Pamekasan pertama kali diluncurkan pada 15 Juni 2021 oleh Bupati Baddrut Tamam kala itu.
Ia menuturkan, saat pertama dijalankan, ada 758 warga lansia di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan yang diusulkan oleh lurah dan kepala desa menjadi penerima bantuan makanan dari pemerintah daerah.
Namun, karena anggaran yang tersedia di APBD Pemkab Pamekasan terbatas, maka yang ditetapkan sebagai penerima bantuan hanya 412 orang.
"Berkat adanya program serupa dari Kemensos, maka lansia yang sebelumnya tidak masuk, kini sudah tercakup sebagai penerima bantuan," katanya.
Dinsos bersama pendamping dan relawan pekerja sosial di Kabupaten Pamekasan, lanjut dia, kini terus melakukan evaluasi agar program tersebut terealisasi sesuai harapan.
Baca juga: Atasi stunting, Baznas salurkan bantuan makanan tambahan Sumbawa Barat
Baca juga: Klub Bali United salurkan bantuan makanan tekan stunting
"Karena beberapa waktu lalu ada keluhan dari masyarakat bahwa makanan yang diserahkan kurang baik, misalnya cepat basi. Keluhan-keluhan yang seperti itu, kami perhatikan," katanya.
Herman yakin semua elemen yang terlibat dalam program kemanusiaan tersebut memiliki niat baik untuk membantu, sehingga jika ada kekurangan dalam pelaksanaan di lapangan itu bukan unsur kesengajaan.
"Kami juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah menyampaikan keluhan kepada kami, sehingga bisa menjadi modal awal bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi," katanya.
Program "Simpati Lansia" ini melibatkan sebanyak 23 orang juru masak dan 25 orang kurir, sedangkan "Permakanan Lansia" melibatkan para pekerja sosial yang menjadi pendamping dalam Program Keluarga Harapan (PKH).