Mataram (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, realisasi pengerjaan tiga proyek peningkatan kualitas jalan di kota itu melampaui target.

"Laporan sementara realisasi pekerjaan tiga proyek jalan terlaksana sesuai rencana, bahkan ada yang melampaui target," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Senin.

Menurutnya, pekerjaan proyek jalan itu dikerjakan sekaligus dengan penataan drainase di tiga titik dengan sumber anggaran bantuan pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) 2024, Rp14,7 miliar.

Baca juga: Proyek perbaikan jalan di Mataram senilai Rp14,7 miliar mulai dikerjakan

Tiga titik proyek perbaikan dan peningkatan kualitas jalan tersebut meliputi, pertama peningkatan kapasitas struktur jalan komplek perumahan di Jalan Swasembada Kota Mataram dengan nilai kontrak Rp4,2 miliar.

Kedua pemeliharaan berkala Jalan Umar Maya Cakranegara nilai kontrak Rp2,5 miliar dan ketiga kegiatan pemeliharaan berkala Jalan Batu Bolong (hotmix) senilai Rp7,1 miliar.

"Alhamdulillah, progres untuk proyek peningkatan kualitas jalan itu cukup bagus atau di atas target realisasi yang ditetapkan," katanya.

Hal itu sesuai dengan laporan realisasi sementara yang diterima untuk pekerjaan di Jalan Swasembada realisasinya sudah mencapai 4,08 persen dari target 3,81 persen atau terjadi percepatan 0,272 persen.

Baca juga: Pemkot Mataram targetkan peningkatan kualitas tiga ruas jalan di 2024

Kemudian untuk di Jalan Batu Bolong realisasi mencapai 2,961 persen dari target 0,41 persen sehingga terjadi percepatan pekerjaan sebesar 2,556 persen.

"Tapi untuk di Jalan Umar Maya terjadi deviasi kekurangan 0,50 persen dari target 1,27 persen realisasi 0,77 persen, karena kendala teknis," katanya.

Namun demikian, pihaknya optimistis tiga proyek jalan tersebut bisa selesai sesuai dengan target kontrak pada 18 September 2024.

Baca juga: Proyek perbaikan jembatan di Pagutan Permai mengganggu pengendara

Lebih jauh Lale mengatakan, untuk mendukung percepatan proyek jalan tersebut, pihaknya memiliki grup dengan sejumlah instansi terkait seperti PLN, PDAM, dan operator seluler.

Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi selama proses pengerjaan berlangsung, sebab proyek jalan ini berpotensi menimbulkan kerusakan terhadap jaringan PLN, PDAM, dan kabel optik bawah tanah saat proses penataan jalan dan saluran.

"Karena itu, para petugas harus tetap siaga ketika terjadi kerusakan pada salah satu jaringan tersebut agar tidak mengganggu layanan dasar masyarakat lain," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram mengusulkan perbaikan jalan rawan longsor di Dasan Sari

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024