Mataram (ANTARA) - Kalangan guru di SMA Negeri 2 Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melaksanakan kegiatan inspeksi mendadak (sidak) handphone (HP) para siswa untuk mengantisipasi konten negatif salah satunya judi "online".
 
"Kegiatan sidak ini rutin kami lakukan secara berkala guna mengantisipasi berbagai konten negatif termasuk judi 'online' yang saat ini marak dan menjadi atensi semua pihak," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 2 Mataram Lalu Iskandar di Mataram, Jumat.

Ia mengatakan, kegiatan sidak HP ini sebenarnya sudah dilakukan jauh sebelum judi "online" merebak dengan mengambil sampel secara acak karena pihaknya tidak bisa melakukan pengecekan secara bersamaan terhadap 1.300 siswa di sekolah itu.

Hal itu sebagai langkah antisipasi sebab akses judi "online" bisa saja dengan mudah dibuka oleh para siswa di luar lingkungan sekolah.

"Karena itulah, kami tetap melakukan razia HP kepada anak-anak meski itu tidak bisa menyelesaikan ke akar masalahnya. Tapi setidaknya anak-anak waspada," katanya. 

Iskandar mengatakan, dari kegiatan sidak-sidak HP yang dilakukan selama ini, pihaknya bersyukur belum menemukan situs-situs negatif mencurigakan pada HP siswa. 

Akan tetapi, hal itu tidak membuat pihak sekolah lalai dan sebaliknya sekolah tetap melakukan razia secara berkala pada waktu-waktu tertentu.

Selain melakukan pengawasan dengan sidak HP, lanjutnya, aktivitas siswa di sekolah juga tetap diawasi secara ketat dan diberikan peringatan.

"Misalkan siswa main futsal, mereka akan diingatkan agar tidak taruhan. Silakan main tapi jangan taruhan dan kalau ada, sekecil apapun uang taruhan, akan kita ambil," katanya. 

Selain itu, tambah Iskandar, sebagai langkah antisipasi lain yang dilakukan pihak sekolah yaitu dengan penguatan karakter anak-anak menjadi hal yang paling penting dilakukan guru kepada para siswa.

"Sedangkan bagaimana memberantas akses konten negatif, menjadi ranah pihak berwenang," katanya. 

Karenanya, diharapkan aparat terkait bisa menangkap pelaku kelas atas judi "online" agar tidak semakin marak dan meminimalisir dampak kepada para generasi muda. 


 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024