Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi memastikan pertanian di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) berjalan baik dalam menghasilkan pangan.
"Kunjungan Bapak (Jokowi) difokuskan pada program pompanisasi Kementan. Ini adalah salah satu langkah konkret pemerintah dalam mendukung para petani kita, terutama dalam mengatasi masalah pengairan akibat musim kering," kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Mentan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau jalannya program pompanisasi di Desa Jaling, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Mentan dan Presiden Jokowi hadir di tengah-tengah ratusan para petani yang menunggunya sejak pagi hari.
"Pompanisasi adalah solusi cepat pemerintah dalam mengantisipasi kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia," ujar Mentan.
Menurut Mentan, program tersebut dinilai mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali dalam musim tanam. Kementan menyebutkan pompa di Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun 2019 hingga 2024 mencapai 5.230 unit. Sementara untuk Kabupaten Bone telah dialokasikan sebanyak 300 unit di tahun 2024.
Sedangkan luas baku sawah di Kabupaten Bone mencapai 119.278 hektare dengan Potensi sawah tadah hujan seluas 35.610 hektare.
"Sekali lagi program ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang mayoritas merupakan sawah tadah hujan," kata Mentan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone Andi Asman Sulaiman, mengatakan bahwa kunjungan Mentan dan Presiden mendapat sambutan hangat dari masyarakat Bone khususnya para petani yang terus menanti.
Baca juga: Pertanian tembakau di Lombok Tengah kekurangan air irigasi
Baca juga: Kediri beri drone untuk menarik petani milenial
Dia berharap dengan adanya kunjungan Mentan dan Kepala Negara, dapat memberikan dampak positif bagi para petani di Desa Jaling. Asman menambahkan bahwa hamparan sawah yang ditinjau Presiden mencapai 205 hektare yang dikelola oleh tujuh kelompok tani.
"Sekali lagi dengan adanya program pompanisasi ini, diharapkan para petani di Desa Jaling dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian mereka, sehingga dapat mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional," kata Asman.